Buya Yahya Gambarkan Kengerian di Padang Mahsyar Kiamat, Golongan Ini Paling Sengsara

Padang mahsyar sangat mengerikan, orang-orang munafik dan kafir minta dilepaskan. mau nyaman di tempat itu? Ada lho cara yang bisa ditempuh di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 08:30 WIB
Buya Yahya90
Buya Yahya (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Padang Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh umat manusia pada hari kiamat untuk menjalani proses penghisaban atau perhitungan amal.

Di tempat ini, semua manusia akan dihidupkan kembali setelah mati dan dikumpulkan dalam kondisi yang sangat mengerikan dan penuh penderitaan.

Menurut ajaran Islam, pada Padang Mahsyar, setiap individu akan menghadapi pengadilan Allah SWT yang adil dan sempurna, di mana setiap perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama hidup di dunia akan dipertimbangkan.

Lalu bagaimanakah suasananya?apakah adem, panas atau bagaimana?

Mengutip sebuah tayangan YouTube di kanal @buyayahyaofficial, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi di Padang Mahsyar dan bagaimana orang-orang tidak beriman merasakannya.

"Dan mengerikan Padang Mahsyar sehingga orang-orang yang tidak beriman itu ada yang berkata begini," ujarnya, membuka pembicaraan mengenai keadaan di hari kiamat.

Buya Yahya menjelaskan bahwa di hari kiamat, orang-orang yang tidak beriman akan merasakan penderitaan yang sangat berat. "Itu belum siksa, ya, itu baru perjalanan menuju neraka atau menuju surga, tapi sudah tersiksa di perjalanan," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Begini Penderitaan di Padang Mahsyar

[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi di padang mahsyar | via: theengsi.blogspot.com

Penderitaan ini membuat mereka merasa sangat berat dan mengerikan. Ia juga menggambarkan bagaimana orang-orang munafik dan kafir merasa sangat tertekan sehingga mereka meminta kepada Allah untuk mengeluarkan mereka dari Padang Mahsyar.

"Orang-orang munafik dan orang-orang kafir pada berkata menyuruh kepada Allah, 'Ya Allah, keluarkan kami dari Padang Mahsyar,'” kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, mereka bahkan rela masuk neraka asalkan bisa keluar dari Padang Mahsyar. "Keluarkan kami dari Padang Mahsyar, biarpun harus masuk ke neraka. Enggak ngerti neraka lebih pedih lagi," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa rasa capek dan tersiksa di Padang Mahsyar sangat berat hingga mereka tidak bisa bertahan.

"Begitu capeknya saat itu, makanya ayo kita siapkan diri kita agar kita tidak capek di Padang Mahsyar," imbaunya. Persiapan diri yang matang akan membantu untuk menghadapi kondisi tersebut.

Buya Yahya menekankan pentingnya silaturahmi dalam menghadapi hari kiamat. "Ada silaturahmi yang menjadikan kita nyaman di Padang Mahsyar," katanya.

 


Ingin Nyaman di Padang Mahsyar? Ini Caranya

Ilustrasi silaturahmi, muslimah, Islami
Ilustrasi silaturahmi. (Photo Copyright by Freepik)

Silaturahmi yang baik akan menjadi bagian dari amal yang membuat kita lebih nyaman di hari tersebut.

Selain itu, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya hubungan baik dengan orang tua. "Ada ibunda dan ayahanda menjadikan kita nyaman di Padang Mahsyar," ucapnya.

Kebaikan dan doa dari orang tua juga bisa menjadi faktor yang mendukung dalam menghadapi hari kiamat.

Ia berharap agar setiap orang bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi hari kiamat. "Sehingga kita lewati Padang Mahsyar dengan cepat seperti kilat," pesannya.

Persiapan yang baik akan membantu untuk melewati segala kesulitan dengan lebih mudah.

Buya Yahya mengingatkan bahwa mempersiapkan diri untuk hari kiamat tidak hanya berupa amal ibadah, tetapi juga bagaimana kita membina hubungan dengan sesama.

"Silaturahmi dan hubungan baik dengan sesama adalah bagian dari persiapan kita," jelasnya. Ini penting agar kita bisa melewati hari kiamat dengan baik.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya