Sejarah Qurban Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Diperintah Sembelih Nabi Ismail

Berkurban merupakan salah satu ibadah yang paling tua dalam Islam. Ibadah ini memiliki sejarah yang panjang dan bermula dari diperintahkannya Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, Nabi Ismail oleh Allah SWT.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 12 Jun 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi hewan kurban
Ilustrasi hewan kurban. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam Indonesia akan merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H pada Senin, 17 Juni 2024. Pada momen ini, muslim diperintahkan melakukan ibadah qurban setelah salat Id hingga tiga hari setelahnya.

Hukum menyembelih hewan kurban Idul Adha adalah sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan). Hal tersebut ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibn Majah.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Iduladha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.

Berkurban merupakan salah satu ibadah yang paling tua dalam Islam. Ibadah ini memiliki sejarah yang panjang dan bermula dari diperintahkannya Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, Nabi Ismail oleh Allah SWT.

Simak berikut kisahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya, Nabi Ismail

Ilustrasi Hewan Kurban, Idul Adha
Ilustrasi hewan kurban, Idul Adha. (Image by Harryarts on Freepik)

Dikisahkan, awalnya Nabi Ibrahim tidak memiliki anak. Ia pun meminta kepada Allah SWT agar diberikan anak yang saleh.

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh,” kata Nabi Ibrahim seperti dalam Q.S. Ash-Shaffat ayat 100.

Doa Nabi Ibrahim oleh Allah SWT dikabulkan. Ia memiliki karunia anak yang saleh dan sangat sabar bernama Nabi Ismail. 

Saat Nabi Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT lewat mimpi untuk menyembelih anaknya. 

“Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” kata Nabi Ibrahim sebagaimana dikutip dari Q.S. Ash-Shaffat ayat 102. 

“Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar,” jawab Nabi Ismail.

Diganti Domba Besar

Ilustrasi domba
Ilustrasi domba (Wikipedia)

Nabi Ibrahim membaringkan Nabi Ismail. Ia pun bersiap menyembelihnya anaknya sebagai perintah dari Allah SWT.

Ketika Nabi Ibrahim hendak menggerakkan pedangnya, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan seekor domba besar putih bersih dan tidak ada cacatnya. 

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ

Wa fadainâhu bidzib-ḫin ‘adhîm.

Artinya: “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Q.S. Ash-Saffat:107) 

Kisah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya yang bernama Nabi Ismail menjadi dasar ibadah kurban yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Wallahu a'lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya