Top 3 Islami: Gempa Garut dan Hadis Lindu sebagai Tanda Kiamat dalam Hadis

Dalam cukup banyak hadis, gempa juga disebut sebagai tanda kiamat atau hari akhir. Namun tentu gempa tanda kiamat ini memiliki karakteristik tertentu

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 30 Apr 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 06:30 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah bangunan rusak akibat gempa yang terjadi di Garut, Jawa Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah bangunan rusak akibat gempa yang terjadi di Garut, Jawa Barat. (Foto: BNPB).

Liputan6.com, Jakarta - Musibah gempa bumi mengguncang Garut dan sekitarnya, Sabtu malam pekan lalu. Meski dampaknya tak terlalu besar, tapi gempa ini begitu menjadi perhatian publik karena dirasakan hingga Banten, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Di Indonesia, gempa bumi menjadi kejadian alam yang rutin lantaran posisi Indonesia yang berada di wilayah pertemuan lempeng bumi.

Namun, dalam Islam gempa bukanlah fenomena alam biasa. Gempa bumi adalah sunatullah dan wujud kebesaran Allah. Tiap kejadian sudah tertulis di lauhul mahfudz.

Dalam cukup banyak hadis, gempa juga disebut sebagai tanda kiamat atau hari akhir. Namun tentu gempa tanda kiamat ini memiliki karakteristik tertentu.

Artikel mengenai karakteristik gempa sebagai tanda kiamat dalam hadis menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com.

Artikel lain yang juga menyita perhatian adalah tiupan angin lembut yang membuat orang beriman meninggal sebelum hari kiamat yang dahsyat terjadi.

Sementara, artikel ketiga yaitu amalan ringan yang membuat seseorang mendapatkan istighfar dari para malaikat hingga hari kiamat.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.  

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Gempa Garut dan Riwayat Lindu Tanda Kiamat dalam Hadis

gempa garut, subang
Rumah warga di Ciater, Subang, Jawa Barat, rusak akibat gempa yang berpusat di wilayah Kabupaten Garut, Sabtu, (27/4/2024). (Dok. Destana Desa Ciater).

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6.5 yang kemudian direvisi M6.2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu malam (27/04/2024) 23.29.47 WIB. Gempa ini berpusat di Samudra Hindia, 151 km barat daya Garut.

Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusadalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sedikitnya sembilan kabupaten dan kota terdampak akibat gempat tersebut.

BNPB juga melaporkan empat orang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut. Data hingga Minggu (28/4/2024) pukul 5.45 WIB, tercatat sebanyak 27 Kepala Keluarga (KK) terdampak gempa Garut. 

Gempa di Garut ini bukan kali pertama dan juga bukan yang terbesar. Sebelumnya, gempa-gempa tektonik berbagai skala juga terjadi di sekitar Jawa Barat.

Dalam Islam, gempa merupakan fenomena alam atau sunatullah dan bukan kabar baru. Bumi dan alam semesta akan terus bersiklus untuk menemukan keseimbangan terbaru.

Di sisi lain, gempa juga disebut sebagai tanda kiamat. Lantas, seperti apa karakteristik gempa sebagai tanda kiamat? Simak hadis-hadis berikut ini.

Selengkapnya baca di sini

2. Saat Kiamat Orang-Orang Ini akan Disapu Angin yang Sangat Lembut

[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: beritaenam.com

Kiamat merupakan keniscayaan dan menjadi salah satu bagian penting aqidah Islam. Cukup banyak dalil mengenai kepastian terjadinya kiamat. Salah satunya ditegaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur".

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya mengatakan saat kiamat kelak, akan datang angin yang sangat lembut yang dikirimkan kepada orang-orang tertentu.

Menurut Buya, saat meninggal orang orang-orang itu akan meninggal kena angin yang sangat lembut tersebut, angin itu datang ke rumah-rumah dan mendatangi orang orang dengan kelembutan dan segara.

Selengkapnya baca di sini

3. Amalan Ringan Agar Mendapat Istighfar Para Malaikat hingga Hari Kiamat

Ilustrasi kiamat (Gambar oleh urikyo33 dari Pixabay)
Ilustrasi kiamat (Gambar oleh urikyo33 dari Pixabay)

Rutin membaca doa merupakan salah satu penyelamat bagi mukmin di hari kiamat. Ketika datangnya hari perhitungan tersebut, seluruh amal perbuatan yang telah diperbuatn selama di dunia akan dihisab.

Berbahagialah bagi mereka yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak. Sebaliknya, celakalah bagi mereka yang kelak timbangan keburukannya lebih berat.

Namun, tidak ada yang dapat menentukan baiknya amalan dunia akan mendapat balasan surga. Surga merupakan wewenang mutlak dari Allah SWT.

Oleh karena itu sudah sewajarnya sebagai seorang mukmin agar senantiasa berupaya melakukan amalan yang terbaik di antara amalan ringan tersebut adalah dengan mencintai ulama. 

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya