Liputan6.com, Jakarta - Suami dan istri tidak hanya pandai menjaga keharmonisan rumah tangga, tapi juga harus paham bagaimana cara mengelola keuangan rumah tangga. Mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga adalah hal penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Namun, tak dapat dipungkiri jika masih ada pasangan suami-istri yang abai terhadap keuangan rumah tangganya. Alih-alih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, malah ia harus mengutang demi memenuhi keinginannya.
Advertisement
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya membagikan lima tips mengatur keuangan rumah tangga. Dengan tips ini, harapannya keluarga muslim terbebas dari lilitan utang.
Advertisement
Baca Juga
1. Utamakan Kesederhanaan
Poin pertama yang ditekankan Buya Yahya adalah mengutamakan kesederhanaan. Menurut Buya Yahya, gaya hidup hedon akan membuat diri menjadi sombong dan akhirnya tidak peduli dengan keuangan rumah tangga.
“Yang penting adalah kita membiasakan dengan kesederhanaan. Jangan sombong gaya-gayaan. Biasakan dengan kesederhanaan. Ini penting,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (4/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
2. Jangan Biasakan Mengutang
Kedua, jangan biasakan mengutang. Buya Yahya berpesan agar tidak membiasakan mengambil barang dulu baru bayarnya nanti. Usahakan setiap beli apapun uangnya harus saat itu juga diberikan kepada pedagang atau penjual.
“Yang harus kita hadirkan dalam menganggarkan adalah jangan biasa ngutang duluan. Pastikan Anda tidak pinjam duluan. Tidak seenaknya ke warung ngambil dulu lalu bayarnya belakangan.
Menurut Buya Yahya, meminjam uang kepada orang lain demi membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan adalah musibah. Oleh karenanya, Buya Yahya berpesan agar muslim sebisa mungkin tidak mencoba meminjam uang ke orang lain.
3. Beli Sesuatu sesuai Kebutuhan
Tips berikutnya adalah membeli sesuatu baik barang maupun makanan harus sesuai kebutuhan. Buya Yahya sudah menerapkan tips ini sejak belajar belajar di Yaman
“Awal bulan kita dapatkan uang barokah, langsung kita belanjakan sesuatu misalnya beras secukupnya. Misalnya butuh beras berapa? Satu karung dalam sebulan. Kita beli satu karung dalam sebulan. Beli sesuai kebutuhan,” kata Buya Yahya.
Uang sisanya jangan dibuat untuk foya-foya. Buya Yahya mengingatkan bahwa masih ada hari esok yang akan dilewati. Jadi, jangan dihabiskan saat itu apalagi digunakannya untuk sesuatu yang tidak terlalu penting.
Advertisement
4. Sesuaikan Anggaran Belanja dengan Harga Pasar
Sebelum pergi ke pasar, Buya Yahya menyarankan agar membuat daftar belanja terlebih dahulu. Apa saja kebutuhan-kebutuhan di rumah yang harus dibeli. Akan tetapi, anggaran belanjanya harus disesuaikan dengan harga pasar.
“Kalau Anda belanja, kalau tidak mampu jangan sesuai menu yang Anda tulis di rumah. Misalnya, pengen ikan emas seminggu sekali. Setelah tanya harga ikan emas, ternyata lagi mahal. Adanya ikan nila atau lele yang lebih murah (pilih yang murah tapi sama-sama mengandung protein),” tutur Buya Yahya.
“Sayur pun ternyata tidak harus yang saya tentukan tadi. Ternyata ada sayur bayam yang murah. Bahkan, di saat semua naik pun bisa kita siasati kok di rumah kita. Semuanya bisa dengan kesederhanaan. Ternyata yang bisa menjadikan orang enggan (beli yang murah) ternyata kesombongan. Apa susahnya kita belanja ke pasar beli yang paling murah?” lanjut Buya Yahya.
5. Jangan Gengsi
Tips kelima dalam mengelola keuangan rumah tangga yang tidak kalah penting adalah tidak gengsian. Menurut Buya Yahya, orang yang gengsian hidupnya akan tersiksa. Misalnya, harus beli sesuatu di supermarket, padahal bisa beli di pasar tradisional.
“Kadang-kadang gaya semuanya mahal, tersiksa hidupnya. Harus ke supermarket. Mungkin kita harus ke pasar ikan tidak apa-apa. Intinya, jangan makan dengan gaya kesombongan, itu merepotkan,” tandas Buya Yahya.