Mitos Menyapu di Malam Hari Membuang Rezeki, Bagaimana Pandangan Islam?

Menyapu di malam hari kerap kali dikaitkan dengan sejumlah mitos dan kepercayaan di tengah masyarakat diantaranya dianggap sebagai salah satu penghambat rezeki. Bagaimakah pandangan islam tentang ini?

oleh Putry Damayanty diperbarui 24 Jun 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi menyapu di malam hari
Ilustrasi menyapu di malam hari. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan menyapu adalah tugas harian yang sepertinya hampir dilakukan setiap harinya oleh banyak orang. Namun ternyata ada beragam mitos yang berkembang di masyarakat misalnya tentang mitos menyapu di malam hari.

Di antaranya ada anggapan bahwa menyapu pada malam hari dapat membuang rezeki, hingga kepercayaan bahwa suara sapu di malam hari adalah panggilan bagi makhluk gaib.

Hal seperti ini sebenarnya merupakan mitos dan kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun sekaligus menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi masyarakat.

Lantas, bagaimanakah pandangan Islam tentang anggapan tersebut, benarkah menyapu di malam hari dapat membuang rezeki? Berikut ulasannya merangkum dari laman merdeka.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Mitos Menyapu di Malam Hari

Ilustrasi menyapu
Ilustrasi menyapu (iStock)

Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa menyapu di malam hari dapat menyebabkan rezeki menjadi seret atau bahkan mendatangkan kemiskinan. Ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kotoran dan debu yang disapu di malam hari melambangkan rezeki yang telah diperoleh sepanjang hari, sehingga menyapunya dianggap sebagai tindakan membuang-buang rezeki.

Mitos lainnya mengatakan bahwa menyapu di malam hari dapat mengganggu makhluk gaib yang berkeliaran. Kegiatan menyapu dianggap bisa mengusik ketenangan mereka, sehingga dapat membawa nasib buruk atau bahkan mendatangkan roh halus ke dalam rumah.

Dari sudut pandang praktis, menyapu di malam hari dianggap tidak efektif karena kurangnya penerangan. Ini berakar dari zaman dahulu ketika penerangan di malam hari sangat terbatas, sehingga menyapu di malam hari dianggap bisa menyebabkan beberapa kotoran tidak terlihat dan tidak tersapu dengan baik.

Mitos Lainnya 

ilustrasi sapu karet
ilustrasi sapu karet by temu.com

Mitos Suara Menyapu Tengah Malam: Ada kepercayaan bahwa mendengar suara menyapu pada tengah malam dapat membawa malapetaka atau pertanda buruk. Mitos ini umumnya berakar dari kepercayaan supranatural yang mengaitkan suara tertentu dengan kehadiran makhluk gaib atau fenomena mistis.

Menyapu dan Makhluk Gaib: Mitos menyapu di malam hari sering dikaitkan dengan makhluk gaib. Banyak yang percaya bahwa menyapu di malam hari bisa mengganggu makhluk gaib yang berkeliaran, terutama saat perpindahan dari sore ke malam, yang dianggap sebagai waktu mereka untuk berkeliaran.  

Menyapu dan Rezeki: Di beberapa budaya, terutama di Jawa, ada kepercayaan bahwa menyapu di malam hari akan membuang-buang rezeki. Kotoran dan debu yang disapu di malam hari dilambangkan sebagai rezeki yang diperoleh sepanjang hari, sehingga menyapunya dianggap sebagai tindakan membuang rezeki.

Menyapu dan Waktu Istirahat: Dalam beberapa tradisi, malam hari dianggap sebagai waktu untuk beristirahat dan bukan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu. Oleh karena itu, menyapu di malam hari dianggap sebagai pelanggaran terhadap waktu istirahat yang seharusnya.  

Menyapu dan Kebersihan yang Tidak Maksimal: Dari sudut pandang praktis, menyapu di malam hari dianggap kurang efektif karena kondisi yang kurang terang. Ini berakar dari zaman dahulu ketika penerangan malam hari sangat terbatas, sehingga menyapu di malam hari dianggap bisa menyebabkan beberapa kotoran tidak terlihat dan tidak tersapu dengan baik.

Malam adalah Waktu Istirahat

Ilustrasi laki-laki tidur, bermimpi
Ilustrasi laki-laki tidur, bermimpi. (Photo created by boryanam on www.freepik.com)

Dalam beberapa tradisi, malam hari dianggap sebagai waktu untuk beristirahat dan bukan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu. Oleh karena itu, menyapu di malam hari dianggap sebagai pelanggaran terhadap waktu istirahat yang seharusnya.

Dari sudut pandang praktis, larangan menyapu di malam hari mungkin berasal dari pertimbangan bahwa menyapu di malam hari bisa kurang maksimal karena kondisi yang kurang terang. Ini masuk akal di masa lalu ketika belum banyak rumah yang teraliri listrik, sehingga masih banyak kotoran yang belum tersapu dengan baik. Namun, dengan adanya penerangan yang lebih baik di zaman modern, menyapu di malam hari bisa dilakukan dengan bersih maksimal.

Selain itu, malam hari dianggap sebagai waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, ada pandangan bahwa menyapu sebaiknya dilakukan di siang hari ketika tubuh lebih segar dan tidak lelah setelah aktivitas seharian.

Namun, dengan adanya penerangan yang memadai di zaman modern, alasan praktis untuk tidak menyapu di malam hari juga telah berkurang.

Secara umum, mitos menyapu di malam hari adalah contoh dari kepercayaan tradisional yang bertahan dalam budaya meskipun tidak memiliki dasar yang kuat dalam agama atau praktik modern. Kita harus mempertimbangkan aspek kebersihan, kenyamanan, dan efisiensi saat memutuskan waktu yang tepat untuk menyapu.

Dengan demikian, menyapu di malam hari seharusnya tidak menjadi masalah selama tidak mengganggu orang lain dan dilakukan dengan cara yang efektif.

Bagaiamana dalam Pandangan Islam?

Ilustrasi kitab suci, Al-Qur'an
Ilustrasi kitab suci, Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Namun, jika kita melihat dari perspektif Islam, menyapu di malam hari sebenarnya tidak dilarang. Dalam Islam, menjaga kebersihan dianggap sebagai sebagian dari iman, dan sangat dianjurkan untuk menyapu rumah dan halaman agar tempat tinggal kita selalu dalam keadaan bersih.

Anggapan bahwa menyapu di malam hari akan menghambat rezeki adalah anggapan yang berkembang di masyarakat dan dipercaya secara turun-temurun tanpa dasar yang kuat dari ajaran agama.

Meskipun mitos-mitos ini masih dipercaya oleh beberapa orang, kebanyakan dari mereka lebih bersifat tradisional dan tidak didukung oleh bukti atau ajaran agama yang konkret.

Dalam konteks modern, menjaga kebersihan dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak mengganggu orang lain dan menggunakan penerangan yang memadai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya