Liputan6.com, Jakarta - Selain Rahmat Allah SWT yang Maha luas, Syafaat Nabi Muhammad SAW juga bisa menjadi penolong seseorang agar masuk surga kelak di hari kiamat.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, Syekh Abdul Hamid menganjurkan kepada siapa saja agar memperbanyak membaca sholawat sepanjang Robiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad.
Menurut Syekh Abdul Hamid, banyak keutamaan dalam sholawat. Namun Pada hakikatnya, sholawat merupakan doa dan permohonan kepada Allah Swt agar kelak dianugerahkan syafaat Nabi Muhammad kelak di hari kiamat.
Penjelasan yang lebih rinci tentang syafaat Nabi Muhammad ini bisa disimak pada sejumlah cuplikan video pengajian KH Bahaudin Nur Salim atau Gus Baha yang beredar di media sosial.
Menurut dia, keliru bila ada yang meyakini bahwa amal ibadah di dunia, seperti salat, zakat dan puasa bisa menjamin seseorang menjadi penghuni surga.
Bahkan, bagi Gus Baha, amal menjadi penceramah pun rawan bermasalah karena masih menerima amplop. Amal ngisi pengajian pun tak meyakinkan, sebab bersemangat ngaji karena dilihat orang banyak. Sementara ketika ngaji sendiri bawaannya malah sering ngantuk.
"Amal ibadah kita itu nggak meyakinkan, yang meyakinkan itu adalah syafaatnya kanjeng Nabi Muhammad," katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Menolak Masuk Surga
Saking cintanya nabi kepada ummatnya, ada kisah di mana nabi Muhammad menolak masuk surga. Kisah ini dimuat dalam Kitab Asy-Syafaah.
Diceritakan, Allah SWT memerintahkan semua nabi untuk masuk surga dan menduduki kursi-kursi yang telah disediakan.
Setelah semua nabi masuk, Allah melihat masih ada satu kursi yang kosong. Kursi itu adalah kursi untuk Nabi Muhammad SAW. Allah pun bertanya pada Rasulullah kenapa dia belum mau masuk ke Surga.
"Ya Allah, kalau aku masuk, maka pintu-pintu surga akan ditutup. Nanti ummatku tidak bisa masuk," jawab Nabi.
Intinya, kata Gus Baha, kelak di hari kiamat, semua ummat Nabi Muhammad akan masuk ke surga dengan bantuan syafaatnya.
Advertisement
Rajin Beribadah
Gus Baha kemudian menceritakan dialog antara Tuhan dan seorang penghuni surga. Tuhan bertanya kepadanya. "Kenapa kamu bisa masuk surga?,
Orang menjawab bahwa dia masuk surga karena selama 500 tahun usianya, dia tak pernah bermaksiat dan selalu rajin beribadah.
Mendengar jawaban itu, Tuhan berkata: "Kalau kamu masuk surga berdasarkan amalmu, maka kamu 500 tahun saja di surga,"
"Ya Allah, Bukankah surgamu kekal abadi selamanya?," orang itu balik bertanya.
Tuhan pun menjawab: "Yang selamanya itu Rahmatku. Kalau amal kami terbatas, maka surganya juga terbatas sesuai lamanya amal ibadahmu,"
Mendengar jawaban ini, penghuni surga itu pun memohon ampunan dan meralat ucapannya bahwa dia masuk surga bukan karena amal ibadahnya melainkan karena Rahmat Allah SWT.