Ustadz Das'ad Latif Sebut Hanya di Indonesia, Kemudahan Beribadah Seperti Ini Terjadi

Sebagai perbandingan, Ustadz Das'ad Latif menjelaskan bahwa di Arab Saudi, negara tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW, untuk mendirikan masjid harus mendapatkan izin langsung dari raja atau pemerintah setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2024, 13:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif di Podcast Closethedoor Deddy Corbuzier. (Foto: SS YT Closethedoor)
Ustadz Das'ad Latif di Podcast Closethedoor Deddy Corbuzier. (Foto: SS YT Closethedoor)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Das'ad Latif menyampaikan pandangannya mengenai kemudahan yang luar biasa dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan di Indonesia.

Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang memberikan kebebasan beragama yang begitu luas dan fleksibel bagi umat Islam, yang tidak ditemukan di banyak negara lain, termasuk di negara-negara dengan mayoritas Muslim seperti Arab Saudi.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube @ANJABI.CHANNEL, Ustadz Das'ad menyoroti bahwa di Indonesia, masyarakat bisa dengan mudah membangun masjid tanpa melalui proses birokrasi yang rumit.

“Kalau Anda punya tanah dan uang, tinggal bangun masjid. Tidak perlu izin yang sulit,” katanya.

Sebagai perbandingan, Ustadz Das'ad menjelaskan bahwa di Arab Saudi, negara tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW, untuk mendirikan masjid harus mendapatkan izin langsung dari raja atau pemerintah setempat.

Bahkan, meskipun seseorang memiliki dana dan lahan, proses perizinan tetap diperlukan sebelum bisa membangun masjid.

 

SImak Video Pilihan Ini:

Betapa Istimewanya Indonesia

5 Masjid Megah dengan Arsitektur Unik di Indonesia
Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah.

Menurut Ustadz Das'ad, kemudahan seperti ini merupakan salah satu keistimewaan Indonesia. “Cari saja di Indonesia masjid yang punya izin bangunan, jarang ada. Yang penting ada niat baik, uang, dan lahan, masjid bisa langsung dibangun,” jelasnya.

Ini menunjukkan betapa besar toleransi dan keluwesan yang ada di Indonesia dalam hal menjalankan ibadah.

Selain kemudahan dalam membangun masjid, Ustadz Das'ad juga menyoroti kebebasan dalam berdakwah. Di Indonesia, siapapun bisa berdakwah tanpa perlu izin yang rumit.

Bahkan, ia menyindir bahwa artis yang baru saja berhijrah dan mulai belajar agama selama dua bulan, bisa langsung ceramah dan mempengaruhi banyak orang.

Perbandingan yang disampaikan oleh Ustadz Das'ad cukup tajam. Ia mencontohkan bahwa di negara-negara lain, seperti Arab Saudi, bahkan alumni dari universitas-universitas Islam ternama seperti Al-Azhar tidak bisa begitu saja berdakwah.

Mereka memerlukan izin dari otoritas kerajaan atau pemerintah untuk bisa memberikan ceramah di hadapan publik.

Menurutnya, kondisi ini sangat berbeda dengan Indonesia, di mana kebebasan untuk menyampaikan dakwah terbuka luas. "Tidak peduli berapa lama seseorang belajar agama, jika ada niat, mereka bisa langsung ceramah di mana saja," ucapnya.

Hal ini mencerminkan betapa bebasnya masyarakat Indonesia dalam mengamalkan ajaran agama mereka.

Gunakan Kebebasan dengan Bijaksana

Mencari Berkah di Akhir Ramadan
Umat muslim membaca Al-Quran secara bebas dan aman di masjid Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Namun, Ustadz Das'ad juga mengingatkan bahwa kebebasan ini harus digunakan dengan bijak. Ia menekankan pentingnya memiliki pemahaman agama yang mendalam sebelum menyampaikan dakwah kepada orang lain, terutama di tengah maraknya artis yang berhijrah dan langsung menyampaikan ceramah tanpa dasar keilmuan yang kuat.

Ustadz Das'ad juga mengkritisi fenomena di mana beberapa orang yang baru belajar agama langsung merasa memiliki otoritas untuk menghakimi orang lain.

Ia menyindir bahwa ada beberapa pihak yang baru hijrah, namun sudah mulai mengkafirkan orang-orang di sekitarnya hanya karena perbedaan pandangan atau amalan.

Menurutnya, kebebasan berdakwah di Indonesia seharusnya digunakan untuk mempererat ukhuwah dan menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang santun dan damai.

"Jangan sampai karena kebebasan ini, justru kita memecah belah umat," tambahnya. Dakwah harus dilakukan dengan hikmah, bukan dengan sikap menghakimi atau menyalahkan.

Selain itu, Ustadz Das'ad juga mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan di antara umat Islam di Indonesia. Meski ada perbedaan dalam cara beribadah atau pandangan, hal itu tidak seharusnya menjadi alasan untuk saling menyalahkan.

Sebaliknya, umat Islam di Indonesia harus saling menghormati dan bekerja sama dalam menjaga keutuhan bangsa.

Ia juga menegaskan bahwa kemudahan yang ada di Indonesia harus disyukuri. "Kita harus bersyukur dengan kebebasan yang ada di negara kita. Tidak banyak negara yang memberi kemudahan sebesar ini dalam menjalankan agama," ucapnya. Dengan begitu, umat Islam di Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk memperdalam agama dan mendakwahkannya kepada orang lain.

Dalam penutupannya, Ustadz Das'ad berharap agar kebebasan beribadah di Indonesia bisa terus dijaga. Ia mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan pemahaman agama mereka, bukan hanya sekadar mengamalkan, tetapi juga menyebarkan kebaikan dengan cara yang benar dan bijak.

“Kebebasan ini adalah berkah yang harus kita syukuri. Gunakanlah untuk hal-hal yang positif, untuk mempererat tali persaudaraan, dan untuk menyebarkan kedamaian di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya