Niat Puasa Kamis di Bulan Rajab, Tata Cara Lengkap Doa Berbuka dan Keutamaannya

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebutkan beberapa hari utama yang dianjurkan puasa dan memperbanyak amal ibadah lainnya. Salah satunya adalah hari Kamis. Dengan demikian, puasa di bulan Rajab dapat dilakukan pada hari Kamis.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Jan 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 20:30 WIB
Tata Cara Puasa Kamis di Bulan Rajab
Ilustrasi puasa Kamis di bulan Rajab. Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Memperbanyak amal dan ibadah di bulan Rajab merupakan suatu anjuran bagi umat Islam. Salah satu ibadah yang dapat diamalkan pada bulan ini adalah puasa. Puasa di bulan Rajab sunnah dikerjakan sebagaimana dilakukan di bulan haram lainnya.

Puasa di bulan Rajab dapat dilaksanakan kapan saja selama masih bulan tersebut. Namun, ulama menyarankan puasa di bulan Rajab dilakukan di hari-hari utama berpuasa.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebutkan beberapa hari utama yang dianjurkan puasa dan memperbanyak amal ibadah lainnya. Salah satunya adalah hari Kamis. Dengan demikian, puasa di bulan Rajab dapat dilakukan pada hari Kamis.

Puasa Kamis termasuk ibadah sunnah sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW selalu melakukan puasa ini karena ingin ketika amalnya disetorkan dalam keadaan berpuasa.

Siti ‘Aisyah ra pernah berkata,  “Nabi saw selalu menjaga puasa Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.” (HR Tirmidzi).

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Niat dan Tata Cara Puasa Kamis di Bulan Rajab

Doa Berbuka Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi Membaca Doa Berbuka Puasa Credit: shutterstock.com

Berikut ini tata cara puasa Kamis di bulan Rajab.

1. Niat

Niat puasa Kamis di bulan Rajab mulai dilafalkan malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niat puasa Kamis di bulan Rajab.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamisi lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ."

Mengingat puasa Kamis adalah sunnah, maka khusus puasa sunnah niatnya boleh dilakukan setelah terbit fajar sampai menjelang dzuhur. Syaratnya, selama waktu tersebut belum atau tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.

Berikut lafal niat puasa Kamis di bulan Rajab setelah fajar.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamisi lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”

2. Makan Sahur

Makan sahur lebih utama menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Melaksanakan Puasa

Selama berpuasa harus menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan sebagainya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

Selama berpuasa juga menjaga dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Berbuka Puasa

Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. Berikut dua versi doa saat buka puasa.

1. Doa buka puasa Rasulullah SAW dari Sahabat Mu’adz bin Zuhrah yang diriwayatkan Abu Daud.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.

Artinya: “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Daud)

2. Doa Rasulullah SAW saat berbuka puasa dari Abdullah bin ‘Umar yang diriwayatkan Abu Daud.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).

 

 

Keutamaan Puasa Kamis di Bulan Rajab

Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa
Ilustrasi Islami, keluarga muslim, silaturahmi, buka puasa. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Keistimewaan puasa hari Kamis (juga Senin) adalah pada hari tersebut Allah membuka pintu surga-Nya. Rasulullah SAW bersabda,

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah ko dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim, No. 4652).

Mengingat pelaksanaan puasa Kamis-nya di bulan Rajab, maka insya Allah akan mendapat keutamaan dari puasa di bulan tersebut juga. Mengutip NU Online, berikut keutamaan puasa di bulan Rajab (bulan haram).

 صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام

Artinya: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.” (Hadis ini dikutip Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin)

Wallahu a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya