Mudah Dihafal, Ini 3 Lafal Doa Agar Dianugerahi Anak yang Sholeh dan Sholehah

Memiliki anak yang sholeh dan sholehah tak lepas dari upaya doa kedua orang tuanya. Berikut ini lafal doanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 20:30 WIB
Amalan Ramadhan
Dzikir, Doa, dan Istighfar / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Cilacap - Memiliki anak sholeh dan sholehah merupakan dambaan semua orang tua. Betapa bahagianya jikalau orang tua memiliki putra-putri yang demikian itu.

Namun, tak semua orang bisa memiliki anak sholeh dan sholehah. Tak sedikit orang tua yang justru hidupnya susah dan merana karena ulah anak-anak mereka.

Sebenarnya, anugarah anak sholeh dan sholehah juga tak bisa dilepaskan dari upaya orang tuanya. Orang tua yang menginginkan anaknya menjadi orang yang sholeh dan sholehah juga tak bisa hanya berpangku tangan.

Banyak hal yang mesti dilakukan para orang tua untuk mencapai maksud tersebut, salah satunya ialah doa kepada Allah SWT. Berikut ini beberapa amalan doa agar dianugarahi anak yang sholeh dan sholehah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

3 Doa Agar Dianugarahi Anak Sholeh dan Sholehah

Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya
Ilustrasi keluarga, orang tua dan anak-anaknya. (Foto oleh Migs Reyes: https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-keluarga-bahagia-4205505/)

Mengutip NU Online, ajaran ini banyak disampaikan di dalam Al-Qur’an melalui beberapa ayat yang mengisahkan para Nabi memanjatkan doa agar memiliki anak yang soleh dan solehah. Di antaranya doa-doa itu dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Zakariya, dan orang salih lainnya.

Doa-doa itu adalah:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

"Rabbi hab lî minas shâlihîn"

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahilah kami keturunan yang termasuk orang-orang yang salih.”

Konon doa ini sudah sering dan selalu dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim sejak beliau masih lajang, belum menikah.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâmâ

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pandangan mata yang menyejukkan dari para istri dan anak keturunan kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Selain doa-doa yang tertulis di dalam Al-Qur’an kita juga sering mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh para guru dan ulama dalam rangka memohon anak keturunan yang baik.

Di antara doa itu adalah:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي أَوْلَادِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ وَارْزُقْنَا بِرَّهُمْ

Allâhumma bârik lanâ fî aulâdinâ wa dzurriyyâtinâ wahfadhhum wa lâ tadlurrahum warzuqnâ birrahum

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di dalam anak-anak dan keturunan kami, jagalah mereka (dari segala kejelekan), jangan Kau bahayakan mereka, dan berilah kami kebaikan mereka.”

Doa-doa semacam ini diupayakan untuk selalu dipanjatkan oleh setiap orang tua, agar generasi penerusnya menjadi generasi penerus yang saleh, yang bekualitas baik lahir maupun batin, menjadi manusia mulia dan memuliakan kedua orang tua di dunia dan akherat kelak.

Waktu-waktu Mustajabah dalam Berdoa

Qadha Puasa
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Menukil NU Online, berikut ini beberapa waktu doa yang mustajabah yang dapat membantu meningkatkan kesempatan mendapatkan jawaban doa:

Waktu Sepertiga Malam Terakhir 

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

Artinya: “Allah menurunkan rahmatNya turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.” (HR. Bukhari no. 1145, Muslim no. 758)

Waktu Antara Adzan dan Iqamah

Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة 

Artinya: “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

Waktu Turun Hujan 

Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala. Karena ketika turun hujan merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر 

Artinya: “Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Al Hakim, 2534)

Saat Malam Lailatul Qadar dan Hari Arofah

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa. (Photo created by 8photo on www.freepik.com)

Saat Malam Lailatul Qadar 

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3) 

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha: 

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني 

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني 

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku” (HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Saat Hari Arofah 

Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: 

خير الدعاء دعاء يوم عرفة 

Artinya: “Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585). 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa dalam berdoa, waktu sangat berperan penting dalam meningkatkan kesempatan mendapatkan jawaban doa. Berikut ini beberapa waktu doa yang mustajabah yang dapat membantu meningkatkan kesempatan mendapatkan jawaban doa: Waktu sepertiga malam, Waktu antara adzan dan iqamah, Waktu turun hujan, Saat malam Lailatul Qadar, dan Saat hari Arofah. 

Dengan memilih waktu doa yang mustajabah, kita dapat meningkatkan kesempatan mendapatkan jawaban doa dan memperoleh kemenangan dalam berbagai masalah hidup. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu doa yang mustajabah dan berdoa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya