Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah pengajian yang digelar di wilayah Jawa Timur, ribuan jamaah dari berbagai daerah berkumpul dalam Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST Nyell) yang dipimpin oleh pendakwah muda asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Iqdam.
Pengajian tersebut dipenuhi semangat, terutama ketika seorang jamaah maju dan menyampaikan keluh kesah soal ekonomi. Ia mengaku usahanya seret dan rezeki terasa mampet. Harapannya hanya satu, ingin meminta ijazah doa dari sang pendakwah.
Advertisement
Dengan tenang, Gus Iqdam menanggapi permintaan tersebut. Momen itu terekam dalam kanal YouTube @KalamKajianIslam dan menyebar luas di kalangan pecinta dakwah. Pesannya begitu sederhana namun sarat makna.
Advertisement
"Gus, saya rezekinya kok seret. Ini usaha saya juga mampet. Gimana caranya biar lancar?" tanya sang jamaah.
Jawaban Gus Iqdam malam itu jadi viral, “Habis sholat fardu, ba’da maktubah, baca sholawat Nariyah 11 kali. InsyaAllah masalah terutama rezeki akan dimudahkan oleh Allah.”
Sholawat Nariyah memang bukan amalan asing bagi kalangan Nahdliyin. Sholawat ini dipercaya memiliki keutamaan luar biasa dalam meluaskan rezeki, memudahkan urusan, dan membuka jalan keluar dari segala kesulitan hidup.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bacaan Sholawat Nariyah
Dalam sabda Nabi Muhammad SAW disebutkan:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.
Artinya: “Siapa saja yang bersholawat kepadaku sekali, niscaya Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim).
Ijazah dari Gus Iqdam ini kian istimewa karena dikaitkan langsung dengan praktik harian yang mudah dijalankan. Hanya cukup istiqamah setiap selesai sholat wajib, membaca Sholawat Nariyah 11 kali dengan hati yang khusyuk.
Sholawat Nariyah sendiri berbunyi sebagai berikut dalam bahasa Arab:
اللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ، وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَىٰ بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ، وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَىٰ الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَعَلىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman ‘alâ sayyidinâ Muhammadinil-ladzî tanhallu bihil-‘uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdâ bihil-hawâ’iju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa husnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi fî kulli lamhatin wa nafasin bi‘adadi kulli ma‘lûmilak.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebabnya semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih. Berkat wajahnya yang mulia, hujan pun turun. Semoga terlimpahkan juga kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang Engkau ketahui.”
Sholawat ini dikenal memiliki kedahsyatan karena menyentuh berbagai aspek hidup. Mulai dari kesulitan batin, tekanan hidup, masalah keuangan, hingga cita-cita yang belum tercapai, semua bisa disampaikan lewat amalan ini.
Ribuan jamaah Sabilu Taubah yang akrab disebut "Garangan" pun tampak antusias mengamalkan ijazah tersebut. Di setiap pengajian, gema Sholawat Nariyah tak pernah absen menggema dari bibir para pecinta majelis ini.
Menurut penuturan jamaah, efek dari istiqamah membaca sholawat ini sangat nyata. Banyak yang mengaku dagangannya kembali laris, utang terlunasi, dan hidup terasa lebih lapang meski tak mewah.
Advertisement
Ijazah Sederhana Penuh Makna
Keberkahan dari amalan ini disebutkan bukan hanya dirasakan oleh pelakunya, tapi juga menyebar ke lingkungan sekitarnya. Aura positifnya memancar hingga rumah, tempat usaha, dan hubungan antaranggota keluarga.
Tak heran jika banyak yang kini mencari video-video pengajian Gus Iqdam untuk memperoleh ijazah-ijazah lain yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Sosoknya semakin lekat di hati para pecinta dzikir dan sholawat.
Majelis Sabilu Taubah pun semakin dikenal luas, bukan hanya di Blitar, tapi juga di luar Jawa. Banyak dari kalangan pemuda, pelaku UMKM, hingga pejabat yang ikut hadir dalam pengajian dan mengambil berkah doa-doa yang dibagikan.
Sebagai catatan penting, amalan seperti sholawat ini bukan sekadar pengganti usaha, tapi penguat spiritual dalam berikhtiar. Tanpa kerja keras dan niat yang lurus, hasilnya akan sulit terasa maksimal.
Gus Iqdam pun sering menekankan pentingnya menjaga adab dalam berdoa dan mengamalkan ijazah. Tidak hanya sekadar dibaca, tapi harus disertai dengan keyakinan penuh kepada kuasa Allah SWT.
Dengan ijazah sederhana namun penuh hikmah ini, banyak yang mulai kembali bangkit dari keterpurukan. Jalan menuju rezeki yang lebih lapang terbuka satu per satu.
Dan di balik lantunan sholawat yang tak pernah lekang waktu, tersimpan harapan dan doa setiap insan agar hidup mereka diliputi keberkahan yang tak terbatas.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
