Liputan6.com, Semarang - Musyawarah Rakyat (Musra) XVII digelar di hall utama Hotel UTC Semarang, Sabtu (4/2/2023). Diskusi panel mengawali perhelatan Musra yang menjadi pengantar untuk relawan memantapkan diri memilih dalam e-voting.
Komunitas Perhimpunan Relawan Indonesia (PERAN Indonesia), relawan, Gapura, Indeks, Kebangkitan Indonesia Baru (KIB), relawan Pro Jokowi (Projo), Relawan Buruh Sahabat Jokowi, dan berbagai komunitas perwakilan 17 organisasi relawan dari berbagai provinsi berkumpul memadati ruang besar itu.
Topik perbincangan dalam Musra VXII bukan hanya mengawal tentang karakteristik calon presiden ideal bagi bangsa Indonesia, melainkan juga mencerahkan relawan lintas komunitas tentang agenda kebangsaan dan prioritas rakyat Indonesia. Artinya, perwakilan yang maju dalam forum tidak hanya menyatakan pilihan terhadap nama populer macam Ganjar Pranowo, Prabowo Subiyanto, Moeldoko dan Mahfud MD.
Advertisement
Baca Juga
Tidak kalah menarik, ada juga perwakilan relawan yang menegaskan komunitasnya tidak mau menyebut nama bakal calon presiden. Mereka hanya mengingatkan pentingnya komitmen kebangsaan. Sebab, yang utama adalah mempunyai kriteria pemimpin yang berintegritas sejak dari kepala desa, legislatif maupun presiden.
Kehadiran ibu penjual sayur juga mencuri fokus. Ia berorasi tentang kepemimpinan Jokowi yang berhasil membuatnya bisa berjualan sayur sampai ke luar negeri berkat pola pembangunan sekarang.
Menanggapi jalannya Musra Indonesia di Semarang, Sekretaris Panitia Nasional MUSRA Indonesia, Taki Reinhard Parapat menyambut baik antusias komunitas relawan yang secara sukarela datang sebagai peserta.
Saat ditemui, Taki Reinhard Parapat yang juga ketua umum relawan KIB Jokowi menuturkan, kegiatan Musra Indonesia sudah digelar di 17 provinsi. Sebagai penutup, Musra akan digelar di Istora Senayan Jakarta.
“Harapan Musra akan lahir pemimpin bangsa Indonesia yang berkomitmen tinggi melanjutkan pembangunan yang masif dan terukur di era Jokowi serta menuntaskan dan melanjutkan program besar kesejahteraan rakyat yakni menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujarnya.