Terabaikan di Tanah Air, Wayang Kancil Pilih Keliling Eropa

Di Indonesia wayang kancil justru terabaikan. Di negara Belanda dan Inggris, wayang kancil mendapatkan sambutan yang positif.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 20 Mei 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2014, 09:30 WIB
Terabaikan di Tanah Air, Wayang Kancil Pilih Keliling Eropa
Di Indonesia wayang kancil justru terabaikan. Di negara Belanda dan Inggris, wayang kancil mendapatkan sambutan yang positif.

Liputan6.com, Yogyakarta Dalang wayang Kancil Ki Ledjar Subroto (76) atau yang akrab dikenal dengan nama Mbah Ledjar terus memunculkan tokoh-tokoh baru ciptaannya untuk mengisi cerita wayang kancil.

Lewat wayang kancil, Mbah Ledjar ingin mengenalkan budaya wayang dan ia menilai hal ini sangat efektif untuk menanamkan nilai budi pekerti kepada anak-anak.k menanamkan nilai budi pekerti kepada anak-anak.

Ki Ledjar Soebroto tanpa pernah lelah berjuang mementaskan wayang kancil sebagai sarana mengakrabkan anak-anak agar cinta dengan wayang. Namun sikap peduli terhadap nilai-nilai budi pekerti yang konsisten dilakukannya hampir 30 tahun ini justru diapresiasi oleh negara
lain.

Wayang kancil ciptaanya menjadi daya tarik tersendiri bagi warga asing. Rencanaya Mbah Ledjar akan berada di Eropa selama 3 bulan.

"Jujur, saya merasa prihatin jika kancil selama ini diidentikan dengan sifat nakal dan licik, seperti yang popular melalui lagu Si Kancil Anak Nakal. Padahal, banyak nilai-nilai positif yang sebenarnya bisa didapat dari tingkah laku Si Kancil," ujar Ki Ledjar Soebroto, seperti ditulis Selasa (20/05/2014).

Ledjar merasa bingung bagaimana negara lain begitu menghargai budaya bangsa Indonesia. Di negeri sendiri, wayang kancil justru terabaikan.

"Selama ini pemerintah di sini hanya sekedar tahu, tetapi ya hanya sampai di situ saja," kata Ledjar bernada gelisah.

Pada 19 Mei 2014 Ki Ledjar Soebroto bersama salah satu cucunya, Ananta Wicaksana menjelaskan bahwa mereka akan melakukan tour ke beberapa kota di Belanda dan Inggris untuk mementaskan wayang kancil.

Koleksi wayang kancil mbah Ledjar kemudian akan dipamerkan di Stichting Atrium Balaikota Den Haag. Pameran tersebut akan berlangsung mulai 23 Mei hingga 14 Juni 2014.

Kedatangan mereka ke Den Haag atas undangan langsung dari Walikota Den Haag. Bahkan secara khusus, Ki Ledjar Soebroto diminta membuatkan wayang burung bangau, hewan ini lah yang dikenal menjadi ikon kota Den Haag. Nantinya saat melakukan kunjungan ke Belanda dan Inggris, Mbah Ledjar akan membawa 90 wayang kancil.

"Nanti wayang Bangau itu akan diserahkan langsung kepada Walikota Den Haag saat pembukaan pameran di Atrium Balaikota Den Haag," ujar Ananto.

Sebelumnya pada 16 Mei 2014, Bank Wayang Project Foundation di Belanda meminta Mbah Lejar jadi pembicara seminar untuk membicarakan wayang-wayang yang tersimpan Eropa.

Dalam kesempatan ini Mbah Lejar juga akan meresmikan website tentang koleksi wayang-wayang kuno yang ada di Eropa. Tidak sampai di situ saja, Ki Ledjar Soebroto juga akan menggelar workshop dan pentas wayang kancil di Festival Tong-Tong yang digelar Den Haag 29 Mei sampe 5 Juni 2014.

Agenda berikutnya mbah Ledjar akan kunjungi Inggris mulai 26 Juni - 15 Juli 2014. Kedatangan Ki Lejdar Soebroto di Inggris ini atas undangan panitia Beferlly Puppet Festival, dikota Beferlly, Inggris.

Lebih lanjut, di British Museum, Mbah Lejar akan menggelar workshop wayang kancil. Setelah dari British Musesum, Mbah Lejar kemudian melangkahkan kaki ke Horniman Museum untuk melakukan pentas juga workshop. (Fathi mahmud/Ars)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya