Liputan6.com, Jakarta - Menahan kentut saat sholat sering menjadi dilema bagi sebagian umat Islam. Apakah hal ini diperbolehkan atau justru menjadi masalah dalam ibadah? Dalam kajiannya, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan menarik terkait hal tersebut.
Menurut UAS, menahan kentut saat sholat hukumnya adalah makruh. Hal ini disebabkan oleh potensi gangguan konsentrasi yang muncul ketika seseorang memaksakan diri untuk tetap bertahan dalam kondisi tersebut.
Advertisement
Seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @rafabelajar, UAS menjelaskan bahwa menahan kentut tidak hanya membuat sholat menjadi tidak khusyuk, tetapi juga bisa merugikan diri sendiri secara fisik.
Advertisement
“Apa hukumnya menahan kentut? Makruh. Keluarin aja kentut itu, kan nggak bayar. Kencing bayar dua ribu, buang air besar bayar tiga ribu, kentut nggak bayar, baik berbunyi maupun tidak berbunyi,” ujar UAS sambil menyelipkan humor khasnya.
Ia menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri sebelum sholat, termasuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan siap untuk beribadah. Menurutnya, lebih baik kentut dikeluarkan sebelum sholat daripada harus menahannya.
“Kalau mau sholat, dekat-dekat waktu sholat baru ambil wudhu. Kalau sudah merasa ingin kentut, ya keluarkan dulu. Jangan dipaksakan untuk ditahan,” lanjutnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Nahan Kentut Sampai Salam, Boleh tapi Makruh
Namun, UAS menambahkan bahwa jika seseorang memang mampu menahan kentut hingga sholat selesai, hal tersebut tetap diperbolehkan. Meski begitu, hukumnya tetap makruh karena menahan kentut bisa mengurangi kualitas kekhusyukan dalam sholat.
Ia bahkan menggambarkan situasi lucu ketika seseorang menahan kentut hingga salam. “Nanti pas udah salam, baru keluar. ‘Assalamualaikum warahmatullahi... ahhh,’” ujar UAS sambil memperagakan gerakan salam disertai tawa jamaah.
UAS juga mengingatkan bahwa gangguan seperti ini sering kali menjadi salah satu trik setan untuk mengganggu konsentrasi umat Islam dalam beribadah. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar umat Islam banyak membaca surat An-Nas dan Al-Falaq untuk menghindari gangguan tersebut.
“Setan itu suka mengobok-obok isi perut, makanya kita harus berlindung kepada Allah. Baca An-Nas dan Al-Falaq sebelum sholat,” jelas UAS.
Selain itu, UAS menekankan pentingnya menjaga wudhu dan kebersihan sebelum melaksanakan sholat. Menurutnya, mempersiapkan diri dengan baik akan membantu seseorang menjalani ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk.
Ia juga mengingatkan agar umat Islam tidak terburu-buru dalam berwudhu atau melaksanakan sholat. Persiapan yang matang, termasuk memastikan tubuh bebas dari hadas kecil seperti kentut, akan membuat sholat lebih bermakna.
“Jangan sampai sholat terganggu hanya karena kita kurang mempersiapkan diri. Pastikan tubuh dalam keadaan siap, wudhu dengan sempurna, dan fokuskan hati kepada Allah,” ujarnya.
Advertisement
UAS Mengajak Belajar Ilmu Fikih
UAS kemudian mengaitkan masalah menahan kentut dengan pentingnya memahami hukum-hukum fikih dalam Islam. Ia menjelaskan bahwa pemahaman ini akan membantu umat Islam menjalani ibadah dengan lebih baik.
Menurut UAS, ilmu fikih memberikan panduan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam ibadah. Dengan memahami hal ini, umat Islam akan terhindar dari keraguan atau kesalahan yang dapat merusak ibadah.
“Belajar fikih itu penting. Jangan sampai kita salah dalam melaksanakan ibadah hanya karena tidak tahu hukumnya. Seperti soal menahan kentut ini, kalau nggak tahu hukumnya, bisa jadi kita malah menahan kentut sampai sholat nggak khusyuk,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa sholat adalah ibadah yang membutuhkan konsentrasi penuh. Gangguan kecil seperti kentut seharusnya tidak menjadi alasan untuk kehilangan kekhusyukan.
UAS menutup kajiannya dengan mengajak umat Islam untuk selalu menjaga kualitas sholat. Menurutnya, sholat yang dilakukan dengan khusyuk dan penuh persiapan akan mendatangkan pahala yang besar.
“Sholat itu tiang agama. Kalau kita ingin ibadah kita diterima, pastikan sholat kita dilakukan dengan benar, termasuk memperhatikan hal-hal kecil seperti ini,” pungkas UAS.
Penjelasan ini menjadi panduan bagi umat Islam yang sering mengalami dilema tentang hukum menahan kentut saat sholat. UAS memberikan pemahaman yang mudah dimengerti sekaligus menyelipkan humor untuk mencairkan suasana.
Dengan memahami hukum ini, umat Islam diharapkan dapat menjalani ibadah sholat dengan lebih khusyuk dan tenang tanpa gangguan berarti. Sholat yang khusyuk adalah bentuk komunikasi terbaik dengan Allah, yang membutuhkan fokus dan kesiapan total.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul