Liputan6.com, Jakarta Idul Adha dikenal sebagai hari raya kurban, di mana umat Islam dianjurkan menyembelih hewan ternak sebagai bentuk ketaatan dan keteladanan Nabi Ibrahim. Namun, kenyataannya tidak semua orang sanggup untuk berkurban, terutama karena keterbatasan ekonomi. Lantas, apakah mereka akan kehilangan keutamaan Idul Adha?
Jawabannya adalah tidak. Islam adalah agama yang sangat memahami kondisi umatnya. Bagi mereka yang belum mampu, ada banyak amalan lain yang bisa dilakukan dengan pahala besar, bahkan dalam beberapa riwayat disebut setara dengan pahala kurban.
Advertisement
Baca Juga
Amalan-amalan tersebut bersumber dari Al-Qur’an, Hadis sahih, dan pandangan ulama. Dalam artikel ini, kita akan membahas amalan-amalan tersebut secara runtut dan aplikatif. Jadi, meskipun belum bisa berkurban, kamu tetap bisa meraih keutamaan Idul Adha dengan penuh makna.
Advertisement
1. Membaca Takbir, Tahmid, dan Tasbih
Salah satu amalan utama yang sangat dianjurkan bagi yang belum mampu berkurban adalah memperbanyak takbir, tahmid, dan tasbih. Berdasarkan riwayat dari Ummu Hani, Rasulullah SAW bersabda:
"Bertakbirlah seratus kali, bertahmidlah seratus kali, dan bertasbihlah seratus kali. Zikir-zikir tersebut lebih baik dibandingkan menyiapkan 100 ekor kuda pilihan untuk jihad, lebih baik dibandingkan menyembelih 100 ekor unta, dan lebih baik dibandingkan membebaskan 100 budak.” (HR. Ibnu Majah no. 3810)
Amalan ini dapat dilakukan setiap hari selama 10 hari pertama Dzulhijjah hingga hari tasyrik (13 Dzulhijjah). Keutamaan membaca zikir-zikir ini sangat besar, apalagi jika dilakukan dengan hati yang khusyuk dan niat karena Allah.
Selain itu, zikir merupakan bentuk pengakuan kehambaan dan pujian kepada Allah, serta menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia. Ini menjadi bentuk alternatif ibadah yang mudah dilakukan, namun bernilai tinggi.
Advertisement
2. Menjalankan Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan sebelum hari raya Idul Adha adalah puasa sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Terdapat tiga jenis puasa yang bisa dilakukan, yaitu:
- Puasa Dzulhijjah (1–7 Dzulhijjah)
- Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
- Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa Arafah memiliki keutamaan besar, sebagaimana sabda Nabi: "Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim). Sementara itu, puasa Tarwiyah dan hari-hari sebelumnya juga menjadi amalan unggulan bagi yang ingin mendekatkan diri kepada Allah.
Amalan ini sangat mudah dilakukan bagi yang tidak memiliki kemampuan materi untuk membeli hewan kurban. Dengan hanya menahan lapar dan haus, pahala besar dapat diraih, bahkan disebut-sebut menyerupai pahala ibadah haji dalam satu riwayat.
3. Melaksanakan Shalat Idul Adha dan Sunnahnya
Meskipun tidak bisa berkurban, hadir dalam shalat Idul Adha tetap menjadi bagian penting dari ibadah hari raya. Shalat ini dilaksanakan pada pagi hari 10 Dzulhijjah di lapangan terbuka atau masjid bersama jemaah lainnya.
Sebelum berangkat, dianjurkan untuk mandi, memakai pakaian terbaik (terutama yang berwarna putih), dan memakai wangi-wangian. Rasulullah SAW bersabda: “Rasulullah biasa mengenakan burdah hibarah (pakaian terbaik) pada hari raya.” (HR. Ibnu Abbas)
Setelah shalat, umat Islam dianjurkan untuk kembali melalui jalan yang berbeda dari ketika berangkat. Hal ini menunjukkan nilai spiritual sekaligus sosial dari hari besar ini, yakni mempererat silaturahmi dengan sesama.
Advertisement
4. Berzikir dan Berdoa Sepanjang Hari Raya
Hari-hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah) dikenal sebagai ayyamu al-tasyrik dan sangat disunnahkan untuk memperbanyak zikir. Rasulullah SAW bersabda: “Hari-hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)
Zikir bisa dilakukan kapan saja, bahkan saat makan, minum, atau ketika beraktivitas. Selain itu, memperbanyak doa di hari-hari ini juga sangat dianjurkan karena termasuk waktu mustajab.
Dengan berzikir, seseorang menunjukkan rasa syukur dan kehambaan kepada Allah. Ini adalah ibadah yang tidak membutuhkan biaya sama sekali, tapi nilai pahalanya sangat tinggi, terlebih di hari yang agung seperti Idul Adha.
5. Membantu Proses Kurban Orang Lain
Meski tidak mampu membeli hewan sendiri, kamu tetap bisa ikut dalam proses kurban dengan menjadi bagian dari pelaksana. Misalnya membantu penyembelihan, membagikan daging, atau mengolah makanan dari daging kurban.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan membantu saudara dalam kebaikan. Bahkan menurut sebagian ulama, membantu pelaksanaan kurban dapat memberi keutamaan yang luar biasa jika diniatkan karena Allah.
Amalan ini juga memperkuat hubungan sosial antarumat Islam. Dengan gotong royong saat Idul Adha, suasana kebersamaan dan empati akan semakin terasa, bahkan tanpa harus menyembelih hewan sendiri.
Advertisement
6. Menghidupkan Malam Idul Adha dengan Ibadah
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Raudlatut Thalibin, malam hari raya Idul Adha sangat dianjurkan untuk diisi dengan ibadah. Ulama menyarankan untuk melakukan salat Maghrib dan Isya berjemaah, zikir, hingga shalat malam jika mampu.
Menghidupkan malam hari raya merupakan bentuk syukur atas kesempatan yang diberikan Allah untuk menyambut hari besar Islam. Bahkan, sebagian ulama menyebut pahala ibadah malam hari raya tak kalah dengan malam Lailatul Qadar.
Bagi yang belum mampu berkurban, momen malam Idul Adha bisa menjadi titik penguatan spiritualitas dan permohonan doa agar diberi rezeki untuk berkurban di tahun berikutnya.
7. Menabung untuk Kurban Tahun Depan
Amalan terakhir yang tidak kalah penting adalah meniatkan dan mulai menabung dari sekarang untuk berkurban di tahun berikutnya. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berniat kebaikan, meski belum mampu melakukannya, Allah sudah menuliskan pahala untuknya.” (HR. Bukhari)
Menabung bisa dimulai dari jumlah kecil, misalnya Rp10.000 per hari. Jika dikumpulkan konsisten selama setahun, nominalnya cukup untuk membeli kambing kurban.
Dengan niat dan usaha, insyaAllah Allah akan memudahkan jalan untuk ibadah kurban di masa mendatang. Semangat ini menunjukkan bahwa meskipun belum bisa berkurban sekarang, seseorang tetap menjaga tekad dan komitmen spiritual.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Ibadah Idul Adha
Apa yang bisa dilakukan jika belum mampu berkurban?
Anda bisa melakukan ibadah lain seperti memperbanyak zikir, sholat Idul Adha, bersedekah, dan berpuasa Arafah.
Kenapa penting untuk berdoa di bulan Dzulhijjah?
Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang mulia, di mana amalan dan doa kita akan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Bagaimana cara berpartisipasi dalam sedekah kurban?
Anda bisa ikut serta dalam program sedekah kurban yang diadakan oleh berbagai lembaga atau komunitas untuk berbagi dengan sesama.
Apakah niat beribadah lebih penting daripada materi?
Ya, Allah SWT menilai amal ibadah berdasarkan niat dan kesungguhan hati, bukan hanya dari segi materi.
