Kisah Doa Nabi Zakaria Dikabulkan pada Bulan Dzulhijjah, Ternyata Ini Kuncinya

Hikmah di balik kisah terkabulnya pemohonan doa nabi zakaria as di hadapan Allah SWT pada bulan dzulhijjah.

oleh Putry Damayanty diperbarui 15 Jun 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi doa
Ilustrasi doa. Photo by freepik

Liputan6.com, Jakarta - Dzulhijjah adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Pada bulan istimewa ini umat islam berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dan bersuka cita menyambut Hari Raya Idul Adha.

Pada bulan Dzulhijjah ada banyak amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan. Melalui amalan tersebut menjadi kesempatan bagi kita untuk meraih pahala dan keberkahan sebanyak-banyaknya dari dari Allah SWT.

Tak hanya itu, terdapat beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulhijjah. Di antaranya adalah peristiwa yang dialami oleh Nabi Zakaria AS, di mana doa beliau dikabulkan oleh Allah SWT.

Doa seperti apa kiranya yang dimohonkan oleh Nabi Zakaria kepada Allah SWT dan bisa terkabul? Berikut kisah selengkapnya dirangkum dari laman dream.co.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan ini:


Doa Nabi Zakaria kepada Allah SWT

Di tanggal 3 Dzulhijjah, ketika itu Nabi Zakaria AS berusia 90 tahun. Ada juga yang berpendapat bahwa usia beliau saat itu adalah 120 tahun.

Bukan usia yang muda lagi tentunya. Bahkan, sebagian besar orang menganggap bahwa di usia tersebut sudah sangat tua.

Di suatu malam, beliau berdoa kepada Allah SWT dengan khusyuk dan yakin. Berikut doa beliau yang penuh ketulusan:

"Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan pembimbing kepada Bani Israil."

"Aku risai sepeninggalku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali akidah dan imannya bila aku tinggalkan tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikanku."

"Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang istriku adalah seorang perempuan mandul. Namun kekuasaan-Mu tidak terbatas, dan aku berdoa Engkau berkenan mengaruniakan seorang anak sholeh dan Engkau ridha padaku."

Doa Nabi Zakaria as itu pun dikabulkan Allah SWT. Allah SWT berfirman:

"Wahai Zakaria, kami sampaikan kabar gembira padamu, kamu akan mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Yahya yang sholeh dan membenarkan kitab-kitab Allah, menjadi pemimpin yang dianut, menahan diri daripada nafsu dan godaan setan, dan kelak akan menjadi seorang Nabi."

Nabi Zakaria pun berkata:

"Ya Allah, bagaimana aku dapat memperoleh keturunan sedang istriku seorang yang mandul dan akupun sudah lanjut usia."

Allah SWT berfirman:

"Hal demikian itu mudah bagi-Ku. Tidakkah telah Ku-ciptakan kamu, sedangkan waktu itu kam tidak ada sama sekali."


Jawaban atas Doa Nabi Zakaria

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Nabi Zakaria adalah sosok Nabi yang khusyuk. Beliau selalu menggantungkan segalanya kepada Allah SWT.

Beliau juga tidak pernah menunda-nunda segala bentuk amal sholeh. Sampai-sampai beliau dipuji oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Anbiya ayat 90:

"Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."

Lalu, di dalam surah Ali Imran ayat 39, diceritakan bahwa Allah SWT mengutus malaikat untuk mengunjungi Nabi Zakaria yang sedang sholat di mihrab. Kedatangan malaikat itu membawa kabar gembira bahwa Nabi Zakaria akan dikaruniai seorang putra bernama Yahya.

Menurut Buya Hamka, nama Yahya berasal dari bahasa Ibrani, yakni "Yohanes" yang diarabkan. Setelah beberapa lama, lahirlah putra Nabi Zakaria yang bernama Yahya.

Putra tersebut telah dijanjikan Allah SWT akan menjadi sosok yang membenarkan kalimat-kalimat Allah SWT. Ia juga menjadi pemimpin yang terpelihara dan menjadi nabi yang sholeh sebagaimana dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 39.

Yahya as yang diangkat Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT, hal ini adalah sebuah jawaban atas doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria selama ini. Nabi Yahya pun melanjutkan perjuangan sang ayah dalam menyebarkan ajaran Allah SWT.


Alasan Dikabulkannya Doa Nabi Zakaria

Berikut ada beberapa alasan kenapa doa Nabi Zakaria segera dikabulkan Allah SWT:

1. Bersegera dalam Berbuat Kebaikan

Sifat Nabi Zakaria yang sangat istimewa adalah menyegerakan dalam berbuat kebaikan. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh Nabi Zakaria saja, tetapi juga keluarganya.

Hal ini menunjukkan bahwa keluarga Nabi Zakaria selalu cepat dalam melakukan hal-hal baik, terutama apa yang yang diperintahkan Allah SWT.

2. Selalu Memohon kepada Allah SWT

Keluarga Nabi Zakaria selalu menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Baik itu saat suka, duka, harapan, hingga ketakutan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang berharap Allah akan mengabulkannya di saat susah dan sedih, maka hendaklah dia banyak berdoa di saat senang. ” (At-Tirmidzi dan Al-Hakim)

3. Selalu Tunduk kepada Allah SWT

Nabi Zakaria adalah sosok Nabi yang sangat tunduk kepada Allah SWT. Otomatis beliau juga selalu khusyuk ketika beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 45-46:

“Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya (sholat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya