Pasutri Kaya Bertengkar Masih Maklum, tapi kalau Miskin Bertengkar Kapan Merasakan Surga Dunia?

Ustadz Das'ad Latif bongkar kerugian rumah tangga miskin yang sering bertengkar

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 18:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif (SS TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah asal Makasar yaitu Ustadz Das’ad Latif menyampaikan humor ringan tapi bermakna seputar rumah tangga orang kaya dan orang miskin.

Ia mengulas dinamika rumah tangga yang tidak menyenangkan, yakni pertengkaran. Pertengkaran dalam rumah tangga lazim terjadi, meskipun kehidupan pasutri ini tergolong berkecukupan.

Selalu saja ada masalah dalam rumah tangga. Tidak masalah ekonomi, permasalahan lain muncul yang menyebabkan pertengkaran terjadi.

Ia juga menyoroti pertengkaran rumah tangga bagi pasangan suami istri yang kondisi ekonominya tergolong sulit.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kaya Bertengkar Masih Bisa Dimaklumi

Ustadz das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif (TikTok)

Ustadz Das'ad menjelaskan bahwa pertengkaran yang berujung sengsara bila mana dilakukan oleh rumah tangga yang taraf ekonominya lebih atau tergolong kaya ini masih bisa dimaklumi.

Mereka bisa memperoleh sisi kebahagiaan yang lain seperti tercukupinya segala kebutuha.

“Kalau rumah tangga orang kaya selalu bertengkar, orang masih maklum, ya biarlah dia bertengkar semuanya dia bisa beli,” katanya dikutip dari tayangan YouTube Short @DasadLatif, Kamis (09/01/25).

Namun, jika pertengkaran rumah tangga pasutri yang miskin atau serba kekurangan, menurutnya justru mengherankan. Sebab dari mana lagi ia memperoleh kebahagiaan.

“Tapi kalau kau sudah miskin ngontrak-ngontrak, suamimu jelek, istrimu jelek, makan ala kadarnya, bau keteknya, bertengkar terus, kapan kau dapat surganya dunia?” imbuhnya.

Nasehat Ustadz Das'ad

Ustadz Das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif tak kuasa menahan air matanya saat bercerita tentang perjuangan menimba ilmunya. (YouTube Das'ad Latif)

Ustadz Das'ad memberikan petuah berharga saat rumah tangga diuji dengan kemiskinan. Menurutnya, rumah tangga miskin bukannya tidak bisa bahagia.

Masih ada celah kebahagiaan yang bosa diperoleh, meskipun hidup miskin seperti saling menghormati dan menjaga agar rumah tangga tetap nyaman.

“Maka biarlah kita miskin tapi kita saling menghormati, biarlah kita miskin tapi kita tidak pernah kurang ajar sama istri,” tegasnya

“Ini bertengkar, bertengkar, bertengkar tiap hari…eh hamil lagi,” kelakarnya.

“Ha…ha…ha…,” sahut riuh tawa para jemaah.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya