Liputan6.com, Jakarta - Penceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menekankan pentingnya iman sebagai kunci utama menuju kehidupan akhirat. Menurutnya, iman menjadi pembuka segala kebaikan yang akan dibawa sebagai bekal dalam kehidupan abadi.
"Iman itu pembuka kunci akhirat kita," ujar Ustadz Adi Hidayat.
"Kita beriman karena yakin dengan akhirat. Kalau tidak yakin, untuk apa kita menunaikan sholat ? Untuk apa kita puasa? Kita berharap di situ ada kumpulan kebaikan yang akumulasinya berupa pahala dibawa bekal pulang," lanjutnya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Al-Baqarah.
Advertisement
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada perbedaan mendasar antara seseorang yang berbuat baik dengan iman dan tanpa iman. Orang yang melakukan kebaikan dengan iman akan mendapatkan balasan di dunia dan akhirat.
"Keadilan Allah menjadikan, sekalipun seseorang berbuat baik tapi tidak didorong oleh imannya, maka tetap dibalas dengan hukum dunianya," jelas Ustadz Adi Hidayat.
"Namun di akhirat, Allah juga harus adil. Masa orang berbuat di dunia yang mendapatkan balasan akhirat?" tambahnya.
Menurutnya, kehidupan dunia bersifat sementara. Oleh karena itu, seseorang harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan ini:
Pentingnya Pendidikan Spiritual
"Dunia ini enggak ada yang kita bawa ke kubur. Handphone yang sekarang Anda gunakan merekam pun enggak akan menemani Anda," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Berangkat gelap, pulang gelap, letih, tapi hasilnya sementara," imbuhnya.
Ustadz Adi Hidayat juga menyoroti pentingnya pendidikan spiritual dan pemahaman mendalam tentang agama. Ia menegaskan bahwa seseorang mudah berpaling dari iman jika tidak memiliki pemahaman yang kuat.
"Kalau ditanya di kubur siapa Tuhanmu, enggak cukup hanya dengan pernah ngaji. Harus ada pemahaman mendalam," tegasnya.
"Jangan mengatur yang sudah diatur oleh Allah. Cukup jalani aturan itu," sambungnya.
Ia juga menegaskan bahwa segala amal perbuatan harus didasari oleh iman agar memiliki nilai di sisi Allah. Tanpa iman, amal tersebut tidak akan bernilai di akhirat.
"Kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan," kutipnya dari Surah Al-Furqan ayat 23.
Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk selalu introspeksi dan memastikan bahwa setiap amal perbuatan yang dilakukan didasari oleh iman yang kuat. Ia mengingatkan agar tidak hanya fokus pada amal duniawi semata.
"Jangan sampai kita sibuk dengan amal duniawi tapi lupa menanamkan iman dalam hati," pesannya.
"Karena hanya dengan iman, amal kita akan bernilai di sisi Allah," lanjutnya.
Advertisement
Menanamlah Kebaikan
Ia menekankan bahwa Allah Maha Adil dan setiap perbuatan baik akan mendapatkan balasan, baik di dunia maupun di akhirat, sesuai dengan niat dan dasar iman yang melatarbelakanginya.
"Keadilan Allah itu sempurna. Apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai," ujar Ustadz Adi Hidayat.
"Pastikan kita menanam kebaikan dengan dasar iman yang kuat," tambahnya.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan pentingnya konsistensi dalam beribadah dan menjaga iman. Ia menyampaikan bahwa iman bukan hanya sekadar keyakinan, tetapi harus diwujudkan dalam amal perbuatan sehari-hari.
"Iman itu bukan hanya di lisan, tapi harus tercermin dalam perbuatan," jelasnya.
"sholat , puasa, zakat, semua itu adalah bukti nyata dari iman kita," katanya.
Ia mengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan kualitas iman melalui berbagai cara, seperti memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur'an, dan mengikuti majelis ilmu. Dengan demikian, iman akan semakin kokoh dan menjadi bekal utama menuju akhirat.
"Jangan pernah puas dengan iman yang ada. Selalu tingkatkan dan perbaiki," sarannya.
"Karena iman adalah kunci utama menuju kebahagiaan abadi di akhirat," tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat menutup ceramahnya dengan doa agar umat Islam selalu diberikan kekuatan untuk menjaga iman dan istiqamah dalam beribadah.
"Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan-Nya dan menguatkan iman kita," tutupnya.
"Sehingga kita bisa meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat," pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
