Liputan6.com, Jakarta Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Islam yang penuh makna dan keberkahan. Selain menjalankan ibadah kurban, ada sejumlah amalan sunnah yang disarankan untuk dilakukan umat Muslim pada hari istimewa ini. Amalan-amalan tersebut tidak hanya mendatangkan pahala, namun juga meningkatkan keimanan serta kedekatan dengan Allah SWT.
Sebagai hari yang berhubungan dengan sejarah pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, Idul Adha mengajarkan kita tentang ketulusan dan ketaatan kepada perintah Allah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah yang telah dicontohkan Rasulullah SAW, agar kita bisa meraih berkah dan pahala yang melimpah.
Meskipun tidak wajib, amalan sunnah Idul Adha yang dilakukan dengan tulus akan mendatangkan kebaikan, bahkan menjadi bukti kesungguhan kita dalam menjalani ajaran Islam. Berikut ini adalah beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan sebelum dan sesudah shalat Idul Adha, yang bisa kamu terapkan agar hari raya ini semakin bermakna.
Advertisement
1. Mengumandangkan Takbir Sejak Malam Hari Raya
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada malam hari raya Idul Adha adalah mengumandangkan takbir. Umat Islam bisa mulai melantunkan takbir sejak matahari terbenam pada malam 10 Dzulhijjah hingga shalat Idul Adha selesai. Takbir ini berfungsi sebagai pengingat kebesaran Allah dan mengajak umat Islam untuk meramaikan suasana hari raya.
Seperti yang disebutkan dalam kitab Raudlatut Thalibin, bahwa disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah. Mengumandangkan takbir bukan hanya kewajiban, namun juga menjadi bagian dari ibadah yang mendatangkan pahala.
Advertisement
2. Mandi Besar Sebelum Shalat Idul Adha
Mandi besar sebelum melaksanakan shalat Idul Adha adalah amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Meskipun tidak wajib, mandi ini membantu tubuh menjadi lebih segar dan siap menjalani ibadah dengan penuh kekhusyukan. Waktu terbaik untuk mandi adalah setelah subuh atau sebelum berangkat ke tempat shalat.
Hadits dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar RA mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. Dengan mandi, kita membersihkan diri secara fisik dan simbolis, menyambut hari raya dalam keadaan suci.
3. Menggunakan Pakaian Terbaik dan Wewangian
Salah satu cara untuk menghormati hari raya Idul Adha adalah dengan mengenakan pakaian terbaik. Pakaian yang digunakan tidak harus baru, namun yang paling bersih dan bagus yang kita miliki. Selain itu, disunnahkan juga untuk memakai wewangian agar tampil lebih segar dan menyenangkan di hari yang penuh berkah ini.
Seperti yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik di hari raya. Hal yang sama juga berlaku untuk wangi-wangian yang tidak berlebihan. Kebersihan dan penampilan yang baik akan mencerminkan keseriusan kita dalam merayakan Idul Adha.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim).
Advertisement
4. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk tidak makan sebelum melaksanakan shalat. Rasulullah SAW tidak makan terlebih dahulu hingga beliau kembali dari shalat dan menerima daging kurban. Hal ini mengajarkan kita untuk lebih mengutamakan ibadah terlebih dahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad). Maka, pastikan untuk menunda makan hingga setelah shalat Idul Adha selesai.
5. Berjalan Kaki Menuju Tempat Shalat
Jika tempat shalat Idul Adha tidak jauh, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju masjid atau lapangan shalat. Rasulullah SAW biasa berangkat dan pulang dari tempat shalat dengan berjalan kaki. Ini juga merupakan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan sesama umat Islam.
"Rasulullah Saw berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitu pun ketika pulang tempat shalat Id." (HR. Ibnu Majah). Dengan berjalan kaki, kita juga bisa lebih dekat dengan umat Islam lainnya, mempererat ukhuwah, serta merasakan keistimewaan Idul Adha dengan penuh kedamaian.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Sunnah Idul Adha:
1. Apa saja amalan sunnah sebelum shalat Idul Adha?
Amalan sunnah sebelum shalat Idul Adha antara lain mengumandangkan takbir, mandi besar, menggunakan pakaian terbaik dan wewangian, tidak makan sebelum shalat, serta berjalan kaki menuju tempat shalat.
2. Mengapa tidak dianjurkan makan sebelum shalat Idul Adha?
Karena Nabi Muhammad SAW tidak makan hingga beliau selesai shalat dan kembali ke rumah. Hal ini menjadi sunnah yang bisa menambah keberkahan hari raya.
3. Apakah amalan sunnah ini wajib dilakukan?
Tidak, amalan-amalan ini bersifat sunnah. Jika dilakukan, akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dilakukan, tidak akan ada dosa.
