Liputan6.com, Jakarta - Penyebab yang terbanyak yang akan mengantarkan manusia ke neraka adalah mulut dan kemaluan.
Mulut yang tidak dijaga, akan dengan mudah makan barang haram dan riba. Mulut yang tidak dijaga dengan baik akan gampang menggunjing, memfitnah, adu domba, menyebarkan ujaran kebencian, dan lain sebagainya.
Begitu juga kemaluan yang tidak terjaga dengan baik akan menjadi sumber malapetaka.
Advertisement
Sedangkan penyebab yang terbanyak yang akan mengantarkan manusia ke surga adalah ketakwaan dan akhlak mulia.
Ketakwaan akan menjauhkan manusia dari kemunkaran dan kemaksiatan sedangkan akhlak mulia akan mengarah kepada perilaku indah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Penyebab Banyaknya Orang Masuk Neraka
Mengutip muslim.or.id, dosa lisan termasuk dalam dosa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka. Hal ini karena bisa jadi seseorang sangat hati-hati menjaga dirinya dari makanan yang haram, namun ceroboh dan tidak memperhatikan apa yang keluar dari lisannya.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang (amal) yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ
“Takwa kepada Allah Ta’ala dan akhlak yang baik.”
Dosa Akibat Buruknya LisanBeliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ditanya tentang (dosa) yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الفَمُ وَالفَرْجُ
“(Dosa) lidah dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Dosa yang disebabkan oleh lisan dan dosa yang disebabkan oleh kemaluan (yaitu berzina) adalah dosa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka. Karena sebab lisan inilah seseorang bisa terjerumus dalam banyak masalah. Sebagaimana yang bisa kita saksikan di jaman ini, betapa mudahnya seseorang menulis status di media sosial, berkomentar sana-sini, setelah itu dia pun mendapatkan banyak masalah karena status dan komentarnya.
Advertisement
Riwayat Sahabat ‘Umar bin Khaththab
Diriwayatkan dari sahabat ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, beliau suatu ketika menemui Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu yang sedang menarik lidahnya. ‘Umar berkata kepada Abu Bakr,
مَهْ. غَفَرَ اللهُ لَكَ
“Ada apa ini, semoga Allah Ta’ala mengampunimu.”
Abu Bakr berkata,
إِنَّ هذَا أَوْرَدَنِي الْمَوَارِدَ
“Sesungguhnya (lidah) ini menjerumuskan kita dalam banyak masalah.” (HR. Malik dalam Al- Muwaththa’ 2: 988 dan An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra no. 11841)
Oleh karena itu, perkara (dosa) lisan adalah perkara yang paling dikhawatirkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menimpa para sahabatnya.
Diriwayatkan dari Sufyan bin ‘Abdullah Ats-Tsaqafi radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Wahai Rasulullah, ceritakan (sampaikan) padaku suatu hal yang bisa aku jadikan sebagai pedoman.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِمْ
“Katakan, “Rabbku adalah Allah”, kemudian istiqamahlah.”
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang paling Engkau takutkan padaku?”
Beliau memegang lidah beliau, lalu menjawab,
هَذَا
“Ini.” (HR. Tirmidzi no. 2410 dan Ibnu Majah no. 3972, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Menjaga Lisan Adalah Sumber Keselamatan
Sehingga siapa saja yang dapat menahan dan menjaga lisannya, hal itu adalah sumber keselamatan baginya. Sahabat ‘Uqbah bin ‘Aamir radhiyallahu ‘anhu bertanya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ
“Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
“Jagalah lisanmu, hendaklah rumahmu membuatmu merasa lapang (artinya: betahlah untuk tinggal di rumah), dan menangislah karena dosa-dosamu.” (HR. Tirmidzi no. 2406, shahih)
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara jenggotnya (yaitu mulut, pen.) dan di antara kedua kakinya (yaitu kemaluan, pen.), maka aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari no. 6474).
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul