Liputan6.com, Jakarta - Keinginan untuk mendapatkan rezeki lancar adalah harapan yang diidamkan oleh banyak orang. Dengan rezeki yang mengalir tanpa hambatan, kehidupan menjadi lebih tenang dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Rezeki yang lancar juga memungkinkan seseorang untuk berbagi dengan orang lain, serta mencapai berbagai impian dan tujuan hidup.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan sebuah nasihat berharga mengenai pentingnya meniatkan setiap aktivitas dengan benar. Dalam ceramahnya, yang dikutip dari kanal YouTube @rusmanchoices1995, UAH menekankan bahwa seseorang tidak perlu terlalu sibuk merencanakan masa depan yang belum tentu bisa diprediksi.
Advertisement
"Jangan pernah simpulkan sesuatu untuk ke depan karena kita belum tahu masa depan," ujar UAH.
UAH mengingatkan bahwa dalam hadis qudsi, Allah SWT telah menjelaskan tujuan penciptaan manusia.
"Hambaku, Aku ciptakan engkau untuk ibadah, jangan banyak mainnya," kata UAH, mengutip dari hadis qudsi.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Tujuan Hidup Menurut UAH
Ia menegaskan bahwa tujuan utama hidup manusia adalah untuk beribadah, bukan untuk mengejar dunia yang sementara.
Lebih lanjut, UAH menambahkan bahwa Allah telah menjamin rezeki bagi setiap hamba-Nya.
"Aku telah bagi rezekimu, itu pasti akan Aku berikan," kata UAH, menegaskan bahwa rezeki sudah ditentukan oleh Allah dan akan diberikan kepada setiap orang sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan.
UAH juga menekankan bahwa rezeki tidak harus dicari dengan cara yang berlebihan. "Gak usah terlalu capek mencari rezeki, tinggal engkau beraktivitas, bergerak, bekerja, Aku akan berikan," jelasnya.
Menurutnya, cukup dengan beraktivitas dan bekerja, Allah akan memastikan rezeki tersebut datang kepada kita.
Namun, UAH menegaskan pentingnya niat dalam setiap aktivitas yang dilakukan. "Sepanjang kita niatkan kepentingan aktivitasmu untuk ibadah kepada-Ku, Aku akan mudahkan urusan rezekimu," ungkapnya.
Dengan niat yang benar, setiap usaha yang dilakukan akan dimudahkan oleh Allah.
UAH menjelaskan bahwa niat yang benar akan membawa kelapangan dalam ibadah.
"Engkau merasa lapang dalam ibadah dan cukup untuk mendapatkan rezeki itu," katanya.
Advertisement
Ini Kebahagaan Sejati
Ketika seseorang meniatkan segala aktivitasnya untuk ibadah, Allah akan memberikan kelapangan dan kecukupan dalam rezeki yang diterima.
Menariknya, UAH menekankan bahwa rezeki yang cukup bukanlah tentang banyaknya harta yang dimiliki, tetapi sesuai dengan kebutuhan.
"Bukan ingin banyak, tapi cukup. Cukup itu sesuai kebutuhan," tegasnya. Rezeki yang cukup akan membawa ketenangan jiwa dan menjauhkan seseorang dari sifat rakus.
Ia juga mengingatkan bahwa orang yang memiliki terlalu banyak keinginan sering kali justru merasa terbebani dalam hidupnya.
"Orang yang mohon maaf terlalu banyak keinginannya, itu yang menjadikan beban hidupnya jadi berat," jelas UAH.
Dengan menata niat dan mengurangi keinginan yang berlebihan, hidup akan terasa lebih ringan.
UAH mengajak umat Islam untuk lebih fokus pada ibadah dan meniatkan setiap aktivitas untuk mendekatkan diri kepada Allah.
"Niatkan semuanya untuk ibadah, insyaAllah rezeki akan dimudahkan," ujarnya. Ia menekankan bahwa niat yang tulus akan membawa kebaikan dan keberkahan dalam hidup.
UAH juga menegaskan hidup yang berkah bukanlah tentang seberapa banyak harta yang dimiliki, tetapi tentang seberapa lapang hati dalam menerima rezeki dari Allah.
"Kebahagiaan sejati itu ada pada hati yang lapang dan niat yang benar," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul