Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah menjanjikan surga kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Surga banyak digambarkan sebagai tempat yang indah tiada tara.
Surga adalah impian tiap muslim. Terlebih, masuk surga tanpa hisab atau tanpa dihitung amal baik dan buruknya selama di dunia.
Namun, mereka yang masuk surga tanpa hisab bukanlah orang-orang sembarangan. Sejatinya mereka merupakan orang-orang terpilih. Orang-orang terbaik yang mencapai tingkatan tertinggi dalam ketakwaan kepada Allah SWT.
Advertisement
Lalu untuk memasuki surga tersebut dibutuhkan sebuah kunci untuk membukanya. Jika diibaratkan kehidupan dunia, seperti adanya anak kuci yang bisa digunakan untuk membuka sebuah pintu yang terkunci.
Ternyata salah satu kuncinya adalah terletak pada antara takbiratul ihram, serta pembacaan surat Alfatihah pada tiap-tiap shalat. Yakni pembacaan iftitah.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Bacaan Doa Iftitah
Mengutip, suaramuhammadiyah.id, apa yang dibaca imam setelah takbiratul ihram? Sebab bacaannya lirih pada salat magrib, isya dan subuh. Lagipula ada yang diamnya sejenak, lumayan, dan lama.
Muhammadiyah berpendapat, tata cara sholat menurut Rasulullah secara tertib yaitu berdiri tegak menghadap kiblat. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud. Melakukan takbiratul ihram dengan mengucapkan Allahu Akbar. Bersedekap dengan meletakkan tangan di atas dada. Membaca doa iftitah secara lirih.
Ada beberapa doa iftitah. Yakni pendek, sedang dan panjang. Doa iftitah terpendek adalah Allahu Akbar kabiiran wal hamdulillahi kasiiran wa subhaanallahi bukratan wa asiila.
Artinya Allah Maha Besar dengan kemahabesarannya, sesungguhnya segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang.
Advertisement
Terbukanya Pintu Surga
Ibnu Umar berkata. Ketika Ia sholat bersama Rasulullah, seorang jemaah lelaki mengucapkan Allahu Akbar kabiiran Lalu Rasulullah bertanya. Siapa yang mengucapkan doa tadi? Seorang jamaah lelaki menjawab. Saya ya Rasulullah. Lantas Rasulullah mengatakan. Saya takjub dengan ucapan itu. Lantaran doa itu dibuka pintu langit atau surga. Sejak itu Ibnu Umar tidak pernah meninggalkannya.
Sementara doa iftitah yang sedang ialah Allahumma baaid baini wa baina khataayaaya kamaa baaadta bainal masyriqi wal magrib. Allahumma naqqinii min khataayaaya kama yunaqqas saubul Abyadu minad danas. Allahummagsilnii min khataayaaya bis salji, wal maai wal barad.
Artinya ya Allah jauhkanlah antara diriku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah diriku dari segala kesalahan sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah cucilah segala kesalahanku dengan salju, air dan embun.
Abu Hurairah berkata. Adalah Rasulullah diam antara takbir dan Alfatihah sesaat. Abu Hurairah bertanya. Demi ayah dan ibuku, apa yang engkau ucapkan? Rasulullah menjawab. Allahumma baaid Hadis riwayat Bukhari.
Doa Iftitah Panjang
Adapun doa iftitah terpanjang ialah wajjahtu wajhiya lil lazi fataras samaawati wal arda haniifan muslima wa maa ana minal musyrikin. Inna salaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil alamin. Laa syariika lahu wa bi zalika umirtu wa ana minal muslimin.
Artinya: Kuhadapkan wajahku kepada Zat yang menciptakan langit dan bumi dengan taat dan saya bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan untuk itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk orang muslim. Hadis riwayat Baihaqi.
Berdasarkan hadis dari Ali bin Abi Thalib bahwa apabila Rasulullah salat mengucapkan wajjahtu dilengkapi dengan Allahumma antal maliku laa ilaaha illa anta. Anta rabbii wa ana abduka zalamtu nafsi wa taraftu bi zanbi faghfir lii zunuubi jamiian innahu laa yaghfiruz zunuuba illa anta wahdini li ahsani ahlaaqi laa yahdi li ahsaniha iIla anta wasrif anni sayyi aha laa yasrifu anni sayyi aha illa anta labbaika wa sa daika wal khairu kulluhu fi yadika wasy syarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika, tabaarakta wa ta alaita astagfiruka wa atuubu ilaika.
Terjemahannya adalah Ya Allah Engkaulah yang Maha Kuasa. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Tuhanku, dan sayalah hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku dan kuakui dosaku. Maka ampunilah dosa-dosaku seluruhnya. Tidak ada yang mampu mengampuni dosa-dosa itu kecuali hanya Engkau, dan tunjukilah aku akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkan akhlak terbaik kecuali hanya Engkau. Jauhkanlah aku dari akhlak yang jelek. Tidak ada yang dapat menjauhkannya dari hamba kecuali hanya Engkau. Aku penuhi seruan-Mu. Aku patuhi perintah-Mu, dan semua kebaikan berada di tangan-Mu. Sedang semua kejahatan bukanlah dari-Mu. Aku bersama dengan-Mu dan pasti kembali kepada-Mu. Engkaulah yang Maha Memberkati dan Maha Mulia. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement