Mbak Mey si Ratu Lebah Akhirnya Resmi Menikah, Warganet: Gus Iqdam Kok Tidak Diundang?

Kabar bahagia datang dari salah seorang penderek Gus Iqdam yang namanya cukup populer di kalangan jemaah ST Nyell, yakni Mbak Mey. Kini Mey telah menemukan pasangan hidupnya dan telah resmi menikah.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 02:00 WIB
Mbak Mey, salah seorang penderek Gus Iqdam menikah (SS: TikTok anaktengah527)
Mbak Mey, salah seorang penderek Gus Iqdam menikah (SS: TikTok anaktengah527)

Liputan6.com, Cilacap - Kabar bahagia datang dari salah seorang penderek Gus Iqdam yang namanya cukup populer di kalangan jemaah ST Nyell, yakni Mbak Mey. Kini Mey telah menemukan pasangan hidupnya dan telah resmi menikah.

Diketahui, nama suami Mey ialah Budi. Hal ini diketahui dari komentar salah seorang warganet yang menanggapi video akad nikah Mey yang diunggah akun TikTok anaktengah527.

Benar, ini pengantin laki-lakinya saudara saya depan rumahku. Selamat Mas Budi dan Mey semoga samawa,” tulis akun @Andi Kartiwi, dikutip Senin (26/02/2024).

Pemilik nama lengkap Meydiawati ini merupakan salah satu orang terdekat pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang namanya turut melambung seiring popularitas Gus Iqdam yang terus naik.

Mey merupakan salah seorang jemaah Gus Iqdam yang merupakan seorang garanganwati. Meski demikian, setelah mengikuti rutinan di majelis asuhan suami Ning Nila ini, wanita yang berjuluk si Ratu Lebah ini  berangsur-angsur bisa meninggalkan kebiasan buruknya, yakni mabuk-mabukan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Banjir Dukungan dan Doa

Mey jemaah viral Gus Iqdam yang mantan pemabuk. (Foto: SS YT SamsonST)
Mey jemaah viral Gus Iqdam yang mantan pemabuk. (Foto: SS YT SamsonST)

Atas kabar bahagia ini, banyak warganet yang kaget, namun tak lupa mengucapkan selamat dan mendoakan agar kedua mempelai dalam mengarungi bahtera rumah tangga selalu mendapatkan kebahagiaan dan kelanggengan.

Alhamdulillah slamat ya mbak mei...niku pak naib nya paklek kulo😁,” tulis akun @sonia.

 “Alhamdulillah akhirnya mbak mei menikah semoga samawa,” timpal akun @ Nur Khusen.

Akhirnya mbk mei nikah Alhamdulillah.. semoga SAMAWA ya mbk & suami🙏,” sela akun @aldosibocilkonyeng.

Alhamdulillah..mbak mei menikah semoga samawa.. es te Ra sepele .👍,” tulis akun @ fathur_rozif

Alhamdulillah semoga samawa mbak mei🥰🤲🙏,” timpal akun @💕SITI🇹🇼❤️R🇮🇩🥰💝

Gus Iqdam kok Tidak Diundang?

Gus Iqdam mengisi rutinan malam selasa di ST Pusat dihadiri Soimah dan Abah Kirun (SS: YT
Soimah menunaikan janjinya yang akan menghadiri pengajian Gus Iqdam di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah atau yang kondang dengan sebutan ST Pusat.

Namun warganet yang lain menanyakan perihal absennya Gus Iqdam di momen akad nikahnya Mey ini. Pasalnya dalam tayangan video tersebut tidak terlihat Gus-nya para garangan dan garanganwati turut hadir.

Pertanyaan ini wajar, sebab sebagaimana diketahui, taubatnya Mey ini sebab lantaran Gus Iqdam. Pun demikian perihal kedekatannya dengan Gus Iqdam, rupanya Mey memiliki tempat yang istimewa di mata Gus Iqdam.

Wayahe Gus Iqdam di undang mbak mei...,” tulis @Afandi

Gus iqdam ora di undang Iki cah,” timpal akun @Dhorof zaman_92

Namun, hingga tulisan ini dibuat, belum ada kabar perihal ketidakhadiran Gus Iqdam di acara akad nikah Mbak Mey ini.

Keutamaan Menikah

Ilustrasi pernikahan (pixabay)
Ilustrasi pernikahan (pixabay)

Menukil Republika, berikut tiga hadits Nabi Muhammad SAW dalam sunan Ibnu Majah yang menerangkan tentang keutamaan menikah:

1. Menikah menjaga syahwat 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ قَيْسٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ بِمِنًى فَخَلَا بِهِ عُثْمَانُ فَجَلَسْتُ قَرِيبًا مِنْهُ فَقَالَ لَهُ عُثْمَانُ هَلْ لَكَ أَنْ أُزَوِّجَكَ جَارِيَةً بِكْرًا تُذَكِّرُكَ مِنْ نَفْسِكَ بَعْضَ مَا قَدْ مَضَى فَلَمَّا رَأَى عَبْدُ اللَّهِ أَنَّهُ لَيْسَ لَهُ حَاجَةٌ سِوَى هَذِهِ أَشَارَ إِلَيَّ بِيَدِهِ فَجِئْتُ وَهُوَ يَقُولُ لَئِنْ قُلْتَ ذَلِكَ لَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Amir bin Zurarah berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah bin Qais ia berkata, "Aku Pernah bersama Abdullah bin Mas'ud di Mina, lalu ia menyendiri bersama Utsman bin Affan, maka aku ikut duduk dekat dengannya. Utsman berkata kepada Abdullah bin Mas'ud, "Siapkah jika aku nikahkan engkau dengan seorang budak yang masih gadis, agar semangatmu kembali seperti dahulu?" Ketika Abdullah bin Mas'ud melihat bahwa dirinya tidak ada alasan kecuali menerimanya, maka ia berisyarat kepadaku dengan tangannya, hingga akupun mendekat. Ia mengatakan, "Jika itu yang engkau katakan, sungguh Rasulullah ﷺ telah bersabda, "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memiliki kemampuan untuk menikah, hendaklah menikah, sebab itu lebih dapat menjaga pandangan dan kemaluan (syahwat). Barang siapa belum mampu, hendaklah berpuasa, sebab ia bisa menjadi tameng baginya.”  

2. Menikah bertujuan melahirkan banyak generasi yang beriman dan bertakwa  

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِي فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي وَتَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Azhar, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Adam, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Maimun dari Al Qasim dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Menikah adalah sunnahku. Barang siapa tidak mengamalkan sunnahku, berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh aku bangga akan banyaknya umat dengan jumlah kalian. Barang siapa yang telah sanggup dan berkecukupan, hendaklah segera menikah. Dan barang siapa yang belum bercukupan, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu merupakan perisai baginya.”    

3. Menikah menghindarkan dari zina, dan menjadikan hubungan bernilai ibadah   

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Maisarah dari Thawus dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, "Kami belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah."   

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya