Gus Baha: Masa Lalu Kita yang Buruk Tidak Usah Diceritakan, Bahaya

Gus Baha jelaskan alasan kenapa masa lalu tidak boleh diceritakan

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 07:30 WIB
Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)
Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama zuhud asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam sebuah pengajian menegaskan bahwa semua manusia punya masa lalu, termasuk soal maksiat dan lainnya.

Jika hal ini diceritakan, atau aibnya dibuka-buka justru tidak baik, bahkan akan jadi bahaya.

"Agar kamu tahu alasannya, untuk masa lalu kita yang buruk itu tidak usah diceritakan kepada orang lain," ujar Gus Baha seperti yang diunggah di Youtube channel, @solusi hidup.

Menurut Gus Baha, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, “Qullu Ummati Muafan illa Mujahirin” yang artinya, “Semua umatku akan diampuni kecuali yang memperlihatkan dosanya secara terang-terangan” [HR. Bukhâri, no. 6069; Muslim, no. 2990].

Nah, yang termasuk golongan mujahirin atau memperlihatkan dosanya secara terang-terangan adalah orang yang menceritakan lagi dosa-dosanya yang telah lampau.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Orang Menutupi Salah Malah Dimaafkan

gus baha 22
Gus Baha (TikTok)

Sering kita temui kenalan, teman, saudara atau bahkan kita sendiri yang saat berkumpul pasti bercerita tentang masa lalu. Terkadang, yang terjadi adalah semacam perlombaan menceritakan aib masa lalu yang paling bejat.

"Semua itu dimaafkan kecuali yang memperlihatkan salahnya dosanya. Jadi nggak boleh kalau sampean sekolah nggak naik kelas cerita, seperti kalau ditanya Bapak dulu pinter nggak, jawab saja oh pinter sekali, harus bilang gitu," kata Gus Baha mencontohkan ketika mendapat pertanyaan dari anaknya.

"Saya sering diparani orang yang mau tobat bercerita saya dulu sering main perempuan sering mabuk karena ini orang awam tak terima," tambah Gus Baha.

"Tapi saya bilang gini, kamu jangan cerita ke anak kamu terus dia cerita tapi kan saya harus jujur karena ilmunya dia baru jujur itu penting," ujarnya.

"Setelah itu saya nyari-nyari, sekarang termasuk kitab itu kok bisa orang yang mujahirin, orang yang menutupi salahnya malah dimaafkan yang cerita jujur pernah salah malah tidak dimaafkan," ucapnya.

Konsepnya Allah Nggak Suka Maksiat Diceritakan

Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Gus Baha kembali mencontohkan, misalnya seorang bapak cerita misalnya, saat muda suka cium orang, anaknya mesti suatu saat akan puber kalau yang cerita itu ribuan khawtirnya inijadi pembenaran. "Maksiat kok dibenarkan," ujarnya.

"Alasan-alasannya Imam Ghazali itu paling masuk akal, ini adalah Al mujahar karena Allah itu nggak suka maksiatdiperlihatkan. Semua cerita maksiat, akhirnya maksiat dianggap biasa saja," ungkapnya.

"Jadi kalau semua orang cerita zaman mondok nakal itu artinya semua orang yang mondok nakal. Tapi kalau semua kiai sok suci atau suci betul dan semoga ya suci betul kan yang maksiat ini enggak punya alasan karena masternya enggak pernah maksiat," tegasnya.

Ia kembali menegaskan bahwa konsepnya karena Allah itu nggak suka kalau maksiat diceritakan, maka tidak perlu setiap orang jujur menceritakan masa lalunya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya