Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia Bakal Dibangun di Bromo

Kementerian PUPR akn membangun Terminal Wisata Seruni yang terintegrasi jembatan gantung kaca di KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2022, 18:00 WIB
Wisata Gunung Bromo Dibuka untuk Pengunjung
Suasana kawasan wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (10/9/2021). Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mulai membuka pintu masuk kawasan wisata Bromo melalui Kabupaten Probolinggo. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Terminal Wisata Seruni Point yang terintegrasi dengan jembatan gantung kaca untuk mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

“Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi,” kata Basuki dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat (25/6/2022). 

Kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru telah ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 “Bali Baru” yang dikembangkan pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020. Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan wisatawan akan minimnya toilet di kawasan Bromo dan seringnya terjadi kemacetan panjang di jalur Bromo saat musim liburan.

Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui rencana penataan kawasan Seruni Point. Pembangunannya dilakukan di kawasan seluas 1,75 hektar dengan anggaran Rp31,17 miliar. 

Penataan Seruni Point meliputi pembangunan area parkir, bangunan multifungsi untuk restoran, tempat istirahat komersial, toko oleh-oleh, toilet, mushola, jalur pengunjung, bangunan tiket, serta amphitheater yang mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

Penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger, salah satunya dengan menerapkan konsep Tiga Bentar pada area kedatangan.

Terminal wisata Seruni Point nantinya akan terintegrasi dengan jembatan gantung kaca tipe suspended-cable pertama di Indonesia yang saat ini tengah dibangun di kawasan Seruni Point.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya