Makan Roti Tertua di Yogyakarta yang Jadi Saksi Peradaban Malioboro

Bagi para pencinta roti di Yogyakarta, pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Roti Djoen yang terletak di kawasan Malioboro.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta
Ilustrasi Jalan Malioboro, Yogyakarta. (Photo by Agto Nugroho on Unsplash)

Liputan6.com, Yogyakarta - Bagi para pencinta roti di Yogyakarta, pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Roti Djoen yang terletak di kawasan pecinan Ketandan, Yogyakarta. Tepatnya berada di ruas Jalan Margo Mulyo No. 78, kawasan Malioboro.

Roti legendaris ini didirikan Tan Qian Ngau, dan sudah buka sejak tahun 1935. Menempati sebuah bangunan klasik yang masih kokoh berdiri di tepi Jalan Malioboro. Aroma wangi kue yang baru diangkat dari pemanggang tradisional toko kue ini sering menyapa para wisatawan yang lewat di depannya.

Meski sudah berdiri puluhan tahun lamanya, toko roti ini berhasil mempertahankan resepnya secara konsisten. Roti khas Djoen Yogyakarta dibuat tanpa bantuan mesin dan tidak menggunakan bahan pengawet.

Karena tidak menggunakan pengawet sama sekali, roti buatan toko Roti Djoen ini hanya mampu bertahan selama satu hari saja.

Salah satu menu roti autentik yang diburu wisatawan adalah onbitjkoek, yakni roti rempah khas Belanda. Selain itu, terdapat pula roti sobek polos, roti rol polos, dan roti semir, yang merupakan jenis super jadul juga masih diproduksi di sini setiap hari.

Selain aneka roti jadul, para wisatawan juga bisa mencicipi roti pisangnya yang legendaris. Lalu, ada juga roti buaya yang berukuran kecil dan besar. Semua aneka Roti Djoen dijual mulai dari Rp 4.000 saja. Toko Roti Djoen Yogyakarta buka setiap hari mulai pukul 12.00 hingga 20.00.

(Tifani)

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya