Sholat Hajat Malam Hari Apakah Otomatis Dapat Pahala Tahajud? Simak Kata Buya Yahya

Apabila sholat malam hari dengan niat sholat hajat, apakah muslim yang mengerjakannya dapat pahala tahajud? Mengingat waktu sholat tahajud adalah malam hari setelah bangun tidur hingga menjelang waktu subuh.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 03 Okt 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 01:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan memperbanyak sholat sunnah selain menjalankan kewajiban sholat fardhu. Sholat sunnah akan menambah pahala yang melengkapi sholat fardhu.

Ada banyak sholat sunnah yang bisa dilakukan, baik yang dikerjakan di waktu tertentu maupun kapan saja selain setelah Subuh dan Ashar. Salah satunya adalah sholat hajat.

Sholat hajat merupakan salah satu bentuk munajat seorang hamba kepada Allah. Sholat ini biasa dikerjakan ketika seseorang sedang memiliki hajat tertentu yang berkaitan dengan kemaslahatan dunia maupun akhirat. 

Sholat hajat dapat dikerjakan sebanyak 12 rakaat. Akan tetapi, jika melaksanakannya dengan dua rakaat pun sudah cukup.

Pelaksanaan sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang diharamkan sholat. Sholat sunnah ini pun dapat dilakukan pada malam hari setelah bangun tidur.

Apabila sholat malam hari dengan niat sholat hajat, apakah muslim yang mengerjakannya dapat pahala tahajud? Mengingat waktu sholat tahajud adalah malam hari setelah bangun tidur hingga menjelang waktu subuh.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya menjelaskan, tahajud adalah sholat yang dilakukan setelah tidur di malam hari. Kalau tidak tidur tapi melakukan sholat malam, berarti bukan termasuk sholat tahajud. 

Sholat tahajud sama seperti sholat tahiyatul masjid. Sholat tahiyatul masjid adalah sholat dua rakaat ketika masuk masjid. Tujuannya adalah menghormati masjid.

“Kalau kebetulan pas masuk masjid itu sholat jemaah (sudah) didirikan maka langsung sholat berjemaah. Maka sholat itu punya fungsi tahiyatul masjid, menghormat masjid,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (1/10/2024).

Begitu pun sholat tahajud. Misalnya, ketika seseorang lupa melaksanakan sholat isya, lalu terbangun di tengah malam dan menunaikan kewajibannya, maka sholat isya tersebut menempati waktu sholat tahajud. 

“Biar pun setelah itu Anda ingin mengkhususkan sholat lagi tahajud dua rakaat, sah," kata Buya Yahya.

"Karena tahajud termasuk jenis (sholat) mutlak, maka tahajud boleh digabung dengan (sholat) hajat, digabung dengan sholat wudhu Anda. Boleh digabung dengan sholat-sholat sepadan dengannya,” jelasnya.

Dari penjelasan Buya Yahya dapat diketahui bahwa pahala sholat tahajud dan hajat akan didapat apabila seorang muslim melakukan sholat hajat di tengah malam setelah tidur. Niatnya adalah sholat hajat, tapi karena dilakukan di waktu tahajud (setelah tidur malam) maka pahalanya dobel.


Tidak Semua Sholat Sunnah Boleh Digabung

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sholat boleh digabung dengan sholat sunnah lainnya. Sholat fardhu tidak boleh dibarengi dengan sholat sunnah.

“Tapi kalau Anda melakukan sholat fardhu pas bangun tidur akan punya fungsi tahajud. Atau Anda melakukan sholat fardu pas waktu masuk masjid punya fungsi tahiyatul masjid, tapi tidak boleh niat tahiyatul masjid. Pahalanya dapat,” jelas Buya Yahya.

Selain sholat fardhu, sholat sunnah yang tidak boleh digabung adalah rawatib, dhuha, dan witir. Sebab, sholat-sholat tersebut sudah ditentukan waktunya. 

“Tapi sholat yang martabatnya ketiga, sekelas sholat mutlak boleh digabungkan. Sholat sunnah mutlak bisa dilakukan kapan saja, baik tanpa sebab atau dengan sebab mengiringi,” tuturnya.

Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, maka sholat tahajud boleh digabung dengan sholat hajat karena sama-sama sholat mutlak. Dalam praktiknya, ketika bangun tidur dan langsung sholat hajat maka sholat tersebut juga berfungsi sebagai tahajud. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya