Top 3 Islami: Kisah Residivis Jemaah Gus Iqdam yang Khatam Al-Qur'an 3 Kali, 11 Jenis Mati Syahid

Residivis jemaah Gus Iqdam tiga kali masuk penjara, tiga kali pula khatam Al-Qur'an. Kisah Anggi menjadi salah satu di antara tiga artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 06:30 WIB
Gus Jalal dan Gus Iqdam (Tangkap Layar You Tube Ngaji Virtual / Khazim Mahrur)
Gus Jalal dan Gus Iqdam (Tangkap Layar You Tube Ngaji Virtual / Khazim Mahrur)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah Majelis Ta'lim Sabilu Taubah berasal dari golongan yang beragam. Seperti namanya, 'jalan taubat' maka banyak pula orang-orang tersesat yang menemukan pintu tobanya di majelis asuhan Gus Iqdam ini.

Salah satu bukti betapa beragamnya jemaah ST Nyell adalah residivis yang keluar masuk penjara. Namun, ajaibnya dia juga mengkhatamkan Al-Qur'an tiap kali masuk penjara.

Nama jemaah Gus Iqdam satu ini adalah Anggi Sumantri. Tiga kali masuk penjara, tiga kali pula khatam Al-Qur'an.

Kisah Anggi menjadi salah satu di antara tiga artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (7/11/2023).

Dua artikel lainnya yakni mengenai foto-foto Gus Iqdam dan istrinya, Ning Nila saat berangkat umrah dengan jemaahnya dan 11 jenis mati syahid, tak cuma gugur di medan perang.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Kisah Aneh Jemaah Gus Iqdam, Keluar Masuk Penjara tapi Khatam Al-Qur’an 3 Kali

Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta Sowan ke Gus Iqdam
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soetta Muhammad Tito Andrianto meminta maaf secara langsung ke Gus Iqdam atas insiden yang terjadi di bandara beberapa waktu lalu. (YouTube Wong Njero)

Menanggapi jemaahnya yang aneh-aneh sering terlontar istilah khas Gus Iqdam, budrek dan ngrepotke petugas. Budrek sendiri artinya bikin pusing, sementara ngrepotke petugas artinya bikin repot petugas.

Tak terkecuali dengan jemaah yang bernama Angga Sumantri. Kelakuannya membuat semua orang ini geleng-geleng kepala.

Dalam sesi dialog dengan Gus Iqdam, ia mengaku kalau dirinya baru saja keluar dari penjara.

“Nama Anda siapa,” tanya Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Sangu Turu, Minggu (06/11).

“Angga Sumantri,” jawabnya memperkenallkan diri.

“Mas Angga keluar dari sel kapan,” tanya Gus Iqdam

“Tadi jam setengah 1,” jawabnya

“Alhamdulilah, seneng keluar penjara?” tanya Gus Iqdam lagi.

“Seneng,” jawabnya singkat.

Selengkapnya baca di sini

2. 6 Foto Penampakan Gus Iqdam dan Ning Nila Berangkat Umrah Bareng Jemaahnya

Gus Iqdam dan Ning Nila di dalam Pesawat (Tangkap Layar YouTube)
Gus Iqdam dan Ning Nila di dalam Pesawat (Tangkap Layar YouTube)

Sesuai jadwal keberangkatan, Gus Iqdam dan istrinya Ning Nila akan berangkat umrah ke tanah suci Makkah pada tanggal 6 November 2023. Ternyata kepergiannya ke Tanah Suci kali ini, selain ditemani sang istri, Gus Iqdam ini juga bersama beberapa orang jemaah.

Terlihat para jemaah Gus Iqdam ini membawa baliho atau spanduk bertuliskan “Rombongan Jemaah Umroh bersama Gus Iqdam.” 

Umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji. Oleh sebab itu umroh kerap disebut haji kecil.

Penasaran, ingin tahu foto-foto penampakan Gus Iqdam dan Ning Nila ketika akan berangkat umrah bersama para jemaahnya?

Berikut 6 foto Gus Iqdam dan Ning Nila yang berangkat umroh bareng jemaahnya yang dikutip dari tayangan YouTube SBR Production 2.

Selengkapnya baca di sini

3. 11 Jenis Mati Syahid Menurut Islam, Tak Cuma Gugur di Medan Perang

Erdogan dan Ribuan Rakyat Turki Salat Gaib untuk Morsi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara usai menunaikan salat gaib untuk mantan Presiden Mesir Mohammed Morsi di Masjid Fatih, Istanbul, Selasa (18/6/2019). Erdogan menyebut Mohammed Morsi telah mati syahid. (AP Photo/Emrah Gurel)

Umumnya derajat syahid yang dikenal oleh banyak orang adalah mereka yang gugur di medan perang untuk membela Islam. Akan tetapi, derajat syahid ini juga dapat dicapai oleh mereka yang tidak gugur di medan perang.

Mati syahid merupakan suatu kemuliaan di dalam Islam. Menurut ulama Asy’ariyah, Ar-Raghib Al-Ashfahani, orang yang syahid ketika sakaratul maut memperoleh anugerah sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu firman-Nya: 

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fushshilat : 30)

Namun, kemuliaan mati syahid itu bukan bermakna bahwa kematian sejatinya bernilai lebih baik dari kehidupan sehingga menjadikan diri menjalani hidup dalam teologi maut ‘segan hidup dan berani mati’.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya