Amalan yang Membawa ke Tanah Suci untuk Haji dan Umrah, UAH Pernah Ijazahkan dan jadi Kenyataan

Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) membagikan amalan yang dapat membawa seorang muslim ke Tanah Suci untuk ibadah haji maupun umrah. Amalan ini pernah ia ijazahkan di kajiannya, kemudian diamalkan oleh jemaahnya, dan atas kehendak Allah SWT kenyataan

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 26 Feb 2025, 11:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 11:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sih yang tidak rindu Tanah Suci dan bisa melaksanakan ibadah langsung di depan Ka’bah? Tampaknya, kebanyakan umat Islam sangat mendambakan dirinya bisa ke Masjidil Haram dan berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Haji dan umrah merupakan ibadah yang hanya dapat dilakukan di Tanah Suci. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, setahun hanya sekali musim haji. Sedangkan umrah dapat dilakukan kapan saja, tapi harus di Tanah Suci.

Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban seorang muslim dan termasuk bagian dari rukun Islam. Namun, kewajiban ini berlaku bagi muslim yang mampu melakukannya, baik secara fisik maupun materi. Adapun umrah hukumnya sunnah.

Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat (UAH) membagikan amalan yang dapat membawa seorang muslim ke Tanah Suci untuk ibadah haji maupun umrah. Amalan ini pernah ia ijazahkan di kajiannya, kemudian diamalkan oleh jemaahnya, dan atas kehendak Allah SWT kenyataan.

Apa amalan yang akan membawa muslim pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah? Simak penjelasan UAH selengkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Amalannya

Ilustrasi doa, muslim, Islami
Ilustrasi doa, muslim, Islami. (Pixabay/SuleymanKarakas)... Selengkapnya

UAH mengatakan, amalan dalam Islam dibagi menjadi tiga, yakni amalan fisik, amalan harta, dan amalan yang menyatukan fisik dan harta. Pahala dari amalan ketiga adalah yang paling besar.

“ibadah yang menyatukan fisik dan harta seperti haji dan umrah, karena itu haji sudah tidak ada bandingan pahalanya dengan amalan lain, karena menyatukan dua ini (fisik dan harta). Tidak ada pahala setara bagi haji yang mabrur kecuali surga,” jelas UAH dikutip dari YouTube Kuy Kajian, Selasa (25/2/2025).

Untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah diperlukan ikhtiar. Ada dua ikhtiar yang ditekankan UAH, yakni menabung dan berdoa.

“Untuk ke situ perlu ada ikhtiar, menabung, supaya kelihatan oleh Allah. Cari perhatian Allah. Ikhtiar dulu. Ikhtiar yang kedua adalah doa,” tutur UAH.

Ikhtiar berikutnya adalah membaca ayat-ayat Al-Qur’an tentang haji dan umrah dalam sholat, terutama sholat-sholat khusus seperti Tahajud. Bisa juga dibaca pada sholat fardhu.

“Ayatnya tentang keinginan haji dan umrah. Contohnya dalam Al-Qur’an surah kedua (Al-Baqarah) ayat 196 sampai ayat 203,” tutur UAH.

Pernah Diijazahkan UAH dan Kenyataan 

Ilustrasi Ibadah haji di tanah suci Mekkah (Istimewa)
Ilustrasi Ibadah haji di tanah suci Mekkah (Istimewa)... Selengkapnya

UAH mengatakan bahwa amalan tersebut pernah ia ijazahkan kepada seorang jemaah yang rajin mengikuti pengajian. Jemaah tersebut adalah seorang imam di salah satu mushola. Saking inginnya pergi ke Tanah Suci, sampai-sampai jemaah itu mengikuti manasik terbuka yang diadakan UAH, meskipun belum tentu ia berangkat.

Kala itu, UAH yang tidak berangkat ke Tanah Suci tetap menggelar pengajian pada musim haji. Namun, jemaah yang menjadi imam mushola itu tidak hadir dalam beberapa kali pengajian UAH.

“Setelah selesai musim haji, (ia) datang ikut pengajian. Saya tanya, ‘Antum ke mana kemarin, berapa kali absen?’,” cerita UAH saat bertanya ke jemaah tersebut.

“Afwan ustadz saya gak sempat bilang, saya izin kemarin haji,” jawab jemaah tersebut.

UAH sempat keheranan karena imam mushola tersebut belum mendaftar haji sebelum-sebelumnya, dan mengikuti manasik pun bukan berarti ia akan berangkat di tahun tersebut.

“Jadi, waktu selesai manasik pulang, saya terus baca yang Al-Baqarah (196-203) itu. Tiba-tiba di belakang ada yang tanya, ‘Ustadz kok bacanya itu terus. Ustadz sudah haji belum?’ ‘Belum’. ‘Sudah, ikut tahun ini kita berangkat dengan saya pakai ONH Plus’,” cerita jemaah tersebut kepada UAH.

UAH mengatakan, membaca ayat-ayat tentang haji dan umrah dalam sholat adalah amalan yang terbukti bisa membawa membawa seseorang pergi ke Tanah Suci. Amalan tersebut boleh dilakukan, tapi UAH berpesan agar niatnya bukan karena haji dan umrah semata.

“Jadi, jangan ditariknya baca ini supaya haji, tidak. Tugas kita cuma baca saja, tarik ke akhirat. Biarkan Allah yang memimpin dan menjalani takdir bagi kita semua, diperjalankan maksudnya kita ke situ. Jadi, silakan itu diamalkan,” pungkas UAH. 

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya