Penampakan Eksotis Embun Es di Dieng, Musim Salju Telah Tiba, Brrr....

Embun es dilaporkan tampak pada Kamis pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Pada pukul 05.30 WIB, embun es masih terlihat sehingga banyak warga yang memfoto dan memvideokan

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2022, 15:00 WIB
Penampakan embun es atau bun upad Dieng. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Penampakan embun es atau bun upad Dieng. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Banjarnegara - Fenomena tahunan, embun es mulai muncul di Dataran Tinggi Dieng (Dieng), Jawa Tengah, seturut suhu yang turun hingga -1 derajat Celsius, Kamis pagi (30/6/2022).

Embun es dilaporkan tampak pada Kamis pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Pada pukul 05.30 WIB, embun es masih terlihat  sehingga banyak warga yang memfoto dan memvideokan.

Namun, pukul 06.30 WIB, embun es yang lazim disebut sebagai bun upas itu, mulai mencair. Foto dan video itu lantas diunggah di medsos sehingga viral. Embun es sekarang juga populer disebut salju Dieng.

“Kan tadi kan jam 05.30 WIB, itu kan masih. Matahari terbit jam 06.30 WIB, itu sudah mulai mencair,” kata Fortuna Diah Setyowati, warga Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara.

Embun es yang muncul ini masih tipis dan terbatas di kompleks Candi Arjuna dan kawasan sekitarnya, seperti di Jogangan, Dieng Kulon, Banjarnegara.

Lantaran masih tipis, embun es ini tidak terlalu berbahaya untuk tanaman kentang dan lainnya. Namun, jika kembali terjadi pada hari-hari berikutnya, tanaman tetap akan mati.

“Memang itu berbahaya untuk kentang, yang baru tumbuh itu, bisa mati,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Berkah untuk Pengelola Wisata

Penampakan embun es atau bun upad Dieng. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Penampakan embun es atau bun upad Dieng. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Embun es yang muncul ini adalah kali kedua yang terjadi di Dieng pada 2022. Embun es pertama terjadi pada Januari 2022, setelah malamnya terjadi hujan lebat dengan suhu yang sangat dingin.

Menurut dia, kemunculan embun es sulit diprediksi. Tetapi, jika Juni hingga Agustus ini tidak banyak hujan, diperkirakan embun es akan sering muncul. Sebab, biasanya embun es memang muncul pada puncak kemarau.

“Kalau nanti tidak sering hujan ya bisa muncul sering, Mas,” kata dia.

Kemunculan embun es ini rupanya menjadi berkah bagi pengelola wisata di Dieng. Begitu musim embun es, terjadi lonjakan wisata dan okupansi penginapan.

"Homestay okupansinya bisa 60-70 persen. Akhir pekan selalu penuh, Mas," Diah mengungkapkan.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya