Liputan6.com, Jakarta - Hubungan rumah tangga harmonis dan langgeng bukanlah hasil dari keberuntungan semata. Ada seni tersendiri dalam menjaganya, dan menurut ulama ahli tafsir KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Al-Qur’an sudah lebih dulu memberikan rumusnya.
Dalam salah satu pengajiannya, Gus Baha mengungkapkan bahwa salah satu kunci memiliki istri atau teman yang awet dalam hubungan adalah kemampuan menahan amarah dan memaafkan.
Hal ini ia sampaikan dengan gaya khasnya yang santai tapi dalam makna. Gus Baha menjelaskan bahwa jika setiap kali marah langsung putus, maka kita tidak akan punya teman dan tidak akan punya pasangan.
Advertisement
“Kalau kamu setiap tersinggung putus, setiap tersinggung habis, kamu enggak punya teman, enggak punya istri,” ujar Gus Baha sambil tersenyum ringan dalam ceramahnya.
Ulama asal Narukan, Rembang ini merujuk pada ayat Al-Qur’an yang sangat populer, yakni Surat Ali ‘Imran ayat 134, yang menyebutkan tiga karakter penting orang beriman: dermawan, mampu menahan amarah, dan pemaaf.
Ceramah tersebut disampaikan oleh Gus Baha dalam salah satu video yang dinukil melalui kanal YouTube @Demengusbaha.
Dalam penjelasannya, Gus Baha menekankan bahwa "wal-kāzimīnal-gaiza" atau menahan amarah, adalah pondasi penting dari hubungan jangka panjang. Tanpa itu, hubungan tidak akan bisa bertahan lama.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ayat Lengkap yang Dikutip Gus Baha
Ia bahkan mencontohkan dirinya sendiri dan banyak orang lainnya yang bisa awet dalam hubungan karena sering ngempet—menahan emosi dan tidak langsung bereaksi ketika kecewa.
“Kecewa sama teman, kenapa nggak putus? Karena wal-‘āfīna ‘anin-nās, kalau kecewa ya dimaafkan,” ucap Gus Baha sambil menirukan gaya pikir sebagian orang.
Ayat lengkap yang dikutip Gus Baha adalah sebagai berikut:
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Arab-Latin: Allażīna yunfiqụna fis-sarrāi wad-darrāi wal-kāzimīnal-gaiza wal-‘āfīna ‘anin-nās, wallāhu yuhibbul-muhsinīn.
Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Ayat ini tidak hanya menjadi panduan spiritual, tapi juga etika sosial. Gus Baha menyebutkan bahwa kalau semua orang gampang tersinggung, maka tak akan ada hubungan yang langgeng.
“Kalau kecewa sama presiden terus kecewa sama menteri, kecewa sama orang tua terus minggat, ya kalau dicari, kalau nggak kan malu,” seloroh Gus Baha.
Makna tersirat dari candaan itu adalah: jangan sampai kita menjadi pribadi yang mudah marah dan memutuskan hubungan hanya karena kekecewaan sesaat.
Advertisement
Terapkan Sabar dan Tahan Amarah
Gus Baha mengingatkan bahwa Quran telah mengajarkan untuk bersabar, menahan amarah, dan memaafkan. Ketiga hal ini adalah penyangga utama dalam membangun hubungan yang kukuh dan penuh berkah.
Ia juga menegaskan bahwa kemarahan bisa saja muncul, tapi yang membedakan orang saleh dengan yang tidak adalah bagaimana ia menyikapinya. Menahan marah itu bukan lemah, justru itulah kekuatan yang sejati.
Jika dalam rumah tangga pasangan bisa saling menahan amarah dan memaafkan, maka rumah tersebut akan menjadi tempat berteduh yang damai dan menenangkan.
Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih sering membaca dan merenungkan ayat-ayat seperti ini, karena di dalamnya ada panduan hidup yang nyata dan relevan hingga kini.
Bagi Gus Baha, Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tapi peta kehidupan yang memberi arah dalam segala hal—termasuk urusan rumah tangga dan pertemanan.
Akhirnya, beliau mengingatkan bahwa menjadi pribadi yang awet dalam hubungan bukan berarti tidak pernah kecewa, tapi tahu bagaimana menyikapi kekecewaan dengan bijaksana.
Dan siapapun yang mampu melatih dirinya untuk bersabar, menahan marah, dan memaafkan, maka ia termasuk dalam golongan yang dicintai Allah, yaitu al-muhsinīn, orang-orang yang berbuat kebaikan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
