Kue Cara Isi Gorontalo, Takjil Favorit Ramadan dengan Ikan Tuna Khas Sulawesi

Tidak hanya hadir di bulan puasa, kue ini juga tersedia di toko-toko kue harian, membuktikan bahwa kuliner ini tetap eksis dan terus dicari oleh masyarakat.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 07 Mar 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 12:30 WIB
Kue Cara Isi Gorontalo
Kue Cara Isi, salah satu kuliner khas Gorontalo yang tak pernah kehilangan peminat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Salah satu kuliner khas Gorontalo yang tak pernah kehilangan peminat adalah Kue Cara Isi. Jajanan tradisional ini menjadi favorit masyarakat, terutama saat bulan Ramadan.

Teksturnya yang lembut dengan perpaduan rasa manis dan pedas menjadikannya camilan yang cocok untuk berbuka puasa.

Meski termasuk dalam kategori kue tradisional, Kue Cara Isi mampu bertahan di tengah maraknya inovasi kuliner modern.

Keberadaannya tetap lestari dan bahkan semakin populer, terutama di kalangan pecinta kuliner yang mencari sajian khas daerah.

Saat Ramadan, Kue Cara isi mudah ditemukan di berbagai penjual takjil di sepanjang jalan Kota Gorontalo.

Tidak hanya hadir di bulan puasa, kue ini juga tersedia di toko-toko kue harian, membuktikan bahwa kuliner ini tetap eksis dan terus dicari oleh masyarakat.

Sesuai dengan namanya, Kue Cara Isi memiliki isian yang khas, yakni suwiran ikan tuna khas laut Sulawesi, potongan cabai keriting, serta irisan daun bawang.

Perpaduan antara rasa manis dari adonan kue dan pedas dari isiannya menciptakan sensasi rasa yang unik dan menggugah selera. Inilah yang membuat camilan khas Gorontalo ini tidak membosankan untuk disantap.

Bahkan, wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo kerap memburu Kue Cara Isi sebagai oleh-oleh atau bekal perjalanan ke destinasi wisata di daerah ini.

Salah satu pecinta kuliner dari Manado, Sulawesi Utara, Imran Ibrahim, mengungkapkan bahwa Kue Cara Isi memiliki keunikan tersendiri yang patut untuk dilestarikan sebagai bagian dari promosi wisata kuliner Gorontalo.

“Yang membuat kue ini istimewa adalah perpaduan antara rasa manis dan pedas, serta kelezatan isian ikan tuna di dalamnya,” ujar Imran Kepada Liputan6.com

Ia juga berharap agar pemerintah setempat memberikan perhatian khusus terhadap kuliner ini dengan menetapkan hak paten, sehingga tetap terjaga dan tidak tergerus oleh tren kuliner modern.

Salah satu penjual takjil di Gorontalo, Rara, mengakui bahwa Kue Cara Isi menjadi salah satu kue yang selalu diminati setiap hari, terutama saat Ramadan. Bahkan, dalam sehari ia bisa menjual dalam jumlah besar dibandingkan dengan takjil lainnya.

“Setiap hari selalu ada yang mencari. Bahkan, saking banyaknya peminat, Kue Cara Isi menjadi salah satu yang paling cepat habis selama bulan puasa,” ungkapnya.

Namun, Rara juga mencatat adanya penurunan jumlah pembeli belakangan ini. Ia menduga kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil menjadi penyebab utama menurunnya daya beli.

"Bagi pecinta kuliner yang berkunjung ke Gorontalo, mencicipi Kue Cara Isi adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan," ia menandaskan.

Selain menikmati kelezatannya, turut mengenalkan dan melestarikan kuliner khas daerah juga menjadi bagian dari dukungan terhadap keberlanjutan budaya kuliner lokal.

Promosi 1

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya