Top 3 Islami: Rezeki Melimpah Tanpa Berdoa Menurut Gus Baha, Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menangkap Maling dengan Ilmu Nahwu

Artikel mengenai rezeki melimpah tanpa berdoa yang diungkapkan Gus Baha menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (3/12/2024).

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Des 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 06:30 WIB
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)
Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Jakarta Semua orang menginginkan agar dianugerahi rezeki yang berkah. Ada pula yang ingin rezeki melimpah.

Gus Baha mengungkapkan cara supaya mendapatkan rezeki berlimpah, bahkan tanpa berdoa.

Artikel mengenai rezeki melimpah tanpa berdoa yang diungkapkan Gus Baha menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (3/12/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu kisah Mbah Kholil Bangkalan menangkap maling dengan ilmu nahwu.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yaitu penjelasan Buya Yahya mengenai benar dan tidaknya nasib tak akan berubah setelah usia 40 tahun.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Ingin Rezeki Melimpah Tanpa Berdoa? Cukup Lakukan Ini Kata Gus Baha

Gus Baha (TikTok)
Gus Baha (TikTok)

Seseorang akan merasa sedih saat berdoa atau meminta rezeki atau yang lainnya kepada Allah SWT, namun permintaannya tidak sesuai harapan, atau bahkan sama sekali tidak dikabulkan.

Hal demikian bukan hanya dirasakan oleh satu atau dua orang saja, melainkan oleh sebagian besar orang. Tak jarang pula yang merasa putus asa sebab kenyataan tak sesuai dengan harapan.

Tak hanya putus asa, setan pun ikut membisikkan sesuatu yang buruk kepada kita yang pada akhirnya kita akan berburuk sangka kepada Allah SWT.

Terdapat amalan sebagaimana diungkap oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di mana seseorang hamba tanpa berdoa atau meminta akan tetapi Allah SWT akan memberikannya bahkan melebihi mereka yang berdoa.

Gus Baha mengatakan bahwa amalan yang menyebabkan manusia itu diberikan rezeki atau yang lainnya yang diinginkan tanpa meminta terlebih dahulu ialah dengan cara memperbanyak mengingat Allah SWT.

Selengkapnya baca di sini

2. Saat Mbah Kholil Bangkalan Pakai Ilmu Nahwu untuk Tangkap Maling, Kisah Karomah Wali

Deklarasi organisasi keturunan wali songo, Naqobah Ansab Awliya' Tis'ah, disingkat NAAT di halaman Pasarean Syaikhona Kholil Desa Martajesah, Bangkalan.. (Foto: Liputan6.com/Mustofa Aldo)
Deklarasi organisasi keturunan wali songo, Naqobah Ansab Awliya' Tis'ah, disingkat NAAT di halaman Pasarean Syaikhona Kholil Desa Martajesah, Bangkalan.. (Foto: Liputan6.com/Mustofa Aldo)

Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil diyakini sebagai waliyullah yang sangat dihormati oleh masyarakat, khususnya muslim di Pulau Jawa. Ia adalah gurunya para kiai Nusantara, mengingat banyak santri sukses yang menimba ilmu agama kepadanya.

Nama ulama kharismatik ini lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan. Bangkalan merupakan daerah asalnya Mbah Kholil yang secara administratif berada di Provinsi Jawa Timur.

Kegigihan Mbah Kholil dalam mempelajari ilmu agama Islam sudah ditunjukkan sejak dia masih kecil. Bahkan, Mbah Kholil muda sudah menghafalkan 1.002 bait nadhom Alfiyah karangan Ibnu Malik.

Selain kecerdasannya dalam bidang ilmu agama, Mbah Kholil diyakini memiliki sejumlah karomah. Karomah merupakan anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. 

Ada banyak kisah yang menceritakan karomah Mbah Kholil. Salah satu kisah karomah Mbah Kholil adalah menangkap maling dengan mengamalkan ilmu nahwu. 

Berikut kisahnya yang disarikan dari kitab Risalatul Lathaif via laman Pesantren Syaichona Moch Cholil. Kitab tersebut disusun oleh almarhum walmaghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal.

Selengkapnya baca di sini

3. Benarkah Nasib Kita Tak Dapat Diubah Lagi setelah Usia 40 Tahun? Buya Yahya Menjawab

Buya Yahya90
Buya Yahya (SS TikTok)

Pada dasarnya, setiap manusia -termasuk muslim- menginginkan nasib kehidupannya selalu baik. Namun dalam realitanya kehidupan manusia tidak selalu mulus. Ada kalanya dilanda masalah dan kegagalan.

Terkait nasib, seorang muslimah yang mengikuti kajian Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Dia menanyakan soal nasib yang tidak dapat diubah lagi jika sudah melewati usia 40 tahun.

“Apa benar nasib seseorang ditentukan ketika orang itu masuk di usia 40 tahun? Kalau di usia 40 tahun belum sukses secara dunia, maka dia tidak akan sukses selamanya. Untuk urusan akhiratnya juga, ketika di usia 40 tahun tidak menambah ketakwaannya, maka dia adalah orang yang merugi (selamanya),” kata penanya tersebut dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (2/12/2024).

Buya Yahya menjawab dengan tegas bahwa ketentuan tersebut tidak ada dalam Islam. Nasib pasti manusia tidak ditentukan ketika seseorang memasuki kepala empat. Dengan kata lain, nasibnya dapat berubah meskipun sudah melewati usia 40 tahun. 

“Tidak ada ketentuan seperti itu. Yang jelas ketentuan Anda adalah di alam ruh waktu itu. Kehidupan Anda sudah ditentukan oleh Allah. Anda tinggal menjalani. Anak-anak bakal sukses Anda belum tahu, tapi Allah sudah tahu,” jelas Buya Yahya.

“Anda pun akan sukses setelah ini, Allah Maha Tahu. Kita tidak tahu. Jadi semua sudah ditentukan,” tambahnya.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya