Top 3 Islami: Ciri Muslim Rajin Ibadah tapi Tak Menghapus Dosa Menurut Buya Yahya, 6 Wasiat Rasulullah untuk Umat Akhir Zaman

Ulasan Buya Yahya mengenai ciri-ciri muslim rajin ibadah tapi tak menghapus dosa menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (7/12/2024)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 08 Des 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2024, 06:30 WIB
Anggota TNI Tanya Isu Terorisme di Konflik Israel-Palestina, Ini Jawaban Buya Yahya
Buya Yahya mendapat pertanyaan dari anggota TNI tentang isu terorisme di konflik Israel-Palestina. (YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta Umat Islam dianjurkan untuk rajin beribadah. Ibadah adalah pengingat dan wujud penghambaan kepada Allah SWT.

Melalui ibadah, dosa seorang muslim akan dihapus. Namun, dalam kondisi tertentu ibadah seorang muslim tak mampu menghapus dosa.

Ulasan Buya Yahya mengenai ciri-ciri muslim rajin ibadah tapi tak menghapus dosa menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (7/12/2024).

Artikel kedua yang juga populer yaitu 6 wasiat Rasulullah untuk umat akhir zaman.

Sementara, artikel ketiga yang juga menyita perhatian yaitu penjelasan Felix Siauw kenapa seseorang sulit bertaubat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Ciri-Ciri Muslim Rajin Ibadah tapi Tak Bisa Menghapus Dosanya, Buya Yahya Sebut Contohnya

Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Ibadah sejatinya harus menjadi aktivitas utama bagi seorang muslim. Sebab, Allah SWT mengungkapkan bahwa tujuan Ia menciptakan makhluk-Nya adalah untuk melakukan ibadah kepada-Nya.

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” [Q.S. Adz-Dzariyat: 56]

Mengutip tafsir Tahlili, ayat ini menguatkan perintah mengingat Allah SWT dan memerintahkan manusia agar melakukan ibadah kepada-Nya. Ayat ini juga mengingatkan agar manusia tunduk kepada peraturan-Nya dan merendahkan diri atas kehendak-Nya.

Dalam Islam, ibadah seorang muslim terbagi menjadi dua, yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah yaitu ibadah yang tata caranya ditetapkan berdasarkan dalil syar'i. Contohnya adalah sholat, zakat, puasa, dan haji.

Sementara itu, ibadah ghairu mahdhah merupakan ibadah yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah silaturahmi, sedekah, menjenguk orang sakit, mencari ilmu, bekerja, menolong orang, dan perbuatan baik lainnya.

Muslim yang rajin ibadah bisa disebut sebagai ahli ibadah. Umumnya, orang yang beribadah sangat mengharapkan surga sebagai balasannya. 

Namun, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan bahwa dari golongan ahli ibadah ada yang jadi penghuni neraka. Simak berikut penjelasannya.

Selengkapnya baca di sini

2. 6 Wasiat Agung Rasulullah SAW untuk Umatnya di Akhir Zaman

ciri kiamat kubra
ciri kiamat kubra ©Ilustrasi dibuat AI

Rasulullah SAW adalah pemimpin umat di akhir zaman serta penutup para nabi dan rasul. Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Rasulullah SAW senantiasa berdoa dan memohon keselamatan bagi umatnya kepada Allah SWT. Sebagaimana yang tertulis dalam firman-Nya, QS. Al-Maidah ayat 118:

اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۚوَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: "Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai umat dapat mengamalkan sunnah serta anjurannya. Karena dengan mengikuti petunjuk tersebut, kita akan memperoleh syafaat di akhirat kelak.

Berikut ini adalah 6 wasiat agung yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya yang sangat penting untuk dipahami. Berikut uraiannya dikutip dari dakwah.id.

Selengkapnya baca di sini

3. Mengapa Sulit untuk Bertaubat? Ini 2 Penyebabnya Menurut Ustadz Felix Siauw

Ustaz Felix Siauw
Ustaz Felix Siauw (Instagram @felixsiauw)

Setiap manusia pasti tidak lepas dari dosa. Sehingga, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menganggap dirinya lebih baik dari yang lain, sebab kita semua pernah melakukan kesalahan.

Ketika hawa nafsu telah menguasai diri, setan akan dengan mudah menggoda iman kita. Maka saat terjatuh dalam perbuatan maksiat, Allah memerintahkan kepada kita untuk segera bertaubat.

"Sesungguhnya bertaubat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana". (QS. An-Nisa: 17)

Namun, tidak semua orang tergerak hatinya untuk menyadari kesalahan dan dosa. Bahkan menganggap jika masih ada waktu yang panjang baginya untuk taubat.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang sulit untuk bertaubat. Ustadz Felix Siauw menjelaskan beberapa di antaranya, termasuk dua penyebab utama berikut.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya