Peringatan Keras UAH untuk Orang yang Sibuk Urusan Duniawi Lupa Allah

Jangan lupakan persiapan akhirat, jangan hanya fokus duniawi, kata UAH

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 11:30 WIB
uah 222
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat, seorang dai kondang yang kerap disapa UAH, memberikan tausiyah inspiratif tentang pentingnya dzikir setelah sholat.

Mengutip video yang diunggah di channel YouTube @sadakwah01, UAH mengutip Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 103 yang menekankan betapa pentingnya mengingat Allah setelah melaksanakan ibadah sholat.

Menurutnya, dzikir merupakan cara yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

UAH menjelaskan bahwa banyak orang terlalu fokus pada urusan duniawi, seperti menghitung harta, keuntungan, jabatan, dan pencapaian karir.

Ia mengingatkan agar tidak hanya mengukur keberhasilan dari materi semata, tetapi juga dari seberapa dekat kita dengan Allah SWT melalui ibadah dan dzikir.

"Saat akhir pekan, jangan hanya menghitung apa yang telah dikumpulkan dari dunia. Ingat juga apa yang sudah kita siapkan untuk bekal setelah meninggal," kata UAH.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Belajar Mengenal dan Memahami Al-Qur'an

Ilustrasi membaca Al-Qur'an
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-gadis-duduk-dalam-ruangan-8164742/)

Lebih lanjut, UAH menyoroti kenyataan bahwa banyak orang, meskipun telah hidup bertahun-tahun, masih belum memahami sepenuhnya makna bacaan dalam sholat mereka.

"Puluhan tahun kita hidup, tapi belum mampu mengenal dan memahami apa yang kita baca dalam sholat," ujarnya.

Hal ini menunjukkan pentingnya memperdalam ilmu agama, termasuk memahami bacaan sholat dan Al-Quran.

Ustadz Adi juga menyinggung bahwa tidak sedikit orang yang, meskipun diberikan usia panjang, masih belum punya waktu untuk membaca Al-Quran, apalagi menghafalkannya.

"Diberikan usia yang banyak pun, jangankan menghafal Qur'an, untuk membaca pun masih belum punya waktu," tambahnya.

Pernyataan ini seharusnya menggugah kesadaran akan pentingnya mengalokasikan waktu untuk mendalami kitab suci sebagai pedoman hidup.

Dalam kesempatan tersebut, UAH menegaskan bahwa dzikir setelah sholat seperti mengucapkan "Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar" merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

Ini adalah bentuk syukur dan pengingat bagi diri sendiri akan kebesaran Allah SWT. "Dzikir ini adalah cara untuk terus mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita," ungkapnya.


Jangan sampai Menyesal di Kemudian Hari

Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an
Ilustrasi Islami, muslim membaca Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Ustadz Adi juga memberikan nasehat agar setiap individu selalu introspeksi diri, khususnya dalam hal ibadah.

"Jangan sampai waktu kita habis hanya untuk urusan dunia, tapi lupa untuk menyiapkan bekal akhirat," katanya. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.

Melalui tausiyahnya, UAH mengajak umat Muslim untuk lebih mendalami agama, bukan hanya dalam aspek ritual tetapi juga pemahaman yang lebih mendalam terhadap Al-Quran.

Menurutnya, hal ini akan memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan memahami Al-Quran, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh berkah," jelasnya.

UAH juga menyarankan agar umat Islam memperbanyak dzikir sebagai salah satu cara untuk mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan.

"Dzikir bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga cara kita untuk selalu terhubung dengan Allah," tuturnya. Ia menyebutkan bahwa dzikir dapat membawa ketenangan hati dan menjadi pengingat agar kita selalu berada di jalan yang benar.

Dalam video pendek ersebut Ustadz Adi mengajak umat Islam untuk tidak hanya berfokus pada kehidupan duniawi tetapi juga mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.

"Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tidak mempersiapkan bekal yang cukup," katanya. Ia menegaskan bahwa ibadah, termasuk dzikir, adalah investasi terbaik untuk kehidupan setelah mati.

Pesan UAH ini, meskipun sederhana, mengandung makna yang dalam dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia berhasil mengajak para jemaahnya untuk lebih sadar akan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, terutama dalam hal ibadah dan dzikir.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya