Liputan6.com, Jakarta - Padang Mahsyar merupakan tempat berkumpulnya seluruh umat manusia pada hari kiamat untuk menjalani proses penghisaban atau perhitungan amal.
Di tempat ini, semua manusia akan dihidupkan kembali setelah mati dan dikumpulkan dalam kondisi yang sangat mengerikan dan penuh penderitaan.
Menurut ajaran Islam, pada Padang Mahsyar, setiap individu akan menghadapi pengadilan Allah SWT yang adil dan sempurna, di mana setiap perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama hidup di dunia akan dipertimbangkan.
Advertisement
Lalu bagaimanakah suasananya?apakah adem, panas atau bagaimana?
Mengutip sebuah tayangan YouTube di kanal @buyayahyaofficial, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi di Padang Mahsyar dan bagaimana orang-orang tidak beriman merasakannya.
"Dan mengerikan Padang Mahsyar sehingga orang-orang yang tidak beriman itu ada yang berkata begini," ujarnya, membuka pembicaraan mengenai keadaan di hari kiamat.
Buya Yahya menjelaskan bahwa di hari kiamat, orang-orang yang tidak beriman akan merasakan penderitaan yang sangat berat. "Itu belum siksa, ya, itu baru perjalanan menuju neraka atau menuju surga, tapi sudah tersiksa di perjalanan," jelasnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Penderitaan di Padang Mahsyar
Penderitaan ini membuat mereka merasa sangat berat dan mengerikan. Ia juga menggambarkan bagaimana orang-orang munafik dan kafir merasa sangat tertekan sehingga mereka meminta kepada Allah untuk mengeluarkan mereka dari Padang Mahsyar.
"Orang-orang munafik dan orang-orang kafir pada berkata menyuruh kepada Allah, 'Ya Allah, keluarkan kami dari Padang Mahsyar,'” kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, mereka bahkan rela masuk neraka asalkan bisa keluar dari Padang Mahsyar. "Keluarkan kami dari Padang Mahsyar, biarpun harus masuk ke neraka. Enggak ngerti neraka lebih pedih lagi," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa rasa capek dan tersiksa di Padang Mahsyar sangat berat hingga mereka tidak bisa bertahan.
"Begitu capeknya saat itu, makanya ayo kita siapkan diri kita agar kita tidak capek di Padang Mahsyar," imbaunya. Persiapan diri yang matang akan membantu untuk menghadapi kondisi tersebut.
Buya Yahya menekankan pentingnya silaturahmi dalam menghadapi hari kiamat. "Ada silaturahmi yang menjadikan kita nyaman di Padang Mahsyar," katanya.
Advertisement
Ingin Nyaman di Padang Mahsyar? Ini Caranya
Silaturahmi yang baik akan menjadi bagian dari amal yang membuat kita lebih nyaman di hari tersebut.
Selain itu, Buya Yahya juga menyoroti pentingnya hubungan baik dengan orang tua. "Ada ibunda dan ayahanda menjadikan kita nyaman di Padang Mahsyar," ucapnya.
Kebaikan dan doa dari orang tua juga bisa menjadi faktor yang mendukung dalam menghadapi hari kiamat.
Ia berharap agar setiap orang bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi hari kiamat. "Sehingga kita lewati Padang Mahsyar dengan cepat seperti kilat," pesannya.
Persiapan yang baik akan membantu untuk melewati segala kesulitan dengan lebih mudah.
Buya Yahya mengingatkan bahwa mempersiapkan diri untuk hari kiamat tidak hanya berupa amal ibadah, tetapi juga bagaimana kita membina hubungan dengan sesama.
"Silaturahmi dan hubungan baik dengan sesama adalah bagian dari persiapan kita," jelasnya. Ini penting agar kita bisa melewati hari kiamat dengan baik.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul