Liputan6.com, Jatim - Siapa yang tak suka Sate Madura. Sate yang terdiri dari daging kambing atau ayam, yang dibakar di atas bara api, lalu dicampur dengan bumbu kacang dengan rasa yang manis dan legit.
Sate Madura pun sudah terkenal se-antero Nusantara. Bahkan kuliner khas Jawa Timur (Jatim) tersebut, tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia.
Ternyata ada banyak kisah yang menceritakan asal usul Sate Madura tersebut. Baik dari abad ke-19 hingga dari kerajaan di Jatim.
Advertisement
Baca Juga
Pendekar Ponorogo
Cerita Sate Madura berawal dari Arya Panoleh, penguasa Sumanep Jatim, yang berkunjung ke rumah kakaknya, Batara Katong yang berkuasa di Ponorogo.
Sesampai di tempat kakaknya, Arya Panoleh disuguhi makanan berbahan daging yang ditusuk dengan lidi dan dibumbui. Arya Panoleh sempat menolak karena tak pernah menikmati hidangan tersebut.
Akhirnya Arya Panoleh mau mengkonsumsi Sate Madura, setelah kakaknya bercerita jika menu tersebut biasa dimakan oleh para pendekar di Ponorogo.Namun Sang kakak lalu mengatakan jika makanan tersebut biasa dimakan pendekar Ponorogo.
Pakaian Arya Panoleh saat itu, yakni pakaian warok yang serba hitam dan kaos bergaris-garis yang juga menjadi ciri khas orang Madura. Awalnya sate dengan tusuk lidi hanya ditemukan di Sumenep, sebelum akhirnya menyebar ke dataran Pulau Madura.
Pedagang Jalanan di Jawa
Kisah lain terkait asal-usul Sate Madura juga dituturkan dari mulut ke mulut, yang kini dipercaya. Yakni di abad ke-19, Sate Madura dibuat pertama kali oleh pedagang makanan jalanan di Jawa.
Saat itu banyak pendatang dari Arab dan pendatang muslim Tamil dan Gujarat dari India, yang datang ke Indonesia.
Saat Idul Adha, banyak daging hewan kurban dan kebanyakan dari warga keturunan Arab tersebut, kerap memanggang sate bersama-sama untuk merayakan hari raya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement