Lebih Mulia Mana, Rajanya Para Wali dibanding Sahabat Nabi? Begini Jawaban Syaikh Abdul Qadir al-Jilani

Lebih mulia mana Sulthanul Awliya dengan Sahabat Nabi? Begini jawaban Syaikh Abdul Qadir al-Jilani

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 20:30 WIB
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (SS: YT Abot Story)
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (SS: YT Abot Story)

Liputan6.com, Cilacap - Syaikh Abdul Qadir al-Jilani merupakan wali yang memiliki segudang karomah hebat. Beliau juga mendapatkan julukan mulia, yakni sulthanul awliya atau rajanya para wali.

Sebagai Rajanya orang-orang yang merupakan kekasih Allah SWT ini, derajat beliau di atas para wali yang berada di muka bumi saat itu.

Demikian luhurnya derajat beliau yang merupakan raja atau pemimpinnya para wali, sehingga sampai-sampai ada seseorang yang menanyakan perihal ketinggian derajatnya dibandingkan sahabat Nabi SAW.

Lantas bagaimana jawaban Syaikh Abdul Qadir al-Jilani terkait pertanyaan seseorang tersebut

Simak ulasannya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @SPORT_30626, Selasa (31/12/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Lebih Mulia Mana Rajanya Para Wali Dibanding Sahabat Nabi?

nama sahabat nabi
nama sahabat nabi ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Suatu hari Syekh Abdul Qadir Jailani pernah ditanya oleh muridnya. "Wahai Syekh, anda ini orang yang istimewa, anda ini orang yang hebat, namun lebih mulia mana anda dengan para sahabat Rasulullah?" demikian pertanyaan muridnya.

Beliau sangat terkejut dengan pertanyaan muridnya ini. Meski demikian, beliau tetap menjawab pertanyaan tersebut.

"Ketahuilah! bahwa debu dari sandal sahabat nabi yang paling terakhir tertinggal, tanah yang ada di bawah sandal mereka itu lebih mulia dari pada aku," jawab Syaikh Abdul Qadir al-Jilani.

"Sebab para sahabat Nabi sangatlah mulia dan nyawa mereka murah untuk membela nabi dulu di saat terjadi peperangan," lanjutnya.

Secara fakta memang saat ada anak panah yang menuju ke arah Rasul, maka para sahabat berebut dan berlomba-lomba menjadi tameng Rasulullah SAW agar anak panah itu tidak mengenai Nabi. Mereka tangkis anak panah itu dengan tangan, wajah dan badan mereka mereka.

Tidak ada rasa takut sama sekali dalam dirinya. Mereka justru sangat berani dan sangat bangga melakukan hal itu yang semata-mata sangat mengutamakan keselamatan Rasulullah SAW.

Sekilas tentang Syaikh Abdul Qadir al-Jilani

Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (Sumber: Kemenag)
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (Sumber: Kemenag)

Mengutip kemenag.go.id, Syekh Abdul Qadir dilahirkan di negara Jailan. Satu negara bawahan Tobaristan, wilayah kuno bersejarah yang kini berada dalam wilayah Iran. Kelahiran Syekh Abdul Qadir tepat pada malam pertama Ramadhan tahun 470 Hijriah. Sementara wafatnya di negara Baghdad (Irak), tepat pada tanggal 10 Muhrarram tahun 571 Hijriah dalam usia 91 tahun.

Selain disebut Syekh, Wali dan sebutan lain dalam tarekat, beliau juga disebut Sayyid.Karena dari pihak ibunya, Beliau ada keturunan SayyidinaHusain (cucu Nabi Muhammad SAW), sedang dari pihak ayahmasih keturunan sayyidina Hasan (cucu Nabi Muhammad SAW).

Beliau lahir ditengah-tengah keluarga yang hidup sederhana dan sholih. Kakeknya (ayah dari ibunya) bernama Abdullah Saumi, Seorang sufi. Setelah mengalami pengetahuan agama, ditempat kelahirannya sendiri (Jaelan).

Pada tahun 1095M, ia terdorong untuk merantau ke Bahdad kota yang pada saat itu menjadi pusat peradaban dan pengetahuan Islam. Di sana ia bermaksud untuk mencari dan memperoleh ilmu sebanyak mungkin.

Di Baghdad, Abdul Qodir muda menjumpai para ulama, berguru pada mereka dan bersahabat dengan mereka, sehingga ia berhasil menguasai ilmu lahir dan batin. Yaituilmu hakikat yang dipahami oleh orang-orang sufi.Dikemudian hari ia merupakan tokoh yang disegani sebagaiahli fiqih dihormati sebagai seorang ahli sufi. Salah seorang pembimbingnya dalam tasyawuf adalah ad-Dabbas (Wafat1331 M / 521 H).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya