Liputan6.com, Jakarta - Buang angin secara alamiah dialami oleh tiap manusia. Hasrat buang angin alias kentut itu bisa muncul tiba-tiba, atau bisa juga ditahan.
Hal sekecil itu ternyata begitu diperhatikan dalam Islam. Musababnya, kentut membatalkan wudhu dan menjadikan seseorang hadas kecil.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Pertanyaannya kemudian, apakah seorang muslim boleh menahan kentut saat sholat? Apa hukumnya?
Soal menahan kentut saat sholat ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan dengan gamblang. Artikel tersebut menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (27/1/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah dzikir tapi jarang sholat apakah mendapatkan pahala? Penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Sementara, yang ketiga yaitu latar peristiwa duka sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Bolehkah Menahan Kentut saat Sholat, Apa Hukumnya? UAS Beri Penjelasan Menarik
Menahan kentut saat sholat sering menjadi dilema bagi sebagian umat Islam. Apakah hal ini diperbolehkan atau justru menjadi masalah dalam ibadah? Dalam kajiannya, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan menarik terkait hal tersebut.
Menurut UAS, menahan kentut saat sholat hukumnya adalah makruh. Hal ini disebabkan oleh potensi gangguan konsentrasi yang muncul ketika seseorang memaksakan diri untuk tetap bertahan dalam kondisi tersebut.
Seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @rafabelajar, UAS menjelaskan bahwa menahan kentut tidak hanya membuat sholat menjadi tidak khusyuk, tetapi juga bisa merugikan diri sendiri secara fisik.
“Apa hukumnya menahan kentut? Makruh. Keluarin aja kentut itu, kan nggak bayar. Kencing bayar dua ribu, buang air besar bayar tiga ribu, kentut nggak bayar, baik berbunyi maupun tidak berbunyi,” ujar UAS sambil menyelipkan humor khasnya.
Ia menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri sebelum sholat, termasuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan siap untuk beribadah. Menurutnya, lebih baik kentut dikeluarkan sebelum sholat daripada harus menahannya.
“Kalau mau sholat, dekat-dekat waktu sholat baru ambil wudhu. Kalau sudah merasa ingin kentut, ya keluarkan dulu. Jangan dipaksakan untuk ditahan,” lanjutnya.
Advertisement
2. Dzikir tapi Jarang Sholat, Dapat Pahala atau Tidak? Simak Kata UAH
Dzikir merupakan salah satu amalan yang sering dianjurkan dalam Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, bagaimana hukumnya jika dzikir dilakukan tanpa melaksanakan sholat? Pertanyaan ini kerap muncul di tengah masyarakat.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjawab pertanyaan tersebut dalam salah satu kajiannya. Ia menekankan bahwa dzikir memang merupakan ibadah yang baik, tetapi harus sejalan dengan kewajiban lain dalam Islam, termasuk sholat.
Seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @gg.majelis_asc, seorang jamaah bertanya, “Saya jarang sholat karena sibuk bekerja, tetapi saya sering berdzikir. Apakah dzikir saya mendapat pahala?”
Menanggapi pertanyaan ini, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dzikir yang dilakukan tanpa melaksanakan sholat sebagai kewajiban pokok, berpotensi menyimpang dari ajaran Islam. Ia menekankan bahwa keimanan seseorang tidak hanya diukur dari dzikir, tetapi juga dari ketaatan dalam menjalankan rukun Islam.
“Dzikir tanpa sholat itu seperti mendirikan bangunan tanpa pondasi. Sholat adalah kewajiban yang menjadi tiang agama, sehingga tidak boleh ditinggalkan,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Ia menambahkan bahwa orang yang berdzikir tetapi meninggalkan sholat berisiko masuk ke dalam kategori aliran kebatinan. Kebatinan ini, kata Ustadz Adi Hidayat, merupakan keyakinan yang mengedepankan dzikir dan akhlak tanpa mempedulikan ibadah formal seperti sholat.
3. Duka Keluarga Nabi sebelum Isra Mi’raj Terjadi, Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan kilat dengan menunggangi Buraq dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra), lalu naik ke Sidratul Muntaha Mi’raj. Perjalanan ini ditempuh hanya satu malam, yang kemudian dikenal dengan Isra Mi'raj.
Isra Mi'rajmerupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Dari peristiwa itulah sholat lima waktu disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Ada beberapa versi terkait waktu terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. Akan tetapi, yang populer dari pendapat para ulama ialah Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 setelah kenabian.
Berdasarkan sejarah yang disampaikan ulama, ada beberapa peristiwa yang mengantarkan Rasulullah SAW menuju Isra Mi’raj. Peristiwa-peristiwa yang mengiringi Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi’raj penting diketahui oleh seorang muslim.
Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat atau UAH tentang awal mula Isra Mi’raj terjadi.
Advertisement