Imam Tidak Qunut Subuh, Bolehkah Makmum Qunut Sendirian? Simak Penjelasan UAH

Bolehkah makmum qunut sendirian jika imam sholat tidak membaca qunut Subuh? Soal ini pernah dibahas oleh ulama kharismatik Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Simak penjelasannya.

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 07 Mar 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 03:30 WIB
Ilustrasi muslim memanjatkan doa
Ilustrasi muslim membaca doa qunut Subuh. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Qunut adalah doa yang dibacakan pada rakaat terakhir saat i’tidal dalam sholat sambil mengangkat kedua tangan. Doa qunut sering dibaca pada sholat Subuh dan hukumnya sunnah, meskipun ada juga yang mengamalkan doa qunut pada sholat fardhu lainnya.  

Imam Syafi’i termasuk yang menganjurkan membaca qunut saat sholat Subuh. Pendapat Imam Syafi’i diikuti oleh mayoritas ulama hadis. 

Ada beberapa hadis yang menjadi landasan Imam Syafi’i dalam menganjurkan doa qunut saat sholat Subuh. Salah satunya hadis berikut yang telah dishahihkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab [3/504].

“Dari Muhammad bin Sirin, berkata: “Aku bertanya kepada Anas bin Malik: “Apakah Rasulullah Saw membaca qunut dalam shalat Subuh?” Beliau menjawab: “Ya, setelah ruku’ sebentar.” (HR Muslim, nomor 1578).

Namun, dalam praktiknya tidak semua muslim yang mengamalkan doa qunut saat sholat Subuh. Ada kalanya juga orang yang sering membaca qunut bermakmum kepada imam yang tidak qunut.

Pertanyaannya, bolehkah makmum qunut sendirian jika imam sholat tidak membaca qunut Subuh? Soal ini pernah dibahas oleh ulama kharismatik Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Simak penjelasannya.

 

Promosi 1

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan UAH tentang Qunut

Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (Instagram: @ustadzadihidayat)... Selengkapnya

UAH mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa qunut. Ada sahabat yang mempraktikkannya dan ada yang tidak.

“Sebagian sahabat tidak qunut. Anas tidak qunut tapi Ibnu Umar qunut. Dua-duanya sahabat. Turun ke bawahnya. Ada yang mempraktikkan, ada tidak. Imam Abu Hanifah tidak qunut,” kata UAH dikutip dari YouTube Ceramah Pendek, Kamis (6/3/2025).

“Imam Malik qunut, qunutnya sir sebelum rukuk. Imam Syafi’i qunut, qunutnya jahar ba'da rukuk. Imam Ahmad bin Hambal tengah-tengah, qunutnya nazilah saja,” lanjutnya.

UAH mengungkapkan, para sahabat dan ulama terdahulu yang beda pandangan soal qunut satu sama lain tidak pernah mengatakan amalan tersebut termasuk perbuatan bid’ah. Tidak ada larangan juga sholat di belakang orang yang menggunakan qunut atau tanpa qunut.

UAH merasa heran dengan orang-orang yang bukan ahli fiqih tapi ramai mempersoalkan qunut dalam sholat. Bahkan, mereka secara terang-terangan menyebut qunut adalah bid’ah.

“Dan yang paling aneh itu ada kalimat-kalimat gini. Ustadz gimana kami sholat di belakang ahli bid’ah yang qunut. Bagaimana status kami, qunut atau tidak?” imbuh UAH.

“Ini aneh. Bid’ah itu kan sesat, tapi fatwanya keluar kalau dia qunut yang gak qunut Antum diam saja. Anda diam saja mengambil makna qunut itu bid'ah. Kalau bid’ah sudah jelas sesat. Kullu bid'atin dholalah. Berarti imam bermakmum di belakang orang sesat, tapi yang paling aneh, Anda katakan itu orang sesat, tapi Anda boleh sholat di belakang dia,” tuturnya. 

“Itu kan lucu menurut saya. Tidak ada kaidah dalam fiqih seperti itu. Yang satu salah persepsi menyebut orang ini sesat. Yang kedua boleh sholat di belakang orang sesat tapi saat sesatnya jangan diikuti. Itu kan aneh,” katanya.

Jika Imam Tidak Qunut, Makmum Tak Perlu Qunut

Ilustrasi doa, Islami, muslim
Ilustrasi doa, Islami, muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)... Selengkapnya

UAH mengatakan, ketika imam tidak qunut, maka makmum juga tidak qunut, pun sebaliknya. Namun sering terjadi ketika imam tidak qunut, makmumnya malah qunut sendirian. Menurut UAH, hal tersebut telah menyalahi kaidah sholat.

Dalam sholat, kata UAH, seorang makmum harus mengikuti imam. Ketika imam rukuk, maka dia ikut rukuk. Imam sujud, makmum ikut sujud. Imam qunut, maka makmum ikut qunut.

“Imam berqunut Anda mengaminkan. Masalah Anda angkat tangan atau tidak itu perbedaan lain, tapi Anda ikuti. Jangan sampai imam qunut Anda tidak. Ini bukan kaidah. Jangan terlampau sholeh, imam sudah salam, ini sujud sahwi. Jangan qunut sendirian ketika imamnya tidak qunut,” jelas UAH.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya