Arab Saudi Siapkan Fasilitas Lengkap Bagi Jemaah Penyandang Disabilitas Demi Ibadah Nyaman, Ada Juga Layanan Bahasa Isyarat

Otoritas Arab Saudi menyediakan fasilitas memadai bagi para jemaah penyandang disabilitas dan memastikan mereka menjalani ibadah dengan nyaman.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Apr 2024, 07:10 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 07:10 WIB
Satu Juta Jemaah Dapat Beribadah Haji Tahun Ini
Umat Muslim berdoa selama bulan puasa Ramadhan di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah (9/4/2022). Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. (AFP/Abdel Ghani Bashir)

Liputan6.com, Riyadh - Dua masjid suci, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, memfasilitasi kebutuhan jemaah penyandang disabilitas dan memastikan mereka juga dapat beribadah dengan nyaman.

Dilansir Arab News, Jumat (5/4/2024), Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyatakan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas, mulai dari kedatangan mereka di halaman Masjidil Haram hingga selesai menjalankan ibadah.

Sejumlah fasilitas seperti ruang salat, pintu, jembatan dan lift dipastikan dapat membantu jemaah disabilitas selama beribadah.

Perwakilan pihak berwenang mengatakan mereka memiliki tempat salat yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas penglihatan, pendengaran, dan fisik. Kawasan-kawasan ini dikelola oleh tim dari Administrasi Umum Penyandang Disabilitas Masjidil Haram.

Ruang salat khusus juga telah dialokasikan untuk jamaah di area perluasan di kedua masjid. Area ini menyediakan layanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan pengunjung.

Otoritas memastikan bahwa jalur landai, tangga, lift, lereng dan jembatan yang dilengkapi peralatan khusus memenuhi kebutuhan mereka.

 

Tersedia Layanan Bahasa Isyarat

Dibuka Kembali, Begini Suasana Salat Berjamaah di Masjidil Haram
Warga Saudi dan ekspatriat melakukan sholat "Al Fajr" di Masjidil Haram di kota suci Mekkah (18/10/2020). Saudi sebelumnya menutup Masjidil Haram untuk umum selama berbulan-bulan sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona. (AFP/STR)

Selain itu, bahasa isyarat juga digunakan di Masjidil Haram untuk membantu jemaah yang memiliki gangguan pendengaran.

Khotbah Jumat diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat di area sholat, dan terdapat Al-Qur'an Braille, tempat Al-Qur'an yang fleksibel, dan air Zamzam. Buku-buku Islam dalam huruf Braille juga tersedia.

Yahya Al-Harbi, seorang penerjemah bahasa isyarat, memastikan bahwa salat Jumat mingguan di Masjidil Haram di Makkah dapat diakses oleh komunitas tunarungu dan bisu.

Al-Harbi senang membantu mereka yang memiliki gangguan pendengaran dan memenuhi kebutuhan mereka dalam lingkungan keagamaan. Ia menerjemahkan khotbah Jumat dan menangani sesi pendidikan dan pertanyaan keagamaan, khususnya bagi mereka yang datang dari luar negeri.

Abdullah Al-Ghamdi, seorang ahli bahasa isyarat, menekankan komitmen Arab Saudi untuk mendukung penyandang disabilitas, khususnya di halaman Masjidil Haram di Makkah.

Al-Ghamdi mencatat kehadiran para profesional dan pelatih khusus di lingkungan Masjidil Haram untuk membantu pengunjung penyandang disabilitas setiap saat. Para ahli ini memastikan bahwa fasilitas seperti gerbang, jembatan, dan layanan transportasi tersedia bahkan pada saat puncak kemacetan.

Ia juga mengidentifikasi banyak relawan yang melayani orang-orang berkebutuhan khusus, menggunakan bahasa isyarat untuk memudahkan pergerakan mereka, memenuhi kebutuhan mereka, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait agama dan layanan.

Ada Layanan Mobil bagi Penyandang Disabilitas

Ilustrasi haji, umrah, Makkah
Ilustrasi haji, umrah, Makkah. (Photo by Beris Creatives on Unsplash)

Lebih lanjut, tim sukarelawan layanan kesehatan juga siap membantu memenuhi kebutuhan jamaah. Terdapat kereta golf di halaman Masjidil Haram khusus untuk penyandang disabilitas, sehingga memudahkan pergerakan mereka dari halaman ke gerbang yang ditentukan.

Pihak berwenang juga menyoroti penyiapan 32 pintu gerbang yang landai untuk memudahkan keluar masuknya para jemaah.

Gerbang tertentu, antara lain nomor 68, 74, 79, 84, 89, 90, 93, dan 94, khusus diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Jembatan-jembatan utama seperti Jembatan Ajyad, Jembatan Shubaika dan Jembatan Marwah telah ditingkatkan untuk memberikan layanan yang sesuai.

Tangga listrik, elevator, dan jembatan diberi tanda yang jelas untuk membantu pergerakan, sementara fasilitas toilet dilengkapi untuk melayani penyandang disabilitas.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya