Liputan6.com, Yogyakarta - Kawah Sikidang menjadi satu-satunya kawah aktif di dataran tinggi Dieng yang bisa dikunjungi wisatawan dengan jarak aman. Berbeda dengan kawah lainnya di kawasan ini, kawah Sikidang memiliki area pengamatan yang relatif dekat.
Mengutip dari laman Pariwisata Jawa Tengah, kawah Sikidang terletak di kawasan Dieng Plateau, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Nama Sikidang berasal dari bahasa Jawa, kidiang, yang berarti kijang.
Legenda setempat menyebutkan, dahulu ada kijang yang sering terlihat melompat-lompat di sekitar kawah. Secara geologis, kawah ini terbentuk dari aktivitas vulkanik yang masih aktif hingga saat ini.
Advertisement
Baca Juga
Aktivitas geotermal di kawah Sikidang tergolong tinggi. Hal ini ditandai dengan keluarnya asap belerang dari celah-celah tanah.
Meski demikian, kawah ini memiliki batas aman bagi pengunjung. Pemerintah setempat telah menyediakan jalur khusus dan pagar pembatas untuk mencegah wisatawan terlalu dekat dengan titik berbahaya.
Salah satu keunikan kawah Sikidang adalah pergerakan lubang-lubang geotermalnya. Tidak seperti kawah lain yang statis, lubang penghasil uap dan gas belerang di Sikidang bisa berpindah tempat.
Fenomena ini membuat kawah ini dijuluki kawah yang berpindah. Pengunjung dapat melihat berbagai manifestasi vulkanik, seperti fumarola (lubang uap) dan solfatara (lubang belerang).
Warna air di kolam kawah bervariasi, mulai dari hijau kebiruan hingga kuning, tergantung kandungan mineralnya. Suhu tanah di sekitar kawah cukup panas, sehingga pengelola memasang tanda peringatan agar wisatawan tidak melangkah ke area terlarang.
Kawah Sikidang termasuk destinasi wisata yang mudah diakses. Dari pusat kota Wonosobo, perjalanan menuju kawah memakan waktu sekitar satu jam.
Jalur menuju lokasi sudah beraspal dan cukup lebar untuk kendaraan roda empat. Kawasan ini juga dilengkapi dengan area parkir, toilet, dan warung makan.
Beberapa larangan termasuk tidak melewati pagar pembatas, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak membawa hewan peliharaan. Pengelola juga menyarankan penggunaan masker bagi pengunjung yang sensitif terhadap bau belerang.
Kawah Sikidang buka setiap hari dari pagi hingga sore hari. Tiket masuknya terjangkau, dengan harga yang berbeda untuk wisatawan dan mancanegara.
Kawasan ini ramai dikunjungi saat musim liburan dan hari besar. Akan tetapi, jumlah pengunjung tetap dibatasi untuk mencegah kepadatan.
Penulis: Ade Yofi Faidzun