Makan agar Berkah dan Dapat Ridha Allah saat Ramadhan? Simak Penjelasan Gus Baha

Gus Baha menjelaskan bagaimana cara agar makanan yang kita makan membawa keberkahan dan mendatangkan ridha Allah SWT.

oleh Liputan6.com Diperbarui 11 Mar 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 18:30 WIB
Gus Baha tiktok
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa merupakan salah satu Rukun Islam yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat Islam di dunia.

Allah SWT menegaskan kewajiban puasa dalam firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Dalam salah satu pengajiannya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan bahwa selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, puasa juga merupakan ladang untuk mendapatkan maghfirah dan pahala yang berlipat ganda.

Dilansir dari kanal Youtube @gayengco, Gus Baha menyebutkan, Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, termasuk dalam hal makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang. Gus Baha menjelaskan bagaimana cara agar makanan yang kita makan membawa keberkahan dan mendatangkan ridha Allah.

Gus Baha mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ اَنْ يَاْكُلَ الْاَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، اَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا»

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah rida terhadap seorang hamba yang apabila dia makan, lalu dia memuji Allah atas nikmat tersebut, ataupun jika dia minum, dia memuji kepada-Nya atas kenikmatan tersebut." (HR. Muslim)

 

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Caranya dapat Keberkahan

Potret Kebersamaan Umat Muslim Pakistan saat Buka Puasa
Sejumlah umat Muslim berdoa sebelum berbuka puasa, selama bulan suci puasa Ramadhan, di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan. (AP Photo/Muhammad Sajjad)... Selengkapnya

Gus Baha menjelaskan bahwa keutamaan dari hadis ini terletak pada ridha Allah yang begitu besar kepada seseorang yang bersyukur setelah makan dan minum.

"Saat seseorang memuji Allah setelah menikmati makanan atau minuman, maka keberkahan akan menyelimuti hidupnya," ujar Gus Baha.

Ia menekankan pentingnya kata إِنَّ dalam hadis tersebut, yang bermakna "sesungguhnya", serta tambahan huruf لَ dalam kata لَيَرْضَى, yang berarti "sungguh Allah sangat ridha". Ini menunjukkan bahwa ridha Allah menjadi maqom tertinggi yang bisa dicapai oleh seorang hamba.

Gus Baha kemudian mencontohkan salah satu amalan sederhana yang bisa mendatangkan keberkahan, yakni cara berbuka puasa.

Gus Baha mengisahkan bahwa para ulama terdahulu lebih mengutamakan makan terlebih dahulu saat hidangan sudah disajikan sebelum mereka melaksanakan sholat.

"Berkaca dari tradisi guru-guru terdahulu, mereka lebih dahulu menikmati hidangan yang sudah tersedia, baru kemudian melaksanakan sholat, bukan sebaliknya," jelasnya.

Menurutnya, mendahulukan berbuka sebelum sholat dilakukan untuk menjaga kekhusyukan dalam ibadah. Jika seseorang melaksanakan sholat dalam keadaan lapar, ada kemungkinan pikirannya akan terganggu dengan bayangan makanan dan minuman yang telah disiapkan.

Ia menegaskan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan ibadah dalam bentuk ritual, tetapi juga memahami kebutuhan manusia secara jasmani dan rohani.

"Bukankah Rasulullah juga bersabda bahwa jika makanan sudah disiapkan, maka hendaknya makan terlebih dahulu agar pikiran tetap fokus dalam sholat?" tambah Gus Baha.

Hal ini sejalan dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

إِذَا وُضِعَ عَشَاءُ أَحَدِكُمْ وَأُقِيمَتِ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ

"Jika makanan malam telah dihidangkan untuk salah seorang di antara kalian dan iqamah telah dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam tersebut." (HR. Muslim)

Gus Baha menjelaskan bahwa Islam tidak mengajarkan seseorang untuk memaksakan diri beribadah dalam keadaan yang tidak nyaman. Jika rasa lapar dapat mengganggu konsentrasi dalam sholat, maka makan terlebih dahulu menjadi pilihan yang lebih baik.

 

Menjaga Adab saat Makan dan Minum

Ilustrasi berbuka puasa/freepik.com
Sayangi kesehatan saat berpuasa dengan menjaga pola makan yang sering diabaikan. (Sumber: Freepik).... Selengkapnya

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga adab dalam makan dan minum. Salah satunya adalah dengan membaca doa sebelum dan sesudah makan.

"Jangan lupa membaca doa sebelum makan, dan yang terpenting, bersyukur setelah selesai makan. Sebab, dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat tersebut," katanya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu’."

Di akhir pembahasannya, Gus Baha menegaskan bahwa keberkahan makanan tidak hanya berasal dari bahan makanan yang halal dan baik, tetapi juga dari sikap hati yang selalu bersyukur kepada Allah.

Ia juga mengajak umat Islam untuk menjadikan Ramadan sebagai momen memperbanyak rasa syukur dan memohon keberkahan dalam setiap rezeki yang dikonsumsi.

"Makan bukan sekadar mengisi perut, tapi juga menjadi ibadah jika dilakukan dengan adab dan rasa syukur kepada Allah," pungkasnya.

Dengan memahami makna keberkahan dalam makanan, diharapkan setiap Muslim dapat lebih menghargai nikmat yang diberikan Allah, terutama di bulan Ramadan yang penuh dengan limpahan rahmat dan ampunan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya