Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan ibadah di bulan Ramadhan sudah memasuki hari ke-20. Itu artinya, umat Islam akan menghadapi sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Dalam sebuah hadis, di antara malam sepuluh terakhir Ramadhan terdapat satu malam yang mulia nan agung. Malam tersebut banyak keutamaan, salah duanya lebih baik dari seribu bulan dan mendapatkan ampunan Allah SWT bagi yang bertobat pada malam tersebut.
Adalah malam Lailatul Qadar. Namun, Allah SWT merahasiakan waktu pasti malam kemuliaan tersebut. Hal ini agar umat Islam semangat menghidupkan setiap malam-malam terakhir Ramadhan demi meraih keutamaan Ramadhan.
Advertisement
Baca Juga
Umumnya, banyak muslim yang memburu Lailatul Qadar di setiap malam-malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan dengan cara beri'tikaf di masjid. Mereka tarawih di masjid tersebut kemudian memperbanyak ibadah di malam harinya.
Ternyata, meraih Lailatul Qadar tidak selalu di masjid. Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif membagikan cara mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar meski di rumah. Simak penjelasan Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Perbanyak Ibadah di Rumah
Buya Yahya mengatakan, untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar bisa dilakukan di rumah. Caranya adalah dengan ibadah di rumah pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan, terutama malam-malam ganjil.
“Jangan sampai gara-gara tidak ke masjid Anda tidak dapat kebaikan. Kalau hari-hari biasa suaminya i'tikaf di masjid, istrinya di rumah jaga anak Anda, jangan mau ketinggalan. Bangun di malam itu. Penuhi panggilan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (19/3/2025).
Buya Yahya menuturkan, keutamaan Lailatul Qadar begitu luar biasa. Siapa yang meminta ampun pada malam Lailatul Qadar, maka Allah SWT akan mengampuninya. Siapa yang minta hajat, Allah SWT akan memenuhinya.
“Biarpun di rumah tetap berdzikir, baca Al-Qur’an, baca sholawat, dan seterusnya. Intinya hidupkan malam itu dengan ibadah (meski di rumah). Itulah yang dimaksud orang menemui Lailatul Qadar,” tutur Buya Yahya.
Advertisement
Amalan Malam-Malam Ganjil 10 Terakhir Ramadhan
Ada doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk diamalkan pada malam Lailatul Qadar. Meskipun tidak diketahui kapan waktu pastinya Lailatul Qadar, amalan doa ini dapat dibaca pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Mengutip laman NU, berikut doanya.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni.
Artinya, "Sesungguhnya Engkau dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku."
Doa ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut.
وَعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إنْ وَافَقْت لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya, "Dari 'Aisyah, beliau berkata, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam lailatul qadar?. Beliaupun bersabada: "Berdoalah engkau dengan doa "اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي " "Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku." (HR. Imam Ahmad)
Wallahu a’lam.
