Liputan6.com, Jakarta - Surga merupakan tujuan akhir yang diharapkan bagi setiap orang. Surga adalah tempat ternyaman yang diciptakan Allah SWT bagi orang-orang yang taat kepada-Nya.
Akan tetapi, tidak semua orang bisa masuk ke dalam surga-Nya. Kelak akan ada golongan perempuan yang terusir dari surga. Lantas, hal apa yang menjadi penyebab mereka terusir dari surga?
Advertisement
Baca Juga
Rasulullah SAW bersabda tentang kaum yang paling banyak menghuni surga:
“Aku diperlihatkan di surga, Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Untuk mengetahui golongan perempuan seperti apa saja yang diusir dari surga, berikut ulasannya dirangkum dari laman dream.co.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Golongan Perempuan yang Terusir dari Surga
1. Tidak Bersyukur atas Pemberian Suami
Golongan perempuan pertama yang akan diusir dari surga adalah istri yang tidak bersyukur atas pemberian suami. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:
‘Wahai para wanita, keluarkanlah sedekah karena aku diperlihatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan kalian.’
Mereka (para wanita) bertanya, ‘Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Kalian sering mengumpat dan mengingkari pemberian suami. Aku tidak melihat (orang) yang kurang akal dan agama dari kalangan kalian yang bisa mengalahkan laki-laki yang cerdas’.” (HR. Al Bukhari)
2. Suka Mengumpat
Perempuan berikutnya yang akan diusir dari surga adalah perempuan yang suka mengumpat. Tak hanya mengumpat, tetap juga suka mengadu domba. Oleh karena itu, lisan seorang perempuan haruslah dijaga dengan baik. Apalagi perempuan dikenal sebagai ciptaan Allah SWT yang banyak berbicara. Rasulullah saw bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang suka namimah (adu domba)." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menggugat Cerai Tanpa Alasan
Seorang istri yang menggugat cerai suaminya tanpa alasan yang jelas, maka ia akan diusir Allah SWT dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Wanita mana saja yang meminta cerai tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga." (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
4. Berpakaian Tipis dan Ketat
Dalam ajaran Islam, perempuan diajarkan untuk menutup auratnya dan menggunakan pakaian yang sopan. Salah satu perempuan yang tidak akan mendapatkan surga adalah perempuan yang berpakaian tipis dan ketat. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim berikut:
“Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: (pertama) suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang; (kedua) wanita-wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim)
Advertisement
5. Memakai Wewangian dan Berlenggak-lenggok
Islam sangat menyukai kebersihan dan keindahan. Islam tidaklah melarang umatnya untuk menggunakan wewangian. Begitu juga perempuan. Namun, sebaiknya tidak menggunakan secara berlebihan, apalagi jika ditujukan untuk menarik perhatian yang bukan muhrim. Hal inilah yang tidak diperbolehkan dan tidak mendapatkan surga.
Dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
"Mereka (para wanita) berlenggak-lenggok dan condong dari ketaatan (maa-ilaat wa mumiilaat)."
Hadis di atas kemudian ditafsirkan oleh Imam An Nawawi menjadi tiga makna. Pertama, perempuan yang tidak taat kepada Allah SWT dan mengajarkan hal yang tercela. Kedua, perempuan yang gayanya lenggak-lenggok seperti perempuan nakal. Dan yang ketiga, perempuan yang keluar rumah dengan menggunakan wewangian dan berjalan sembari menggoyangkan bahu.
6. Kepalanya seperti Punuk Unta
Golongan perempuan berikutnya yang akan diusir dari surga adalah perempuan yang kepalanya seperti punuk unta. Menurut Imam An-Nawawi, maksudnya adalah perempuan yang memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambutnya di atas kepala seperti orang yang memakai sorban.
7. Mengaku Marga Selain dari Ayahnya
Dijelaskan dalam sebuah hadis:
“Barang siapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri, maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad)
Melalui hadis di atas, bisa dikaitkan dengan beberapa fenomena yang terjadi dalam kehidupan ini. Seperti orang tua yang menganggap anak tiri sebagai anak kandungnya. Akhirnya, si anak tidak tahu siapa ayah kandungnya.
8. Menyemir Rambut
Golongan yang akan diusir dari surga selanjutnya adalah perempuan yang menyemir rambutnya, terutama dengan cat yang berwarna hitam. Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut:
“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati. Mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud)
9. Tidak Taat pada Suami
Seorang istri memiliki kewajiban untuk taat kepada suami. Dengan catatan, selama sang suami mengajaknya kepada hal-hal yang baik dan tidak menyalahi perintah Allah SWT. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadis, di mana bibi Al Hushain bin Mihshan menemui Rasulullah saw karena ada keperluan. Lalu, Rasulullah saw bertanya:
“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al Hushain menjawab, “Sudah.” Rasulullah bertanya lagi, “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”
Rasulullah saw bersabda:
"Perhatikanlah pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu." (HR. Ahmad)
10. Menyerupai Laki-Laki
Golongan perempuan terakhir yang akan diusir dari surga adalah perempuan yang menyerupai laki-laki. Hal ini dijelaskan oleh Abdullah Ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda:
“Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat kelak: (1) anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, (2) wanita yang berperilaku seperti lelaki, dan (3) dayyuts (kepala keluarga yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarganya dengan membiarkan kemaksiatan di tengah-tengah mereka).” (HR. An Nasa’i)
Advertisement