Surah Al-Fatihah Bisa untuk Merukyah Diri Sendiri, Caranya Begini Ungkap Syekh Ali Jaber

Cukup baca Surah Al-Fatihah untuk rukyah diri sendiri, ini penjelasan Syekh Ali Jaber

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2024, 14:30 WIB
Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber saat berdakwah. (Yayasan Syekh Ali Jaber via YouTube Syekh Ali Jaber)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik, Syekh Ali Jaber, mengungkapkan bagi umat Islam yang tidak menghafal atau memahami banyak ayat rukyah, cukup dengan membaca Surah Al-Fatihah untuk merukyah diri sendiri.

Ceramah ini dikutip dari kanal YouTube @petuahchik, di mana Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa Surah Al-Fatihah memiliki kekuatan yang luar biasa dan sudah mencakup semua ayat yang dibutuhkan untuk rukyah.

Syekh Ali Jaber menyatakan bahwa Surah Al-Fatihah, yang juga dikenal sebagai Ummul Kitab, memiliki makna yang sangat mendalam dan kuat.

Menurutnya, cukup dengan membaca Surah Al-Fatihah, seseorang sudah bisa mendapatkan perlindungan dari gangguan fisik dan spiritual. "Tidak paham ayat-ayat rukyah? Cukup dengan Suratul Fatihah," ungkap Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Al-Fatihah adalah doa yang sangat komprehensif, yang tidak hanya memohon petunjuk, tetapi juga perlindungan dari segala keburukan.

Membaca Surah Al-Fatihah dengan keyakinan dan niat yang tulus sudah mencakup permohonan segala kebaikan dan perlindungan yang diperlukan.

"Al-Fatihah sudah mewakili semua ayat-ayat untuk merukyah diri sendiri," tegasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pentingnya Membaca Al-Fatihah

Adam membimbing pasien menjalani rukyah
Seorang peserta rukyah menjalani proses mengeluarkan jin dalam tubuhnya (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Syekh Ali Jaber juga menekankan pentingnya membaca Surah Al-Fatihah dengan keyakinan dan keikhlasan hati. Menurutnya, kekuatan rukiah tidak hanya terletak pada ayat-ayat yang dibaca, tetapi juga pada keyakinan bahwa Allah akan memberikan perlindungan.

"Yang penting adalah keyakinan dan keikhlasan ketika membaca Al-Fatihah," ujarnya.

Ceramah ini memberikan pencerahan bagi banyak umat Islam yang merasa kesulitan dalam menghafal atau memahami ayat-ayat rukiah.

Syekh Ali Jaber menyampaikan bahwa Al-Fatihah adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya, dan dengan membacanya, seseorang bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa.

"Cukup baca Al-Fatihah dengan niat rukiah, insyaAllah cukup," tambahnya.

Selain itu, Syekh Ali Jaber mengingatkan bahwa Al-Fatihah bisa dibaca kapan saja dan di mana saja, terutama ketika seseorang merasa ada gangguan atau membutuhkan perlindungan.

"Bacalah Al-Fatihah kapan saja, di mana saja, terutama saat merasa ada gangguan," sarannya. Ini membuat rukiah menjadi lebih praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja.

Ini Penjelasan Rukyah

Ustaz Adam Amrullah menuntun pasien menjalani rukyah
Seorang pasien rukyah meringis saat Ustaz Adam Amrullah mengusir jin dari tubuhnya (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Mengutip Nuonlinelampung, ruqyah adalah sebuah praktik spiritual dalam agama Islam yang melibatkan penggunaan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa tertentu untuk meminta perlindungan dan kesembuhan dari Allah SWT.

Praktik ruqyah telah dilakukan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, praktik ruqyah seringkali disalahgunakan dan disalahpahami oleh masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian, dalil, dan hukumnya dalam agama Islam. Mendengar kata ruqyah, kebanyakan orang mungkin akan tertuju pada praktik pengobatan mistis untuk menangani penyakit-penyakit nonmedis seperti kesurupan, guna-guna, santet, teluh, dan gangguan gaib lainnya.

Padahal, ruqyah tidak selalu berkaitan dengan hal-hal demikian. Sebab, ruqyah juga digunakan untuk pengobatan medis.

Kalau kita coba mendefinisikan, ruqyah merupakan praktik pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, doa-doa, atau zikir-zikir khusus untuk menyembuhkan orang yang memiliki keluhan penyakit medis ataupun nonmedis.

Dalil praktik pengobatan demikian adalah firman Allah SWT berikut:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

Artinya: Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian (Surat Al-Isra ayat 82).

Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu manfaat Al-Qur’an bagi manusia adalah obat bagi orang-orang yang beriman. Imam Fakhruddin ar-Razi dalam tafsirnya menyampaikan, kata syifâ (penawar atau obat) pada ayat di atas menunjukkan bahwa Al-Qur’an bisa menjadi obat baik untuk penyakit rohani atau jasmani.

Lebih tegas, Ar-Razi mengatakan: Jika mayoritas filsuf dan ahli pembuat jimat saja bisa menyembuhkan dengan bacaan-bacaan selain Al-Qur’an, maka jelas Al-Qur’an lebih manjur karena sudah mendapat legalitas teologis.

Rasulullah SAW sendiri telah menyampaikan, siapapun yang tidak (mencari) kesembuhan dengan Al-Qur’an, maka Allah tidak akan memberikan kesembuhan baginya (Ar-Razi, Tafsir Al-Kabir, tanpa tahun: juz XXI, halaman 34).

Tidak jauh berbeda, Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan, kata syifâ juga memiliki arti obat bagi penyakit medis dengan metode ruqyah, meminta perlindungan kepada Allah, dan semisalnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya