Geger Isu Macan di Windunegara Banyumas, Warga Mengaku Dengar Auman dan Lihat Jejak Kaki

Informasi kemunculan macan di Grumbul Kepetek, Desa Windunegara, Kabupaten Banyumas, membuat geger warga.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 05 Jan 2022, 15:59 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 15:59 WIB
macan kumbang
Ilustrasi macan kumbang

Liputan6.com, Banyumas - Informasi kemunculan macan di Grumbul Kepetek, Desa Windunegara, Kabupaten Banyumas, membuat geger warga. Resor Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah akan segera menyelidiki kebenaran kabar tersebut.

Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto, Rabu (5/1/2022) mengatakan, pihaknya belum menerima permintaan resmi dari aparat setempat terkait kemunculan macan tersebut. Meski demikian, dirinya mengaku sudah mendengar kabar keberadaan macan tersebut dari aplikasi WA. 

"Kami akan teruskan ke pimpinan agar mendapatkan surat tugas untuk menyelidiki dugaan keberadaan macan tersebut," kata Dedi.

Dedi mengatakan, berdasarkan pengalaman, auman macan atau binatang buas lainnya tidak seperti yang dibayangkan dalam pesan WhatsApp tersebut.

Kendati demikian baru sebatas informasi melalui WhatsApp, dia mengatakan pihaknya telah melaporkannya kepada pimpinan BKSDA Jateng agar segera mendapatkan surat tugas untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan informasi mengenai dugaan keberadaan macan di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Banyumas itu baru pertama kali muncul.

"Selama ini belum pernah ada informasi tentang keberadaan satwa liar ini (macan). Makanya, kami akan mengecek kebenaran informasi tersebut," katanya menjelaskan.

Bahkan, kata dia, pihaknya selama ini belum pernah melakukan identifikasi secara khusus terhadap jenis satwa liar besar yang kemungkinan hidup di kawasan hutan sekitar Desa Windunegara.

Ia mengatakan jika di wilayah itu memang terdapat satwa liar jenis mamalia besar seperti macan, area jelajah satwa tersebut bisa lebih dari 20 kilometer.

"Ya bisa jadi itu kawasan atau wilayah hutan macan, jelajahnya bisa sampai ke sana. Bisa jadi itu bagian dari ringnya, itu pun tidak setiap saat macan itu lewat situ, apakah dua hari sekali, satu minggu sekali, kita enggak bisa pastikan," katanya.

Namun apabila merupakan ring jelajah macan, kata dia, suatu saat macan tersebut akan melewati tempat itu.

Menurut dia, hal itu merupakan perilaku khas satwa liar jenis mamalia besar.

"Kalau sejak zaman dulu lewatnya situ, suatu saat di kemudian hari akan lewat situ lagi. Biasanya satwa liar mamalia besar melakukan penandaan perilakunya demikian," kata Dedi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengakuan Warga

Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Kepolisian Sektor Wangon Ajun Komisaris Polisi Suprijadi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan secara langsung di lokasi guna memastikan keberadaan macan seperti yang diiinformasikan warga Grumbul Kepetek.

Dalam hal ini, kata dia, seorang warga Grumbul Kepetek yang berprofesi sebagai petani mengaku mendengar auman macan.

"Ada juga yang melihat jejak kaki. Informasinya juga ada yang melihat di sekitar kandang kambing warga, terus mau dilempar hewannya kabur," katanya.

Ia mengakui baru kali ini ada informasi mengenai kemunculan macan meskipun wilayah Desa Windunegara dan Cikakak berdekatan dengan hutan.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar hutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya