Wajib Tahu, Ini Perbedaan Gerakan Sholat Laki-laki dan Perempuan

Ada perbedaan yang harus dicermati dalam gerakan dan tata cara sholat laki-laki dan perempuan, simak selengkapnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 18:30 WIB
Menghambat Terkabulnya Sebuah Doa
Ilustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Perbedaan gerakan dalam tata cara sholat antara laki-laki dan perempuan dalam Islam terutama didasarkan pada pandangan agama terhadap perbedaan fisik, psikologis, dan sosial antara kedua jenis kelamin.

Perbedaan dalam gerakan sholat ini mencerminkan pemahaman akan kebutuhan spiritual dan praktis yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Hal ini juga mencerminkan nilai-nilai egalitarianisme yang diakui dalam Islam, di mana setiap jenis kelamin dianggap setara di hadapan Allah.

Namun, kesetaraan tersebut tidak selalu berarti kesamaan dalam praktik ibadah, melainkan pengakuan terhadap perbedaan kodrat dan peran antara laki-laki dan perempuan.

Perbedaan dalam tata cara sholat juga mencerminkan konteks sosial dan budaya dalam masyarakat Muslim. Islam mengakui perbedaan dalam peran dan tanggung jawab sosial antara laki-laki dan perempuan, yang tercermin dalam tuntutan praktis ibadah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Gerakan Sholat Laki-Laki

Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi Muslim melaksanakan sholat T (AFP/Karim Sahib)

Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan ini bukanlah bentuk superioritas, melainkan pengakuan terhadap kompleksitas dan keunikan masing-masing jenis kelamin dalam mencapai tujuan spiritual dan moral yang sama dalam agama Islam.

Mengutip Bincangmuslimah.com, berikut perbedaan gerakan dalam sholat antara laki-laki dan perempuan.

Sheikh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy (918 H / 1512 M) menyebutkan dalam kitab Fathul Qarib, bahwa seorang perempuan berbeda dengan lelaki dalam sholat pada lima perkara:

Pertama. Lelaki menjauhkan, yakni mengangkat kedua sikunya menjauh dari kedua sisi badannya.

Kedua. Lelaki mengangkat perutnya dari dua paha dalam ruku’dan sujud.

Ketiga. Ia mengeraskan (bacaan sholat) pada tempatnya.

Keempat. Apabila terjadi sesuatu dalam sholat, maka ia sunnah membaca dengan tujuan dzikir saja atau beserta mengingatkan atau memutlakkan (tidak niat apa apa), maka sholat nya tidak batal, atau jika hanya niat mengingatkan saja, maka batal sholatnya.

Kelima. Aurat lelaki adalah di antara pusar dan lutut. Adapun pusar dan lutut bukan ‘aurat dan bukan pula yang ada di atasnya.

Ini yang Dilakukan Perempuan

Ribuan Umat Muslim Laksanakan Sholat Idul Fitri di JIS
ilustrasi sholat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perempuan berbeda dengan lelaki pada 5 hal tersebut. Ia mengumpulkan sebagian anggota badan pada lainnya. Dengan demikian, perutnya menempel pada kedua pahanya dalam ruku’ dan sujud.

Perempuan hendaknya memelankan suaranya apabila sholat di samping lelaki lain. Apabila ia sholat sendirian, maka ia disunnahkan mengeraskan suara (pada sholat yang disunnahkan mengeraskan suara).

Apabila terjadi sesuatu dalam sholat, perempuan Sunnah menepukkan tangan, yaitu dengan memukulkan bagian dalam telapak tangan kanan pada bagian luar tangan kiri.

Dengan demikian, apabila ia memukulkan bagian dalam tangan kanan pada bagian dalam tangan kiri dengan tujuan bermain meskipun hanya sedikit dan ia mengetahui keharamannya, maka sholatnya batal. Semua badan perempuan adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Itu adalah aurat dalam sholat. Perbedaan gerakan sholat ini dirumuskan oleh beberapa ulama dan bisa jadi ada pendapat dari ulama lain yang berbeda.

Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara lelaki dan perempuan dalam sholat. Apapun jenis kelaminnya, Allah tetap menerima ibadah siapapun.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya