Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit orang yang berharap hidup berkecukupan, namun belum tahu doa yang bisa menjadi wasilah terbukanya pintu rezeki dari Allah SWT. Pendakwah muda asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid, atau yang lebih akrab disapa Gus Iqdam, membagikan salah satu doa yang kerap ia lantunkan untuk memohon limpahan rezeki dari segala arah.
Sebagai pengasuh Majelis Sabilu Taubah (ST Nyell) yang jamaahnya akrab disapa Garangan, Gus Iqdam menekankan bahwa rezeki itu sudah disiapkan oleh Allah SWT di berbagai penjuru alam. Ada yang tersimpan di langit, tersembunyi di dalam bumi, atau bahkan sedang tertahan karena belum saatnya diturunkan.
"Allahumma inkaana rizqi fissamaa-i fa’anzilhu," ujar Gus Iqdam dalam salah satu majelisnya, yang berarti: "Ya Allah, apabila rezekiku di langit, maka turunkanlah."
Advertisement
Dikutip dari kanal YouTube @clarahoney191, Gus Iqdam membacakan doa ini secara lengkap dan menjelaskan maknanya dengan penuh semangat. Doa ini biasanya dilantunkan seusai menunaikan sholat dhuha sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Adapun lanjutan doa tersebut sebagai berikut:
"Wa inkaana fil ardhi fa’akhrijhu" Artinya: Apabila rezekiku berada di dalam bumi maka keluarkanlah.
"Wa inkaana mu’asiran fa’yassirhu" Artinya: Apabila rezekiku sulit maka mudahkanlah.
"Wa inkaana haraman fa’tahhirhu" Artinya: Apabila rezekiku haram maka sucikanlah.
"Wa inkaana ba’idan fa’qarribhu" Artinya: Apabila rezekiku jauh maka dekatkanlah.
"Wa inkaana qalilan fa’katsirhu" Artinya: Apabila rezekiku sedikit maka perbanyaklah.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Gus Iqdam Sering Beri Ijazah Doa
Doa ini, menurut Gus Iqdam, bukan sekadar bacaan kosong. Ia harus dilantunkan dengan keyakinan penuh dan disertai usaha lahiriah yang sungguh-sungguh.
"Kadang orang sudah ngoyo bekerja, tapi lupa mengetuk pintu langit lewat doa. Padahal, kunci pembuka rezeki bukan cuma kerja keras, tapi juga doa yang ikhlas," ujarnya dalam ceramah tersebut.
Selain itu, Gus Iqdam juga mengingatkan para jemaah Garangan untuk menjaga akhlak, kejujuran, dan hubungan baik dengan sesama sebagai bagian dari ikhtiar menjemput rezeki.
"Rezeki itu tidak melulu uang. Bisa jadi kesehatan, anak yang sholeh, atau hidup yang tenang. Maka jangan sempitkan makna rezeki hanya sebatas materi," lanjutnya.
Majelis Sabilu Taubah memang dikenal sebagai wadah yang menyatukan berbagai kalangan, mulai dari santri, pemuda, hingga orang-orang yang baru berhijrah. Gus Iqdam menjadi magnet karena gaya dakwahnya yang santai tapi penuh isi.
Ia juga tak segan menyisipkan doa-doa mustajab dalam setiap majelisnya, agar jemaah tak hanya pulang dengan tawa, tapi juga membawa bekal spiritual yang dalam.
Advertisement
Waktu Terbaik untuk Mengamalkan
Bagi yang ingin mengamalkannya, waktu terbaik untuk membaca doa ini adalah setelah sholat dhuha. Namun, bisa juga dibaca kapan saja dengan niat dan harapan yang kuat kepada Allah.
"Yakinlah, doa ini bukan sulap. Tapi kalau dibaca dengan hati yang bersih, Allah akan bukakan jalan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka," tutup Gus Iqdam.
Tak sedikit jemaah Garangan yang kemudian menghafal doa tersebut dan menjadikannya sebagai wirid harian. Bagi mereka, doa itu bukan hanya ucapan, melainkan senjata spiritual untuk memperbaiki nasib dan memperluas keberkahan.
Di berbagai kesempatan, Gus Iqdam juga mengingatkan agar tidak hanya berharap dari doa semata, namun juga menjaga kejujuran dalam mencari nafkah. “Kalau minta rezeki tapi jualan tipu-tipu, itu kontradiksi,” ujarnya sambil menegaskan pentingnya keberkahan dalam tiap rupiah yang diperoleh.
Doa pembuka rezeki yang dibacakan Gus Iqdam telah menyentuh banyak hati. Tak hanya mengandung harapan, namun juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan. Sebab rezeki yang datang dengan cara baik, meskipun lambat, jauh lebih berkah daripada yang instan tapi penuh keraguan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
