Liputan6.com, Cilacap - Dalam Al-Qur’an sifat pelit atau kikir dinisbatkan kepada salah seorang yang hidup semasa Nabi Musa AS yang bernama Qarun. Dalam riwayat lain, Qarun merupakan simbol bagi manusia-manusia yang pelit.
Baca Juga
Advertisement
Term lain yang semakna dengan pelit ialah bakhil. Bakhil berasal dari bahasa Arab yang artinya enggan mengeluarkan hartanya kepada orang lain, meskipun kadarnya hanya sedikit.
Orang yang tak mau membayar zakat, termasuk zakat fitrah juga terkategori sebagai orang yang pelit atau bakhil.
Sikap pelit atau bakhil harus dihindari oleh setiap orang muslim. Pasalnya, selain di dunia mendapatkan cemoohan dari orang-orang disekelilingnya, ternyata azabnya sangat pedih di hari kiamat.
Orang-orang pelit akan menyesali perbuatannya sewaktu di dunia karena begitu beratnya azab yang ditimpakan Allah SWT kepadanya di akhirat kelak.
Simak Video Pilihan Ini:
Azab Mengerikan bagi Orang Pelit
Selain mendapatkan azab di dunia seperti Qarun yang hartanya dibenamkan ke tanah bersama dengan dirinya, tak kalah dahsyatnya ialah azab yang akan diterima di hari kiamat.
Menukil uinsgd.ac.id, dalam firman Allah dinyatakan, “… Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At-Taubah, 9: 34-35).
Demikian pula dengan Rasulullah SAW yang bersabda, “Dan tidaklah pemilik unta, sapi, maupun kambing lalu ia tidak mengeluarkan zakatnya, melainkan pada hari kiamat kelak ia dilemparkan ke kawanan unta di tanah yang luas. Semuanya menanduknya dengan tanduknya dan menginjak-nginjaknya dengan kakinya. Setiap kali yang terakhir selesai diulangi lagi dari pertama hingga Allah memberikan putusan atas hamba-hamba-Nya pada hari yang lamanya lima puluh ribu tahun, kemudian diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya baik ke surga maupun ke neraka. Dan tidaklah pemilik harta simpanan lalu ia tidak mengeluarkan zakatnya, melainkan pada hari kiamat kelak hartanya datang menyerupai seekor ular naga botak …”. (HR. Muslim dan Bukhari).
Advertisement
Hartanya Menjadi Papan Api yang Dipanaskan di Neraka Jahanam
Dalam hadits yang senada, lanjut dia, diriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak seorang pemilik emas dan perakpun yang tidak mengeluarkannya, melainkan di hari kiamat nanti emas dan perak itu dibentuk menjadi papan-papan api yang dipanaskan di dalam neraka Jahanam, lalu digelarkan pada dahi, rusuk dan punggungnya. Setiap kali papan api itu menjadi dingin, dipanaskan kembali. Setiap hari panjangnya sama dengan lima puluh ribu tahun.”
Juga dalam hadits yang lain disebutkan, “Barangsiapa yang telah dianugerahi oleh Allah berupa harta, lalu dia tidak mengeluarkan zakatnya, maka di hari Kiamat kelak harta itu akan menjadi ular jantan yang berkepala gundul (sebab banyak berbisa) dan yang punya dua gigi taring. Lalu Allah mengalungkannya kepada orang yang bakhil itu pada hari Kiamat. Kemudian ular itu mencengkeram kedua rahangnya, seraya berkata: “Aku inilah hartamu, aku inilah harta yang kamu simpan.”
Kemudian Rasulullah membaca Al-Qur’an, Ali Imran ayat 180: “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang telah Allah berikan kepada mereka itu menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di leher mereka kelak di hari Kiamat.” (HR. Bukhari melalui Abu Hurairah)
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul