Liputan6.com, Jakarta - Ulama 'allamah asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan bahwa dosa yang dilakukan ternyata bisa terwujud dalam bentuk yang lebih nyata, salah satunya melalui tanda yang terlihat pada wajah.
Artikel mengenai dua tanda wajah sebagai cerminan dosa yang diungkap Gus Baha menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (20/1/2025).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah apa yang harus dilakukan seorang makmum yang tak terbiasa qunut apabila ternyata imam sholat membaca doa qunut, penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Selanjutnya, artikel ketiga yaitu waktu yang tepat bagi makmum untuk membaca surat Al-Fatihah, saat sholat berjamaah.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Wajah Bisa Mencerminkan Dosa? Gus Baha Ungkap 2 Tandanya
Banyak yang meyakini bahwa ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tatapan mata dapat memberikan petunjuk tentang perasaan dan karakter. Namun, apakah mungkin wajah juga bisa mencerminkan lebih dari sekadar perasaan atau karakter?
Bisakah wajah menunjukkan tanda-tanda dosa yang tersimpan dalam diri mereka? Biasanya, seseorang yang melakukan dosa akan menerima hukuman yang sebanding dengan perbuatan buruk yang telah dilakukannya.
Namun, ternyata dosa bisa terlihat dan dikenali melalui wajah seseorang yang telah melakukan perbuatan dosa tersebut. Hal ini bukanlah klaim sembarangan, melainkan sebuah ungkapan yang pernah dibenarkan oleh Gus Baha.
“Orang yang baik maupun yang jahat sejatinya bisa dilihat dari wajahnya, khususnya di bagian dahi," ujarnya.
Nemun begitu, mengutip genmuslim.id, menurut Gus Baha tanda kebaikan atau keburukan seseorang dapat dilihat hanya ketika orang tersebut memiliki kemampuan mukasyafah dan itu hanya dimiliki oleh para wali Allah.
Advertisement
2. Tak Terbiasa Qunut Tiba-Tiba Imam Doa Qunut, Makmum Harus Bagaimana? Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Ketika menjalankan sholat subuh berjamaah, ada kalanya terjadi perbedaan kebiasaan antara imam dan makmum. Salah satu yang sering menjadi pertanyaan adalah saat imam membaca doa qunut, sementara makmum tidak terbiasa melakukannya.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, memberikan penjelasan rinci mengenai hal ini. Dalam sebuah kajian, ia menjelaskan bagaimana sikap makmum ketika menghadapi situasi tersebut.
Ustadz Adi Hidayat menjawab persoalan ini dengan pendekatan yang lugas dan penuh wawasan.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, makmum memiliki kewajiban utama untuk mengikuti imam. Jika imam membaca doa qunut, makmum cukup mengaminkan tanpa harus mengangkat tangan jika merasa tidak terbiasa.
"Jika imam qunut, antum ikut qunut sebagai makmum dengan mengaminkan. Selesai persoalan," ujarnya, dirangkum dari sebuah tayangan video di kanal YouTube @Tasya_izoel.
Ia menegaskan bahwa pengangkatan tangan bukanlah keharusan, tetapi hanya salah satu bentuk adab dalam berdoa.
3. Kapan Waktu Tepat Makmum Membaca Surat Al-Fatihah? Buya Yahya Jelaskan Aturannya
Dalam sholat berjamaah, membaca surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun yang tidak boleh ditinggalkan. Namun, kapan sebenarnya makmum dianjurkan untuk membaca surat Al-Fatihah?
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, memberikan penjelasan yang detail mengenai persoalan ini.
Penjelasan tersebut dirangkum dari sebuah tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, di mana Buya Yahya menguraikan aturan membaca Al-Fatihah bagi makmum.
Menurut Buya Yahya, waktu yang disunnahkan bagi makmum untuk membaca surat Al-Fatihah adalah setelah imam selesai membaca surat Al-Fatihah. Dengan demikian, makmum tidak membaca secara bersamaan dengan imam.
"Kalaupun seorang makmum membaca surat Al-Fatihah bersamaan dengan imam, itu tetap sah. Namun, yang lebih baik adalah menunggu hingga imam selesai membaca," ujar Buya Yahya.
Ia juga menjelaskan kemungkinan yang terjadi ketika makmum membaca Al-Fatihah bersamaan dengan imam. Kadang-kadang, makmum akan merasa ragu atau terputus di tengah pembacaan karena imam sudah melanjutkan bacaan lainnya.
Advertisement