Kisah saat Sahabat Nabi Penasaran Bacaan Sholat Rasulullah, Ujungnya Kapok Beda Level Kata UAH

Kisah unik para sahabat yang tak mampu ikuti sholat Nabi Muhammad SAW

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 00:30 WIB
uah adi hidayat
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata sahabat Nabi banyak yang penasaran dengan bacaan sholat rokaat kedua yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW.

Dilatarbelakangi rasa penasaran tersebut, akhirnya ada beberapa sahabat yang mengikutinya. Apa yang terjadi, semua terkejut dan di kemudian hari tidak lagi mengikuti, beda level.

Kisah tersebut diceritakan Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam sebuah majelis, yang videonya di bagikan di laman Youtube channel @kataustadzTv.

Ustadz muda penuh ilmu yang akrab di panggil UAH tersebut mengungkapkan sebuah kisah menarik tentang bagaimana beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW merasa terkejut dan penasaran saat mengikuti sholat di belakang Rasulullah.

Kejutan ini terkait dengan panjang bacaan surat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sholatnya.

Dalam video tersebut, Ustadz Adi menceritakan bahwa beberapa sahabat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang cara sholat Nabi Muhammad SAW, akhirnya mengikuti sholat di belakang Rasulullah.

“Mereka sangat penasaran, dan ketika mengikuti sholat, mereka mendapati bahwa bacaan surat dalam rakaat pertama sangat panjang,” ungkap Ustadz Adi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Begini Nabi Muhammad Membaca Surat Al-Qur'an

Keutamaan Sholat Taubat
Ilustrasi Sholat Taubat Credit: pexels.com/AbdullahGhatasheh

Para sahabat awalnya mengira bahwa Nabi Muhammad SAW akan membaca surat Al-Baqarah yang terdiri dari 100 ayat.

Namun, mereka terkejut saat Nabi melanjutkan bacaan hingga selesai, yaitu 286 ayat.

“Rasulullah tidak hanya membaca Al-Baqarah sampai 100 ayat, tetapi beliau melanjutkan hingga 286 ayat,” kisah UAH.

Lebih lanjut, Ustadz Adi menambahkan, setelah selesai dengan surat Al-Baqarah, Nabi melanjutkan dengan surat Al-Imran, yang memiliki 200 ayat.

"Para sahabat mengira bahwa setelah Al-Imran, Rasulullah akan rukuk, tetapi ternyata beliau melanjutkan bacaan hingga selesai,” katanya.

Para sahabat juga terkejut ketika Nabi Muhammad SAW melanjutkan bacaan ke surat An-Nisa yang terdiri dari 176 ayat sebelum akhirnya melakukan ruku.

“Setelah membaca lima juz, Nabi baru melakukan rukuk. Hal ini benar-benar mengejutkan para sahabat,” jelas Ustadz Adi.

Kesederhanaan Nabi Muhammad SAW

Makam Nabi
Makam Nabi Muhammad SAW yang ada di Kompleks Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Ustadz Adi juga mencatat bahwa setelah mengalami sholat dengan bacaan yang begitu panjang, beberapa sahabat merasa tidak dapat mengikuti.

Mereka akhirnya memutuskan untuk tidak ikut sholat di belakang Nabi lagi karena merasa tidak bisa mengikuti tingkat kekhusyukan dan dedikasi Rasulullah.

Kisah ini juga menggambarkan kehidupan sederhana Rasulullah. Ustadz Adi menggambarkan, Sayidah Aisyah, istri Nabi, pernah mengatakan bahwa kakinya tersentuh oleh tangan Nabi saat beliau sholat.

Ini menunjukkan betapa sederhananya kehidupan mereka, meskipun Nabi adalah seorang pemimpin agung.

“Bayangkan saja, meskipun Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan pemimpin besar, kehidupan beliau sangat sederhana. Sayidah Aisyah bahkan merasakan kakinya tersentuh oleh tangan Nabi saat tidur,” tambah Ustadz Adi.

Ustadz Adi menekankan bahwa kejutan panjang bacaan surat ini menunjukkan betapa tingginya kualitas ibadah Rasulullah dan pentingnya kekhusyukan dalam sholat.

“Para sahabat merasa terinspirasi oleh ketulusan dan kesungguhan Nabi dalam beribadah,” katanya.

Lebih jauh, Ustadz Adi berharap umat Islam dapat meneladani kekhusyukan dan kesederhanaan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan mengikuti teladan Rasulullah, baik dalam ibadah maupun perilaku sehari-hari, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas spiritual,” ujarnya.

Kisah ini juga mengajarkan umat Islam tentang pentingnya memahami makna dan kedalaman ibadah. Ustadz Adi menyimpulkan. Kisah ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menghargai setiap aspek ibadah dan berusaha untuk mencapai kekhusyukan yang mendalam dalam sholat.

Di samping itu, Ustadz Adi juga menyampaikan betapa panjangnya bacaan dalam sholat Nabi mengajarkan kita tentang kekuatan spiritual dan ketahanan dalam beribadah.

“Ini adalah pelajaran tentang bagaimana kekhusyukan dan dedikasi dalam ibadah bisa membentuk karakter dan kedekatan kita dengan Allah,” ujarnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya